Kalau ada orang yang
mendengar ceritaku atau kisahku pasti mereka tidak akan pernah parcaya kalau
aku seorang laki-laki yang di manfaatkan oleh seorang perempuan yang tidak lain
adalah iparku sendiri, namaku Satria seorang lelaki yang sudah berkeluarga.
Meski baru 8 bulan dan belum ada tanda-tanda kalau istriku Via akan mengandung.
dan saat inipun dia sedang bekerja.
Meskipun
aku sudah melarangnya karena aku sudah berumur 27 tahun sedangkan Via sudah
menginjak 25 tahun. Dan aku tahu kalau dia memakai alaat kontrasepsi, walau
dengan sembunyi dariku ketika dia menggunakannya. Kamipun masih tinggal di
rumah orang tua Via, yang di sana juga ada kakak perempuannya juga bernama Liska.
Dia masih kuliah dan umurnya jauh lebih muda dari istriku.
Karena saat ini dia masih berumur
21 tahun, tapi entah kenapa dia selalu berusaha untuk mencari perhatian padaku.
Dengan sikap manjanya dia selalu bergelayut bahkan di depan istriku juga,
pernah aku bilang kalau agak risih dengan sikap dia. Tapi istriku bilang kalau Liska
memang begitu anaknya dan dia bilang kalau Liska memnganggapku sebagai saudara
sendiri.
Tapi istriku tidak pernah tahu
kalau Liska, pernah merayuku sehingga kami pernah melakukan cerita panas.
Bahkan dia sering memaksa aku untuk selalu menemaninya, dan seperti biasa
istriku selalu menyuruhku untuk selalu memenuhi kebutuhannya, seperti waktu itu
Liska mengajakku ke Bandung karena ada salah satu temannya yang akan menikah.
Dan dengan menyuruhku mertua
serta istriku, akhirnya akupun mengantarnya ke Bandung seperti yang dia
katakan. Dan setelah sampai dikota Bandung ternyata Liska membawaku ke sebuah
Villa, yang aku tahu milik salah satu temannya. Setelah melepas lelah sejenak,
akhirnya dia masuk kedalam kamar mandi, dan keluar dengan tubuh masih terbalut
handuk.
Diapun mendekap tubuhku dari
belakang yang waktu itu sang menelpon Via istiku, tanpa takut kalau suaranya
terdengar Via. Dia terus bergelayut manja dan mencium pipiku dengan menarik
tubuhku untuk memeluk tubuhnya, dan saat itu juga handuk yang melilit tubuhnya
terjatuh. Dan terlihatlan tubuh mulus bugilnya di depanku dengan tanpa mau dia
meliuk di depanku.
Sebagai laki-laki tulen , akupun
tidak dapat menolak ajakannya untuk mereguk kenikmatan seperti dalam cerita
panas. Dia langsung mencumbuku sabil terus melumat dan mencium bibirku.
Akhirnya akupun membalas ciumannya dengan lumatan bibirnya yang begitu menggoda
dan kini Liska semakin buas karena dia menekan tubuhku sambil membuka bajuku
satu persatu.
Sambil terus mendorong, aku lihat
tubuh bugilnya meliuk-liuk bagai sanca yang siap menerkamku. Ketika tubuhku
sudah mentok dengan leluasa Liska mencium kontolku dan akhirnya dia lumat dan
dia hisap “Oouugghh….ooouuugghhh….ooouuugghhh…oouugghh…”Aku sudah terbawa nafsu
yang bergairah juga. Kini akupun buas sambil meremas teteknya yang montok.
Puas dengan meremas teteknya
akhirnya aku mainkan mulut dan lidahku pada teteknya. Aku kulum puting
coklatnya dan aku pilin dengan satu tangan “Aaaauuuwww…..aaauuwww….aaauuwwww…Mas
Satria…aauuwwwww..” Desahnya menikmati kuluman bibirku pada teteknya, saat itu
juga dia meraba-raba tubuhku dan mencari sesuatu pada selangkanganku.
Setelah dia temukan kontolku yang
berdiri tegak, dia menunduk dan memainkan kontolku. Dengan melumatnya langsung
dan menghisapnya juga, bahkan kini aku yang menggelinjang ”
OOuugghh..oouugghh….liss..kkaa…aa..yang..cepat..sayang…” Kataku padanya dengan
suara desahan yang membangkitkan gairah nafsu Liska, karena kini dia semakin
lihai menyedot.
Karena tidak tahan akupun
mengangkat tubuh Rista yang berjongkok di depan kontolku. Ketika dia berdiri
akupun kembali melumat bibirnya, diapun melingkarkan tangannya pada leherku ”
Ma..sukkan..se..karang..ya…sa..yang…” Kataku diapun menganngguk sambil menatap
penuh nafsu juga. Dan dia merebahkan tubuhnya sendiri pada tempat tidur di
kamar itu.
Setelah itu aku masukkan kontolku
pada memek Liska yang sudah melebarkan pahanya. Sehingga dengan cepat aku dapat
memasukkan kontolku yang sudah menegang dari tadi, dan aku gerakkan pantatku
menggoyang tubuhnya “Aaaagghhh….aaaagghh…aaagghh…sa..yang…..te..rus…aaagghhh..”
Dia mengimbangi permainanku dengan cara menggoyang pantatnya dari bawah.
Mungkin karena capek baru datang
setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh. Aku semakin mengejang begitupun Liska
dia semakin erat memeluk tubuhku sambil terus mengerang, aku tahu dia juga akan
mencapai klimaks. Dan akhirnya “OOuuugghh….OOUUgghh..aku..keluar…sa..yang..”
Kataku sambil mendekapnya dan Rista membalas dekapanku sambil mengerang juga.
Rupanya Liska juga mencapai
klimaks, mungkin dia sudah dari tadi horny. Karena aku memang tahu kalau dia
memang sering ingin selalu merasakan kenikmatan seks, karena bukan hanya di
sini dia melakukan cerita panas tapi di rumahpun kalau ada kesempatan dia selalu
menuntut untuk aku segera memuaskan nafsunya. Walau sebenarnya aku takut
ketahuan tapi sebagai seorang cowok akupun selalu memenuhi permintaaanya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar