Liora
adalah nama dari seorang biduan yang banyak di kenal di daerahku, wajahnya
tidak begitu cantik namun tubuhnya yang seksi membuat semua orang terpana
melihat aksi panggungnya. Dan lagi Liora begitu pintar mengambil hati para
penontonnya apalagi bagi para laki-laki hidung belang, dengan mudahnya Liora
dapat saweran yang lumayan tebal dari mereka.
Usianya baru 21 tahun karena itu
dia merupakan biduan dangdut yang masih ranum-ranumnya, awalnya aku tidak
pernah menduga dapat sedekat ini dengan Liora. Karena aku laki-laki yang jauh
di atas umurnya, namaku Dicky dan aku seorang pedagang yang bergerak di bidang
perikanan. Kini aku sudah banyak menampung pekerja hingga 500 pekerja yang
semuanya berasal dari lingkunganku sendiri.
Karena itu aku cukup di kenal sebagai
saudagar kaya, namun belum juga menikah diusiaku yang sudah menginjak 38 tahun.
Dan bukan hanya itu saja tapi aku juga tidak pernah sekalipun melakukan adegan
seperti dalam cerita ngentot meskipun tidak sedikit wanita yang mencoba
mendekati aku bahkan banyak dari mereka yang mempertontonkan lekuk tubuhnya dan
memang mengundang syahwatku.
Tapi aku
bisa menepis semua godaan itu, hingga akhirnya aku mengenal sosok Liora.
Awalnya aku mengira tidak akan pernah tertarik pada gadis seusianya, saat itu
aku sedang berada di ruang karaoke salah satu tempat hiburan di kotaku, dan
kebetulan temanku mengundang Liora untuk menemani kami. Karena sudah biasa bagi
kami jika berkumpul di tempat seperti ini.
Selalu membawa biduan untuk
menemani, kebanyakan dari teman-temanku sudah banyak menenggak minuman keras
begitu juga denganku. Tapi sebelum mabuk akupun menghentikan minuman yang
memabukkan itu, hingga malampun telah larut dan banyak sebagian temanku yang
sudah pulang hingga akhirnya tinggal aku bersama dengan Liora yang aku lihat
sudah mabuk juga.
Akupun membawanya ke dalam
mobilku berniat mengantarnya pulang, tapi sampai di dalam mobil akupun jadi
ingat kalau aku tidak tahu alamatnya. Mau menelpon dengan menggunakan
ponselnya, akupun takut salah pencet pada orang yang salah. Akhirnya aku
membawa Liora pulang ke rumahku, dan aku memberikan sebuah kamar untuk di
tempati diapun hanya mengikuti karena memang sudah mabuk.
Keesokan harinya aku terbangun
dan teringat pada Liora yang tidur di kamar sebelah kamarku. Akupun hendak
pergi ke kamarnya tapi aku masuk ke dalam kamar mandi dulu untuk membersihkan
muka serta tubuhku, saat aku kembali ke dalam kamar dengan memakai handuk aku
lihat Liora sudah berada di sana. Aku sempat kaget ketika dia duduk di samping
tempat tidurku.
Ketika melihatku keluar dari
dalam kamar mandi diapun berkata “Makasih ya Om.. semalam sudah mengajak Liora
pulang..” Aku hanya tersenyum dan berkata “Sudah kamu mandi biar segeran
badannya trus kita sarapan dulu…” Liora bangun dan hendak ke kamar mandi, tapi
begitu tubuh kami berdekatan bukannya langsung ke kamar mandi tapi Liora
menatap mataku dengan tajamnya.
Akupun membalasnya sampai
akhirnya diapun mendekat lalu memeluk tubuhku, sontak saja handuk yang aku
pakai langsung terjatuh melorot. Tiba-tiba tubuh Liora menggerayangi tubuhku
hingga akhirnya wajahnya kini berada di depan kontolku yang menyeruak keluar
“OOooouughh… oom… Liora pingiiin…” Dan langsung saja dia mengulum kontolku
dalam mulutnya.
Tanpa ada rasa segan dia terus
saja melumat kontolku bahkan hingga aku bergelinjangan “OOooggggghh…
aaagggghhhh… Eriiiikaa… pelaaan… sayaaang….” Namun dia terus melumatnya bahkan Liora
menjilat kontolku dengan lahapnya layaknya pemain dalam adegan cerita ngentot,
dan aku memejamkan mataku menikmati setiap sentuhan yang di berikan Liora.
Dia sepertinya begitu sange
melihat kontolku yang berdiri tegak, berkali-kali Liora mendenguskan hidungnya
mencium kontolku dari pangkal hingga ujungnya “Aaaggggghh…. saaaayaaaang….
nikmaaat…. saaayaaang… aaaaggggghh… aaaaggghhhh…” Desahku pada saat aku rasakan
kenikmatan yang tidak terkira dan tetap saja aku tutup mataku.
Hingga akupun merasa Liora
kembali bangun sambil terus menggerayangi tubuhku dngan bibirnya, seperti
pemain dalam adegan cerita ngentot diapun melepas pakaiannya sendiri. Hingga
nampak dihadapanku tubuh mulusnya yang membuatku mataku terbelalak, aku tidak
menduga kalau Liora akan melakukan hal itu di depanku. Kini dia dorong tubuhku
hingga akupun terbaring di atas tempat tidur.
Dengan binalnya dia menindih
tubuhku sambil berusaha memasukkan kontolku pada memeknya yang berada di atas
tubuhku. Setelah sedikit mengalami kesulitan akhirnya kontolkupun menyelinap
masuk dalam lubang memeknya “OOOuuggggghh… aaaaaaaggggghhhh… ooouuuggghhh….
teruuuus… saaayng…. aaaaaagggggghhhhh… aaaggggghh” Genjotan pinggul Liora
sungguh nikmat rasanya.
Apalagi terkadang dia
memutar-mutar pantatnya di atas kontolku “OOoooouuggghh…. oooouuuuggghhh…..
ooouugghh… saaa… yang… aaaagggghhh… aaaagggghh..” Aku merasa tidak dapat
menahannya, tapi bisikan Liora membuatku berusaha menahan larva hangatku
“OOOuugggghh… ooomm… jaaaangaaan sekaaaaraang… aaaaggggghhh… aaagghh.. ntar
lagi… ” Katanya.
BERGABUNG DI SITUS POKER ONLINE DI JAWAPOKER88
Namun ketika Liora kembali
memutar pantatnya sambil terus bergoyang di atas tubuhku. Tiba-tiba rasa nikmat
mengalir pada setiap tubuhku lalu dengan segera tumpah saat itu juga
“OOOOuuugggggghhh… aaaagggggghhh.. ooouugghhh… aaaagggggggghhh… aaaagggghhh..”
Aku tekankan kontolku pada memeknya dengan cara memegang pantatanya hingga
tidak lagi bergerak.
Liora sepertinya megetahui kalau
aku sudah mencapai puncak klimaks dari adegan cerita ngentot kali ini “Maaf
saaayaang.. Om.. suudaah nggak kuaat… aaaaaggghhh..” Liora tersenyum kini
tangannya sudah melingkar memeluk tubuhku yang basah oleh keringat, diapun
memberikan ciuman mesra padaku dan aku membalasnya layaknya pemain dalam adegan
cerita ngentot.
Akupun memeluk tubuh Liora
kemudian aku membopong tubuhnya dan memasukkannya dalam kamar mandi. Dan
kamipun mandi bersama setelah itu kami nikmati sarapan yang agak telat karena
masih melakukan adegan seperti dalam cerita gentot tadi. Sejak saat itu aku
merasa kalau aku memiliki rasa yang beda pada Liora, biduan dangdut yang selama
ini hanya menemaniku di tempat karaoke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar