Ngentot Dengan Kontol Besar Client Langgananku... Nikmatttt
Tadi senja kira-kira pk.15.15 Wib ketika aku sedang sedang di dalam lokasi kerjaku (aku bekerja di di antara BPR di Surabaya) aku mempunyai ruangan tersendiri sebab tugasku yang tidak memungkinkan andai bergabung dengan teman kerja lainnya.
Vina sekretaris ku memanggilku lewat Intercome menuliskan bahwa seseorang yang terdapat janji dengan ku inginkan menghadap, sejenak aku terkenang pada seorang laki-laki yang telp dan mengaku memerlukan dana untuk mengekor tender suatu proyek di wilayah Sidoarjo, dia menuliskan akan menjaminkan apa saja supaya mendapat persetujuanku.
“Orangnya cakep Bu” kata Vina (sekertarisku) seraya tertawa.
“Hus ! Nanti aja! Ya telah suruh masuk” kataku sambil menginginkan seperti apa laki-laki yang bakal segera menemuiku. tersiar ketokan pintu dan kesudahannya pintu dimulai oleh Vina seraya mempersilahkan laki-laki tersebut masuk.
“Mbak Nita?” katanya seraya menyapa.
“Saya Adi yang kemarin menelpon mbak” katanya bersambung.
Yuk Join Di Situs JawaPoker88
“O.. ya silahkan duduk” kataku seraya mempersilahkan duduk di sofa yang memang diperuntukkan untuk calon pemohon dana dalam jumlah besar dan mesti ada percakapan yang paling mendalam tergolong seluk beluk data pribadinya, lumayan ngotot dan tetap menatangku apa saja agunannya asal aku mohon pasti bakal dia penuhi, culup lama aku bertanya soal kegiatan dan data perusahaan. Lumayan cakep dan tubuhnya “waow” lumayan atletis tinggi besar dan yang urgen perangkat di bawah perutnya itu lumayan menonjol.
“Tunggu sebentar Mas, aku inginkan kebelakang” kataku menyangga sesuatu, entah mengapa aku tiba-tiba kebelet pipis sesudah melirik dan menginginkan isi didalam celananya.
“Silahkan mbak, dari pada pipis disini saya yang bingung nanti” katanya seraya tersenyum nakal.
“Maunya mas tuh!” kataku seraya melesat kedalam kamar kecil yang memang di ruang kerjaku terdapat di dalamnya.
Aku langsung jongkok dan che… ezz !! (mungkin pembaca bertanya mengapa kok langsung ceeess kan gunakan rok tidak banyak diatas lutut dan sebab memang aku jarang sekali menggunakan CD, itupun sebab aku merasa tidak cukup nyaman dan merasa pengap pada tempikku).
Saat mencuci tempik, itilku tersentuh tangan kurasakan terdapat rangsangan yang menggelitik sesaat aku permainkan dengan telunjuk (pembaca, aku sering mengerjakan “ini” ketika tidak terdapat kerjaan yang mendesak guna kukerjakan sampai megap-megap sampai menemukan orgasme).
Yuk Join Di Situs JawaPoker88
Oh ya namaku Nita S, umurku sendiri baru 32th dan kehidupan sex ku biasa (bisa dibilang jarang) saja kadang justeru membosankan, mungkin sebab suamiku umurnya 15th di atasku. Kadang-kadang aku menginginkan tubuh seorang laki-laki atau anak buahku (office boy) umurnya baru 20th yang berbadan tegap tidak jarang pula dia kusuruh mengepel lantai dan saat dia mengepel dibawahku kurenggangkan pahaku supaya dia melihat, sesudah dia menyaksikan aku menyimak gerak-geriknya tetapi meskipun aku terangsang aku masih berjuang seolah apa yang kulakukan tak ku sengaja, sesudah dia terbit akupun langsung mengunci pintu dan masturbasi sepuas mungkin.
Tiba-tiba pintu kamar kecil di belakangku tersingkap lebar dan kulihat Adi telah berdiri seraya tersenyum menyaksikan apa yang kulakukan.
“Lagi sibuk mbak? inginkan dibantu?” entah telah berapa lama dia berdiri disitu namun yang tentu dia telah menurunkan celana kainnya itu.
“Mas tidak boleh kurang ajar ya!” kata ku separuh menghadik dan mengupayakan mengembalikan wibawaku yang sempat anjlok karena apa yang kulakukan diketahuinya.
“Sudahlah mbak Nita hanya aku yang tahu kok!” katanya seraya matanya menyaksikan apa di balik rok yang masih belum kuangkat, ketika aku akan memperbaiki rok ku Adi telah mendekapku dari belakang.
“Lepaskan!” teriakku.
Yuk Join Di Situs JawaPoker88
“Lepas mas, aku telah punya suami…” aku pulang berteriak memohon supaya dilepaskan, namun tangannya terlampau kuat mendekapku dan kurasakan tonjolan di bawah perutnya digesek-gesekkan ke pantatku.
“Tenang mbak Nita aku tahu apa yang anda inginkan…! Nikmati saja yang akan anda alami” bibirnya dekat sekali dengan telingaku dan kurasakan pula dengusan nafasnya pada leherku.
“Tolong…. jangan…!” dengan saldo kekuatanku aku pulang berteriak, tetapi apa untuk ruangan kerjaku memang ber-AC dan berkeliling sekat kaca sedangkan suasana di luar paling ramai oleh kemudian lalang kendaraan besar dan Adi pun memahami secara pasti situasi ini.
Kini yang kurasakan tangan nya telah meraba susuku dengan gemas dan akupun menggelinjang geli sedangkan rok dan CD yang kukenakan masih sedang di bawah lututku, tanpa kusadari aku tidak mempedulikan apa yang dilakukannya pada tubuhku dalam hati aku berteriak dan terkenang pada suamiku, sedangkan tubuhku berbicara lain. Dan Adi sangat memahami perubahan perlawananku kesudahannya dengan tidak banyak paksaan tubuhku dibimbingnya terbit dari kamar kecil tersebut dan bergerak ke arah sofa ruang tamu.
“Tuh kan… dari pada bermain sendiri lebih naik sama Adi, mbak” katanya dengan tenang seolah memintaku supaya memperbolehkanya beraksi lebih jauh.
Yuk Join Di Situs JawaPoker88
“Eehh…” itulah kata yang akhirnya terbit dari mulutku ketika jarinya mempermainkan tonjolan diatas tempikku, aku sudah menginginkan apa yang bakal segera aku dapat. aku telah tak memperdulikan bahwa aku bakal diperkosa namun aku sedang menantikan sebuah kesenangan yang datang tanpa aku cari.
“Mbak perlu ini kan” katanya sambil membimbing tangan kiriku kearah selakangnya.
“Ya ampun” kontol laki-laki ini telah mulai menegang dan lumayan besar, aku menginginkan kontol kepunyaan suamiku sedangkan yang aku pegang ini terasa lebih banyak dan panjang, tanpa pikir panjang aku urut kontol dalam genggamanku ini dan terasa semakin membesar.
“Gimana mbak ?… uuhh..” tanya Adi seraya melenguh merasakan urutan tangan ku pada kontolnya.
Tak kujawab pertanyaannya sebab aku sedang merasakan merasakan tangan kanan Adi pada sela-sela tempikku yang telah mulai membasah tanda aku sudah terangsang. Sebetulnya kali ini aku telah bebas dari cengkramannya tetapi aku tak mengupayakan untuk mencungkil diri darinya tetapi aku justeru menunggu apa lagi yang bakal diperbuat Adi pada tubuhku.
Dengan lembut pemerkosa ini merebahkan tubuhku diatas sofa, Saat ini Adi telah mulai memahami bahwa aku telah terangsang.
Yuk Join Di Situs JawaPoker88
“Kulit mbak mulus dan menggairahkan buat kontolku tambah ngaceng” katanya seraya memasukkan telunjuknya pada pada lobang tempikku.
“Aa… ach… kamu… auh…” aku merasa sensasi yang bertolak belakang walaupun aku sendiri tidak jarang memasukkan jari tangan pada tempikku.
Adi mulai melucuti semua pakaianku mulai dari CD hingga blouse dan rok yang aku kenakan walau tidak banyak kasar tapi justeru membuat aku semakin terangsang dan mengocok kontolnya lebih cepat.
“Mas… aku sudah.. ohhh.. punya suami.. aaah…” kataku tak jelas apa yang aku maksud.
“Tangan… mu.. ooh.. teerus.. mbak Dew.. ahh…” katanya seraya tangan kirinya mengupayakan melucuti BH doreng yang ku pakai.
“Waow…” katanya seraya mencucup puting susuku dan…
“Och… eeehh… ya… aa… aah” kata-kataku mulai kacau dan merasakan jilatan Adi pada susuku.
Yuk Join Di Situs JawaPoker88
Tiba-tiba Adi merubah posisi tubuhnya diatas tubuhku dan mulutnya mulai turun kearah bawah perutku.
“Tempik mbak kenyal dan enak..” mulutnya telah sibuk menjilati tempik serta itilku.
“Uuu.. hhaa….. mas… aa… aayoooo…!” kataku memohon supaya kontolnya segera menyusul mengkorek-korek lobang tempikku, dan memang Adi langsung mengusung kedua kakiku kekedua pundaknya dan menyodorkan kontolnya kedepan tempikku yang telah menganga meminta diisi, sadar kontol gede ini bakal memberiku kesenangan segera kutarik pantat Adi dengan kedua tanganku supaya kontol gede ini menunjukkan kebolehannya, dengan sekali sentak.
“Uu… uh.. kontol kamu…. ge.. due.. mas… aahh..” aku histeris sebab baru kali ini aku menikmati kontol segede kepunyaan Adi, sedangkan Adi mulai memaju mundurkan kontol besarnya tersebut aku menikmati sesuatu yang besar sedang bergerak terbit masuk di dalam tempikku, terasa sarat seluruh rongga tempikku, yah sesuatu yang sekitar ini melulu aku bayangkan dan aku lihat saja di Film Blue.
Alam pikirku telah tak mempedulikan keadaan dan situasi ruangan kerjaku, paling-paling Vina ketika ini sedang merasakan suara kesenangan yang terbit dari mulutku melewati intercom yang sengaja aku angkat handlenya (Vina memang sekretaris yang sangat suka memperhatikan dan menyaksikan film BF serta sering memperhatikan suara desahan ku ketika aku sedang mengoral suamiku di kantor).
Seolah menemukan kontol idaman aku juga menjerit nikmat.
“Tempik.. m.. bak.. enaa.. aak” katanya tidak banyak bergetar. Memang meskipun telah bersuami aku yakin bila tempikku masih keset mungkin sebab kontol suamiku yang tidak cukup besar atau kontol Adi yang memang gedhe.
Yuk Join Di Situs JawaPoker88
“Oo… aack… sentak… mas…” kataku supaya dia lebih keras menyentakkan sodokannya, ketika Adi mulai mempercepat gerakannya dan kali ini aku pun mengupayakan mengimbangi goyangannya dengan menyambut gerakan maju-mundur sodokannya yang memang dahsyat.
Entah berapa lama dan berapa posisi kami merasakan kesenangan kontol dan tempik ini, namun aku tidak merasa bersalah sama sekali, tak ingat lagi kontol kecil kepunyaan suamiku, ataupun istri laki-laki ini atau mungkin sebab pemerkosaku mempunyai kontol super enak untuk tempikku. Akhirnya, dengan posisi berhadapan dan kaki sebelah kiri diangkatnya, sesuatu yang kutunggu keluar pun yah aku orgasme!
“Aarch…….! Kon…. tolmu…. heb…. aaat….!” semua organ tubuhku memegang erat tubuh Adi tergolong tempikku mencengkram kontolnya lebih kuat, sedangkan Adi memahami bahwa aku orgasme diapun tersenyum puas dan semakin giat menggenjot tubuhku lebih cepat.
“Aauh…” masing-masing Adi menghunjamkan kontolnya pada tempikku.
“Ahh… aku…. kelu….ar mbak” suara Adi seraya sedikit menggeram.
“Jangan didalam mas!” kataku tidak banyak berteriak sebab Adi mau ngecrott segera ku tarik pantatku, ku dorong dia dan kukeluarkan kontol gedhe ini dari dalam tempikku. Segera aku jongkok dihadapannya seraya kukocok kontolnya, tak berapa lama Adi menegang dan dari kontolnya terbit cairan dengan kenceng.
Yuk Join Di Situs JawaPoker88
“Croot… crot… croot…” kuarahkan tembakan pejunya kearah susuku.
Akhirnya laki-laki di hadapanku ini melemas dan terduduk di samping tubuhku, kontol gedhe ini masih mengacung walau sudah tak nampak keras lagi.
Setelah berpakaian kami juga terdiam meskipun aku yakin diapun tersenyum puas menikmati tempikku, menyadari posisinya yang memerlukan persetujuanku.
“Baik mas ini saya setujui tetapi……” kataku terhenti seraya melirik ke arah kontolnya.
“Oh ini mbak beres sekitar saya membayar angsuran perbulannya saya sempatkan guna melunasi tempik mbak” katanya seraya mengeluskan tangannya pada tempikku.
Saat ku antar Adi terbit dari ruanganku kulirik Vina, dia tersenyum tetapi mukanya memerah sarat nafsu dan aku tahu dia baru saja masturbasi seraya mendengar suara di intercome. kudekati dia dan kubisiki, “suatu ketika kita kerjain dia berdua ya” kataku seraya kembali ke ruanganku.
Yuk Join Di Situs JawaPoker88
Yah, masing-masing tanggal 12 Adi datang menunaikan cicilannya di kasir dia juga melunasi hutangnya pada tempikku yang masih memerlukan kontol super enak kepunyaan Adi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar