Ngentot Sama Oom Sampai Lemasss
Setelah menyelesaikan
smu, aku tinggal sama
kerabat jauh orang tuaku di ibukota. Hubungan
keluarga jauh itu terjadi karena ikatan pernikahan. Aku gak bisa meneruskan
sekolahku karena orang tuaku tidak punya biaya. Makanya aku ikut dengan om ku
agar lebih mudah untuk mencari pekerjaan.
Lagian omku itu punya
koneksi yang luas. Karena aku belom punya pengalaman kerja, aku dikursusin si om mengenai it karena biasanya kerjaan
it lebih sering tersedia di industri apapun juga sekarang ini. Untuk mengisi
waktu luangku, aku membantu pekerjaan dirumah, karena tanteku juga kerja. Prt
di rumah itu hanya dateng 2 hari sekali mengingat gak banyak pekerjaan yang
harus dilakukan. Makanya aku membantu melakukan pekerjaan dirumah pada saat prt
tidak dateng. Omku itu dah 40an
umurnya, sebenarnya tanteku itu istri keduanya.
Yuk Gabung Di Situs JawaPoker88
Si om sudah cerai dengan istri pertamanya dan anaknya
semata wayang dibawa oleh istrinya. Aku suka melihat omku itu, orangnya keren,
atletis lagi badannya karena dia rajin fitness sama si tante seminggu sekali. Aku diajak juga untuk
fitness, ya aku ikut aja, namanya juga dibayarin kan. Si om selalu berbinar-binar melihat aku ketika
memakai pakean olahraga yang minim dan terbuka. Tanteku itu jauh lebih muda
dari omku, katanya sih beda umurnya ada 15 tahun, rupanya si om seneng dengan
daun muda ya. Aku mau
manggilnya teteh gak enak, takut dibilangin kurang ajar. Mereka juga belum
punya anak, kayaknya si om gak mau cepet-cepat punya anak dari istri barunya itu.
Yang bikin aku kaget, rupanya si om
doyan banget ngesex, kayanya ampir tiap malem dia melakukannya dengan tanteku. Memang
si karena tanteku muda, seksi, cantik, bodinya pastinya merangsang si om untuk
ngentotin dia tiap malem. Aku taunya hal itu ketika aku terbangun malem malem. Karena pengen
kencing, makanya aku keluar kamar ke wc. Kembalinya dari wc, dengan mata yang
masih mengantuk, aku melewati kamar mereka. Terdengar erangan dan lenguhan si
tante, “maas, terus mas, yang keras mas, ngenjotnya, enak maas”, dan erangan
dan lenguhan berahi semacam inilah.
Aku jadi hilang
ngantuknya, dan nguping erangan erotis si tante, dampaknya sangat fatal bagiku,
aku jadi bertanduk (horn kan tanduk, jadi horny kan artinya bertanduk dong).
Cukup lama aku nguping erangan si tante, kayanya si om kuat juga karena erangan
si tante gak reda-reda
tapi malah makin menjadi.
Aku gak tahan lagi dengan tanduk yang timbul, aku balik ke kamar. Segera aku
melepas semua yang melekat dibadanku, dengan ngangkang di ranjang aku nulai
meremas toketku, pentil kuplintir plintir dan tangan satunya menggosok gosok
memekku dan sambilan nyentil
itil sendiri.
Aku jadi mengerang
saking nikmatnya, cukup lama aku mengerang ketika ngilik ngilik badanku
sendiri, sampai akhirnya aku berteriak karena nyampe. Masa bodo lah si om
denger atau gak aku
mengerang dan berteriak karena kenikmatan. Memang sih, dikota asalku, aku dah
sering dientot sama
cowokku, aku selalu mendapat kenikmatan dari cowokku. Sejak tinggal bersama si
om,tentunya aku gak bisa merasakan kenikmatan dari cowokku, sehingga dengan
adanya rangsangan suara erotis, napsuku langsung aja meningkat drastis. Setelah
aku mencapai klimaxku, aku tertidur dalam keadaan telanjang bulet.
Yuk Gabung Di Situs JawaPoker88
Besoknya aku bangun jadi kesiangan, kebetulan prt gak dateng hari itu. Ketika aku keluar kamar, rumah dah sepi, kayaknya om dan tante dah pergi kerja. Aku balik lagi ke kamar, aku pengen ngilik bodiku lagi. Karena merasa sendirian di rumah, pintu kamar kubiarkan saja terbuka. Aku melepaskan semua pakeanku dan ritual semalem kuulangi lagi sembari membayangkan si om lagi ngentotin aku. Napsuku lebih berkobar dengan fantasi erotis yang sedang aku lakukan, erangan dan lenguhan gak kutahan lagi, toh gak ada yang akan denger, pikirku. Ditengah aku sedang menikmati kilikan ku sendiri dan sambil melenguh ria dangan mata terpejam, aku kaget karena ketika aku membuka mata, kulihat si om dengan tersenyum sedang berdiri memandangiku disebelah ranjangku.
Tanganku reflex
menutupi toket dan memekku, tapi si om rupanya dah lama juga memandangi aku
telanjang gitu. Dia duduk disebelahku. “napa din, kamu lagi horny ya. Bodi kamu
merangsang sekali din. Sejak kamu dateng pertama kali, aku dah napsu liat bodi
kamu. Kalo liat kamu pake pakean fitness palagi. Hari ini baru aku bisa liat
langsung bodi mulus kamu telanjang”. Aku terdiam saja. Si om menarik tanganku
dari toketku dan mulai menyentuh pentilku.”Din, kamu pengen ya, aku juga pengen
kok ngelakuin ma kamu”. Padahal semalem dia baru menggarap si tante abis abisan. “mangnya om gak
kerja ya, tante kemana?” “aku off hari ini, tadi keluar bentar nganter tante
kerja. Mau ya din ngentot ma aku”, katanya to the point. “mangnya kamu dah
sering dientot ya dikota asalmu”. “dah om”. “ma siapa, ma om om juga?”. “enggak om, ma cowok dina”.
“sekarang kamu horni berat ya karena dah lama gak dientot”. “iya om, apalagi semalem dina denger
tante nelengiuh keenakan dientot sama om, jadi pengen deh”. “mangnya semalem belum ngilik ndiri”. “udah sih om, tapi karena dina pikir om dan
tante pergi, jadi pengen ngelakuin lagi”. “ya udah ngelakuinnya ma aku aja ya”.
Dia berbaring
disebelahku, masih memakai pakainnya.
Dia kemudian menarik tubuhku merapat ke tubuhnya. Tangannya mengusap usap pahaku. “kamu cantik
sekali, din”, katanya. Tangannya pidah ke bukit nonokku mempermainkan jembutku
yang lebat. Dia bisa melakukan itu karena aku mengangkangkan pahaku. Tangannya
terus menjalar ke atas ke pinggangku. “geli om”, kataku ketika tangannya
menggelitiki pinggangku. Aku menggeliat jadinya. Segera tangannya meremes toketku.”Toket kamu besar ya din, kenceng lagi”, katanya. “om
suka kan”, jawabku.
“ya din, aku suka
sekali setiap inci dari tubuhmu”, jawabnya sambil terus meremes toketku. Dia
kemudian mencium bibirku. Keadaan menjadi tambah parah buatku karena yang dia
cium kemudian adalah kuping dan leherku. Berlama-lama lagi.
Yuk Gabung Di Situs JawaPoker88
Padahal itu termasuk daerah sensitif. Hal itu membuat aku mulai ser-seran. Tangannya mulai turun ke dada dari bahuku. Tangannya lihai banget, putaran-putaran jarinya mampu membuat aku sesak karena toketku segera mengeras. Tangannya terus aktif, sehingga akhirnya pentilku menjadi keras banget. Bibirnya yang bermain dileherku, mulai turun ke bahu, tapi dia nggak langsung mencaplok pentil aku yang keras, disengol-sengol dulu sama hidungnya. Napasnya yang hangat aja sudah berhasil membuat pentilku makin keras. Terus dia ciumin pelan pelan toketku, mula-mula bagian bawah terus melingkar sehingga hampir semua bagian toketku dicium lembut olehnya.
Belum puas menggoda
aku, lidahnya kemudian mulai menari-nari di atas toketku. Aku tak tahan dan
mulai mendesah. Akhirnya lidahnya mulai menyapu sekitar pentilku dan akhirnya
pentilku tersapu lidahnya. Perlahan mula mula, makin lama makin sering dan
akhirnya pentilku dikulumnya. Ketika aku merasa nikmat dia melepaskannya. Dan
kemudian mulai mengecup dari bagian tepi lagi, perlahan mendaki ke atas dan
kembali ditangkapnya pentilku. Kali ini pentilku digigit perlahan sementara
lidahnya berputar putar menyapu pentil itu. Sensasi yang ditimbulkan luar
biasa, semua keinginanku yang kupendam selama ini serasa terpancing keluar dan
berontak untuk segera dipuasi. Melihat aku mendesah dia, makin seru.
Selain menggigit-gigit
kecil pentilku sembari lidahnya menyapu-nyapu, tangannya mulai bermain di
lututku dan pahaku. Aku makin merinding menahan nikmat. Dengan lihai tangannya
mulai mendaki dan kini berada diselangkanganku. Dengan lembut dia mengusap-usap
pangkal pahaku di kerimbunan jembutku. “ni jembut lebat banget din, gak heran
napsu kamu besar gitu. Pasti kamu gak puas kalo dientot cuma seronde ya din”.
“he eh”, hanya itu yang keluar dari mulutku. Usapannya menimbulkan sensasi dan
nikmat yang luar biasa. Aku tak dapat tenang lagi, sebentar bentar
menggelinjang. Aku sudah tak dapat lagi menyembunyikan kenikmatan yang kualami.
Jarinya yang besar itu
akhirnya menyelinap dikerimbunan jembutku dan langsung menemukan itilku. Dengan
gemulai dia memainkan jarinya sehingga aku melenguh kenikmatan. Jarinya lembut
menyentuh itilku dan gerakannya memutar membuat tubuhkupun serasa
berputar-putar.
Akhirnya pertahananku
jebol, cairan kental mulai mengalir keluar di nonokku. Dan dia tahu persis
sehingga dia mengintensifkan serangannya. Akhirnya puncak itu datang, kepeluk
kepalanya dengan erat dan kuhujamkan bibirku ke bibirnya dan tubuhku bergetar.
Dia dengan sabar tetap mengelus itilku, membuatku bergetar-getar seolah tak
berhenti. Lubang nonokku yang basah dimanfaatkan dengan baik olehnya.
Yuk Gabung Di Situs JawaPoker88
Sementara jari
jempolnya tetap memainkan itilku, jari tengahnya mengorek-ngorek nonokku
mensimulasi apa yang dapat dilakukan laki-laki terhadap perempuan. Aku
megap-megap dibuatnya. Entah berapa lama dia membuatku seperti itu dan sudah
beberapa kali aku mengalami orgasme, tapi tidak ada tanda-tanda bagaimana dia
akan mengakhiri permainan ini.
Akhirnya aku yang
memulai, tanganku meraba-raba selangkangannya. Disana jemariku menemukan
gundukan yang mulai mengeras. Begitu tersapu oleh belaianku, gundukan itu
berubah menjadi mengeras. Diapun segera melepaskan semua yang melekat
dibadannya. Aku terkejut melihat kontolnya, sungguh perkasa, besar, panjang dan
bengkung keatas karena sudah ngaceng dengan kerasnya. Segera dia berbaring lagi
disebelahku. Entah mengapa aku jadi senang menggodanya, jariku terus membelai turun
naik sepanjang kontolnya yang luar biasa ukurannya. Secara perlahan kontolnya
bertambah panjang dan besar menimbulkan getaran-getaran yang membuatku kembali
mencapai orgasme.
Ketika orgasme
tanganku secara tak sengaja meremas-remas bola-bolanya sehingga dia pun
terangsang. Sambil mengecup daun telingaku dia berbisik, “maen yuk din”. Aku
tak tau harus bagaimana dan menurutinya saja ketika dia mencium bibirku dengan
lembut, ini membuat tubuhku bertambah lunglai. Kembali bibirnya melumat bibirku
cukup lama dan dalam. Dia mengecup ngecup bibir bawah dan atasku bergantian.
Aku berdesah kecil ketika tangannya memeluk pinggangku dan menarik tubuhku
makin merapat ketubuhnya. Bibirnya perlahan mengecup bibirku, lidahnya merambat
diantara dua bibirku yang tanpa sadar aku menyambutnya. Lidah itu begitu lihai bermain diantara kedua
bibirku mengorek-ngorek lidahku untuk keluar.
Sapuan lidahnya
menimbulkan sensasi-sensasi nikmat, sehingga perlahan lidahku mengikuti gerakan
lidahnya mencari dan mengikuti kemana lidahnya pergi. Dan ketika lidahku
menjulur memasuki mulutnya dengan sigap dia mengulumnya dengan lembut, dan
menjepit lidahku diantara lidah dan langit-langit. Tubuhku menggeliat menahan
nikmat yang timbul. Sorotoan matanya yang tajam menyapu bagian-bagian tubuhku
secara perlahan. Pandangannya agak lama berhenti pada toketku yang membusung.
Yuk Gabung Di Situs JawaPoker88
Tatapan matanya cukup
membuat tubuhku hangat, dan dalam hati kecilku ada perasaan senang dan bangga
dipandangi lelaki dengan tatapan penuh kekaguman. Dia kembali merangkul pinggangku
yang ramping dan menariknya merapat ketubuhnya. Tanganku terkulai lemas ketika
sambil memelukku dia mengecup bagian-bagian leherku sambil tak henti-hentinya
membisikan pujian-pujian akan kecantikan bagian-bagian tubuhku. Akhirnya
kecupannya sampai di daerah telingaku dan lidahnya secara lembut menyapu bagian
belakang telingaku.
Aku menggelinjang,
tubuhku bergetar sedikit dan rintihan kecil lepas dari kedua bibirku. Dia telah
menyerang salah satu daerah sensitifku, dan dia tau itu sehingga hal itu dilakukannya
berkali-kali. Dengan sangat mempesona dia berbisik bahwa dia ingin menghabiskan
hari ini dengan bercinta denganku, kemudian bibirnya kembali menyapu bagian
belakang telingaku hingga pangkal leherku. Aku tak sanggup menjawab, tubuhku
terasa ringan, tanpa sadar tanganku kulingkarkan di lehernya.
Kemudian dia
membungkuk sehingga tanganku terlepas dari lehernya. Dia mulai menciumi
ujung-ujung jari kakiku. Aku menjerit kegelian dan berusaha mencegah, namun dia
memohon agar dia dapat melakukannya dengan bebas. Karena penasaran dengan
sensasi yang ditimbulkan. Akhirnya aku biarkan dia menciumi, menjilat dan
mengulum jari-jari kakiku. Aku merasa geli, tersanjung dan sekaligus terpancing
untuk terus melanjutkan kenikmatan ini. Bibirnya kini tengah sibuk di betisku
yang menurutnya sangat indah itu. Mataku terbelalak ketika kurasakan perlahan
tapi pasti bibirnya makin bergerak keatas menyusuri paha bagian dalam ku.
Rasa geli dan nikmat
yang ditimbulkan membuat aku lupa diri dan tanpa sadar secara perlahan pahaku
terbuka. Dia dengan mudah memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku.
Pertahananku benar-benar runtuh ketika dia menyapu-nyapukan lidahnya dipangkal
pahaku. Aku berteriak tertahan ketika dia mendaratkan bibirnya diatas gundukan
nonokku. Dia terus melumat gundukan tersebut dengan
bibirnya seperti dia sedang menciumku. Aku berkali-kali menjerit nikmat, dan
getaran-getaran orgasme mulai bergulung-gulung, tanganku meremas-remas apa saja
yang ditemuinya, sprei, bantal dan bahkan rambut dia, tubuhku tak bisa diam bergetar,
menggeliat, dan gelisah, mulutku mendesis tak sengaja, pinggulku meliuk-liuk
erotis secara reflek dan beberapa kali terangkat mengikuti gerakan kepala dia.
Yuk Gabung Di Situs JawaPoker88
Untuk kesekian kalinya
pinggulku terangkat cukup tinggi. Dengan perlahan lidah dia menyentuh belahannya,
aku menjerit tak tertahan dan ketika lidah itu bergerak turun naik di belahan
nonokku, puncak orgasme tak tertahankan. Tanganku memegang dan meremas
rambutnya, tubuhku bergetar-getar dan melonjak-lonjak. Dia tetap bertahan pada
posisinya, sehingga lidahnya tetap bisa menggelitik it ilku, ketika puncak itu
datang. Aku merasa dinding-dinding nonokku mulai lembab, dan
kontraksi-kontraksi khas pada lorong mulai terasa. Lorong nonokku secara refleks akan membuat
gerakan-gerakan kontraksi, yang bisa membuat cowokku tak bisa bertahan lebih
lama lagi.
Dia nampaknya dapat
melihat kontraksi-kontraksi itu, sehingga membuat bertambah nafsu. Kini lidah
nya semakin ganas dan liar menyapu habis daerah selangkanganku, bibirnya ikut
mengecup dan bahkan bagian cairanku yang mulai mengalir disedot habis olehnya.
Nafasnya mulai memburu. Aku tak lagi bisa menghitung berapa kali aku mencapai
puncak orgasme. Jauh lebih nikmat dari semalem dimana aku ngilik-ngilik diriku sendiri.
Dia kemudian bangkit,
beberapa saat kemudian aku merasa kontol hangat yang sangat besar mulai
menyentuh-nyentuh selangkanganku yang basah. Dia membuka kakiku lebih lebar,
dan mengarahkan kepala kontolnya ke bibir nonokku. Meskipun tidak terlihat
olehku, aku bisa merasakan betapa keras dan besarnya kontolnya. Dia
mempermainkan kepala kontolnya di bibir nonokku di gerakan keatas ke bawah
dengan lembut, untuk membasahinya. Tubuhku seperti tak sabar menanti tindakan
yang selanjutnya. Kemudian gerakan itu berhenti. Dan akau merasa sesuatu yang
hangat mulai mencoba menerobos lubang nonokku yang sempit.
Tetapi karena nonokku
sudah cukup basah, kepala kontol itu masuk perlahan tapi pasti terbenam, makin lama-makin dalam. Aku
merintih panjang ketika dia membenamkan seluruh batang kontolnya. Aku merasa
sesak, tetapi sekaligus nikmat luar biasa, seakan seluruh daerah sensistif
dalam nonokku tersentuh. Batang kontolnya yang keras dan padat itu disambut
oleh kehangatan dinding nonokku. Cairan-cairan pelumas mengalir dari
dinding-dindingnya dan gerakan kontraksi mulai berdenyut, membuat dia
membiarkan kontolnya terbenam agak lama merasakan kenikmatan denyutan nonokku.
Yuk Gabung Di Situs JawaPoker88
Kemudian dia mulai
menariknya keluar perlahan-lahan dan mendorongnya lagi, makin lama makin cepat.
Sodokan-sodokan yang demikian kuat dan buas membuat gelombang orgasme kembali
membumbung, dinding nonokku kembali berdenyut, kombinasi gerakan ini dengan
gerakan maju mundur membuat batang kontolnya seolah-olah diurut, kenikmatan tak
bisa disembunyikan oleh dia, gerakannya semakin liar, mukanya menegang, dan
keringat menetes dari dahinya. Melihat hal ini, timbul keinginanku untuk
membuatnya mencapai nikmat. Pinggulku kuangkat sedikit dan kemudian membuat
gerakan memutar manakala dia melakukan gerak menusuk.
Dia nampaknya belum
terbiasa dengan gerakan dangdut ini, mimik mukanya bertambah lucu menahan
nikmat, batang kontolnya bertambah besar dan keras, ayunan pinggulnya bertambah
cepat tetapi tetap lembut. Akhirnya pertahanannya bobol, kontolnya menghujam
keras dalam nonokku, tubuhnya ambruk menindihku, tubuhnya bergetar dan
mengejang ketika pejunya menyemprot keluar dalam nonokku berkali-kali. Akupun
melenguh panjang ketika untuk kesekian kalinya puncak orgasmeku tercapai.
Sesaat dia membiarkan kontolnya
di dalamku hingga nafasnya kembali teratur. Tubuhku sendiri lemas luar biasa,
namun harus kuakui kenikmatan yang kuperoleh sangat luar biasa. Kami kemudian
terlelap kecapean setelah mereguk nikmat.
Ketika aku terbangun
hari udah tengah hari, dia sedang tersenyum memandangiku. “kamu cantik sekali
deh din, mana seksi lagi. Aku pengen lagi din. Mau ya”.”Tante kan juga cantik,
seksi lagi. Om kan tiap malem ngentotin tante”, “ya bedalah ma kamu, kamu kan
masih abege”. Kemudian dia menciumku, aku menyambut ciumannya dengan napsu
juga, bukan cuma bibir yang main, lidah dan ludah pun saling belit dan campur
baur dengan liarnya. Sebelah kakiku ngelingker di pinggulnya supaya lebih mepet
lagi. Tangannya mulai main, menjalari pahaku. Tangannya terus menjalar sampai
menyentuh celah di pangkal pahaku. Nonokku digelitik-gelitik. Aku menggelepar
merasakan jari-jarinya yang nakal. Bibir kulepas dari bibirnya. “hmmhhh…enak,
gila.” Jeritku.
Yuk Gabung Di Situs JawaPoker88
Jari-jarinya tambah
nakal, menusuk lubang nonokku yang sudah berlendir dan mengocoknya. Dia kembali
menciumku. Aku ladenin ciumannya. Dia menindih badanku sambil menciumku. Lidah
ketemu lidah, membelit, dan saling menjilat. Aku menggumam gumam kenikmatan,
sambil berciuman dia menggoyang-goyang pinggulnya sampai kontolnya yang telah
ngaceng lagi terasa kena di nonokku. Bosen ciuman, bibir dan lidahnya menjalar
ke kuping leher bahu, ketiak, terus ke toketku.
Dia gemes banget
ngeliat pentilku yang kecoklatan dan mencuat ke atas itu. Dia menjilat pentilku
dengan rakus sampai aku ngerasa geli. Pentil sebelah kanan digigitnya dengan
lembut, lidahnya menggelitik pentilku di sela-sela gigi depannya, sementara
toket sebelah kiriku di remas-remas. Tubuhku menggelinjang karena geli dan
nikmat. Setelah beberapa saat di permainkan, toketku terasa mengeras dan
pentilnya tegak. Lendir nonokku mengalir dan terasa basah di perutku. “om,
gantian dina yang ngemut kontol om ya”, kataku sambil menelentangkan badannya
diranjang.
Aku mulai beraksi.
Kupegang kontolnya dengan kelima jariku. Kukocok-kocok batangnya perlahan. Dia
menggumam pelan, “enak din, terus..” Lidahku mulai merambat ke kepala kontolnya,
kujilati cairan yang mulai muncul di lubang kencingnya. Lalu lidahku menggeser
ke batangnya, menjelajahi tiap jenjang kontolnya. Tangan kiriku
mengelu-mengelus biji pelernya. “din…” Gumamnya pelan. “enak banget, geli-geli
nikmat”. Aku hanya tersenyum ngeliat dia merem-melek kayak gitu. Terus aku
membuka mulutku dan menjejalkan kontolnya masuk ke dalam mulutku. Kontolnya
kuisep kenceng-kenceng, lalu dengan mulut kukocok kontolnya turun naik,
“uuuuggggghhhh…sedap .enak…mmmmhhhh…”, erangnya.
Aku lalu merubah
posisiku untuk melakukan 69. Aku di atasnya dan menyorongkan pantatku ke
mukanya. Dia nggak nunggu dua kali, langsung aja dia menjilati nonokku yang
berlendir dan merekah merah itu. Bibirnya menyedot lubang nonokku, menghisap
lendirnya. Lidahnya dimasukin ke dalam lubang nonokku, menjilati
dinding-dinding basah, sementara jari nya mempermainkan it ilku. Aku
mengerang-ngerang dengan kontolnya di mulutku, menyuarakan kenikmatan. Lendir
dari nonokku membajir membasahi mukanya.
Yuk Gabung Di Situs JawaPoker88
Aku melepaskan kontolnya
dari mulutku dan meminta dia menyodok aku dari belakang. Waktu kontolnya masuk,
aku hanya merintih pelan. Kontolnya dienjotkan keluar masuk dengan kencang, aku
hanya bisa mengejang menahan nikmat. Tangannya ikut nimbrung merangsang it
ilku. Kocokan kontol di nonokku dan kilikan jarinya di it ilku membuat aku
mengerang dan menjerit-jerit kenikmatan. Sudah dua kali nonokku berkontraksi
karena aku nyampe, tapi dia terus mengocok kontolnya keluar masuk sampai aku
lemes. Cairan nonokku membecek, meleleh turun ke paha. Setelah aku nyampe yang
ke empat kali di ronde ke dua itu, dia akhirnya ngecret lagi.”Om, nikmat banget
deh, lebih nikmat dari yang tadi, dina sampe berkali kali nyampe baru om
ngecret”, lenguhku lemes.
Dia mencabut kontolnya
dari nonokku. Aku segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dia mengikuti
dari belakang. Dikamar mandi dia memelukku, “terima kasih ya din, kamu asik
banget dientotnya, empotan memek kamu luar biasa deh. Aku sangat menantikan
kesempatan seperti ini lagi agar kita bisa mengulangi kenikmatan ini”. Sejak
saat itu, dia selalu mencari kesempatan untuk bisa mengentoti aku, istrinya ya
tetep aja dientotin juga.
Kayanya aku dijadikan istri brikutnya deh, tapi yang gak resmi. Gak apa, yang
penting kan aku selalu terpenuhi kebutuhan sexku, berlebihan lagi dia
memenuhinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar