Halaman Khusus Untuk Pecinta Cerita Sex, Video Sex, dan Foto Sex

Hot Topic

Sabtu, 05 Mei 2018

Nikmat Ngentoti Wanita Hamil


Kejadian ini terjadi belum lama. Waktu itu aku sudah mempunyai istri dan seorang anak laki-laki yang sudah bersekolah. Aku bekerja di salah satu perusahan besar di kota ku, dan aku berposisikan sebagai kepala HRD di perusahaan tersebut. Dan kejadian ini terjadi ketika ada karyawati baru yang pindah ke kantorku. Dia dipindah dari kantor cabang ke kantor pusat yaitu kantorku tersebut.
Panggil saja karyawati ini Nisa. Sedikit gambaran tentang Nisa, dia cantik, kulitnya putih bersih, Nisa juga lumayan tinggi, sekitar 165cm dengan tubuh langsingnya membuat aku curi-curi pandang meliriknya. Dari tubuhnya yang langsing itu, ternyata Nisa sedang hamil muda. Nisa tak terlihat seperti wanita hamil, karena Nisa menggunakan pakaian yang lumayan longgar. Dengan berbekal pengalamanku, kala aku mengetahui kalau Nisa hamil aku malah senang dan aku akan terus mendekatinya, karena bagiku wanita hamil muda kayak Nisa itu menambah ke seksian nya dan membuat aku semakin bergairah.
Dengan bermodal jabatanku yang lumayan tinggi, aku bisa bebas mendekati Nisa. Hari demi hari, minggu demi minggu aku terus mendekati Nisa. Hingga akhirnya aku bisa mengajak Nisa untuk makan siang di sebuah resto tidak jauh dari kantorku. Setelah sampai resto, aku parkirkan mobilku, dan aku mulai melancarkan niat awalku. Aku mendekatkan tubuhku ke Nisa, sambil berbincang aku mulai mengelus rambutnya yang panjang sebahu dan Nisa pun diam saja.
Aku beralih memijit lehernya pelan-pelan dan aku lihat Nisa mulai memejamkan mata tanda dia menikmatinya. Saat Nisa memejamkan mata, aku beranikan diri untuk mencium pipinya dan sesaat Nisa membuka matanya terkaget namun Nisa juga diam saja dan menatapku penuh gairah. Melihat tatapan Nisa yang menggairahkan, kemudian aku mendekatkan bibirku ke bibir Nisa dan akhirnya aku mencium bibirnya yang mungil itu dan aku melumatnya.
Lumatan bibirku tidak dibalas oleh Nisa. Nisa hanya terdiam, namun setelah beberapa menit sepertinya Nisa menikmatinya kemudian tangannya merangkulku, memeganggi leherku dan dibalaslah lumatan bibirku hingga kini aku dan Nisa saling melumat. Sambil bergumam “Mmmbbhhh…” Akhinrya kami berciuman dengan hebatnya. Sebelum akhirnya Nisa melepaskan ciumannya dan aku pun mengerti. Akhirnya kami turun untuk makan.  Bermain di Jawapoker88 menangkan jackpotnya
Beberapa hari kemudian, aku melihat Nisa sedang melamun, seperti sedang ada yang dipikirkannya, kemudian aku mendekatinya.
“Ada apa kamu Nis, kok melamun gitu,” tanyaku.
“Ada keluargaku yang sakit dan dirawat inap, aku ingin menengoknya namun suamiku selalu sibuk terus dengan urusan pekerjaannya,” jawab Nisa.
“Ya udah aku anterin Nis, gak usah kawatir, namun ada syaratnya yaaa,” kataku.
“Apa syaratnya?” tanyanya.
“Cuma ciuman seperti kemaren aja kok, gimana, oke yaaa???” kataku.
Namun si Nisa hanya tersenyum melihatku. Kemudian kami bergegas menuju rumah sakit tujuan. Di perjalanan aku terus menggoda Nisa dengan rayuanku, sempat sesekali aku pegang pahanya yang mulus itu, karena Nisa menggunakan rok mini.
Singkat cerita, kami selesai menjenguk keluarga Nisa yang sakit itu. Kemudian aku mengajak Nisa untuk jalan-jalan namun aku tak tahu mau mengajak jalan kemana. Akhirnya kami muter-muter tak tentu arah, hingga membuat hatiku semakin lama semakin deg-degan tak karuan. Hingga aku beranikan untuk menagih janjinya tadi.
“Mau dilakuin dimana niih Nis???” tanyaku sambil senyum.
“Terserah kamu aja,” jawabnya.
Kemudian aku mengarahkan mobilku menuju sebuah hotel. Aku sengaja mengarahkannya ke hotel itu karena aku tahu kalau tempat itu sudah biasa digunakan untuk pasangan mesum. Sesampainya di parkiran, suasana di sana sangat sepi sekali, namun aku melihat ada dua mobil yang juga terpakir dan aku pikir mereka juga melakukan hal yang sama. Setelah berhenti, aku malah melihat wajah Nisa seperti cemas.
“Kenapa wajah kamu cemas gitu Nis?? kalo Nisa gak mau ngelakuin ini gak papa kok, kita pulang aja,” ujarku.
“Gak papa kok, I’m fine and its oke,” jawabnya.
Kemudian aku mengajak Nisa masuk kamar yang sudah aku pesan. Sampai di dalam kamar, tanpa peduli lagi aku langsung memeluk Nisa erat dan Nisa pun membalasnya lalu aku langsung mencium bibir Nisa. Aku melumatnya dan Nisa pun membalas lumatanku, hingga kita berciuman dalam posisi berdiri dengan durasi yang lumayan lama. Sambil terus berciuman, tanganku mulai menjelajah tubuh Nisa. Dari aku raba pinggang belakangnya, hingga aku pegang bokongnya yang kenyal itu, sebelum akhirnya aku memegang susunya yang lumayan besar itu, dan aku mulai meremas-remasnya.
Ciumanku sekarang menjalar menuju leher dan juga telinga Nisa yang membuat Nisa mendesah “Aaahh.. Aaahh.. teruuuss… Aaahh…” dan aku terus menjiatinya yang semakin lama membuat Nisa bergumam “Sssshhhh…” dan Nisa pun sudah sange dan dia terlihat melemas, kemudian aku menahan tubuhnya dan aku bopong Nisa kemudian aku merebahkannya di ranjang.
Nisa yang sudah dilanda birahi nafsu, dia mulai membuka bajunya. Terlihat Nisa sudah pasrah dan memberikan tubuhnya untukku. Dan setelah Nisa membuka bajunya, sekarang Nisa hanya menggunakan BH dan celana dalam saja. Woooowww… tubuh Nisa sangat indah sekali, putih mulus, dan perutnya yang melembung menghiasi pemandangan saat itu. Melihat wanita hamil muda kayak gini aku semakin bergairah, kemudian aku mencium perutnya yang hamil itu, sambil tanganku yang satunya mulai meremas susunya yang masih tertutup BH. Uuuuhhh… sungguh sensasinya luar biasa banget. Tunjukan keberuntunganmu dengan bermain 388bola  Online, Raih uang sebanyak-banyaknya
Kemudian aku mulai membuka BH-nya, dan aku lihat wooooww sungguh padat banget payudaranya. Dan terlihat juga puting susunya yang sudah mengeras dan aku pun langsung melumat puting susunya yang menggairahkan itu. Sambil tanganku yang satunya mulai meraba celana dalamnya. Masih aku mainkan puting susunya dengan lidahku, tanganku mulai menyentuh klitorisnya dari luar CD Tika yang ternyata sudah becek.
Desahan-desahan terus keluar dari mulut Nisa, dan aku masih terus melumat kedua puting susunya. Namun sekarang tanganku sudah masuk ke dalam CD Nisa, dan aku langsung menyentuh klitorisnya yang seketika membuat Nisa mendongkakkan kepalanya ke atas sambil mendesah “Aaaagggghhhh…” Aku mulai mengocok klitoris Nisa hingga Nisa mendesah semakin keras “Uuuggh.. Ugghh.. Niiikkkmaaattt…” Setelah puas dengan kedua puting susunya, kemudian jilatanku turun menuju perut dan turun lagi menuju vaginanya yang aku lihat sangat bersih sekali dan yang aku rasa vagina Nisa lain daripada yang lain, karena vagina Nisa sangat wangi sekali. Lidah aku terus menjilat vagina Nisa sambil tangan aku mengelus perutnya yang sedang hamil.
“Uggghhh… terus say… Uugghhh…” Nisa mendesah lagi dan saat itu juga masih sambil aku jilati klitorisnya, aku masukkan jari tengahku ke dalam vagina NIsa “Aaaarrgggg.. enaaaak… bangeeet.. saaaayyy…” gumamnya. Aku pun semakin bersemangat, dan aku keluar masukkan jariku di vagina Nisa sambil terus menjilati vaginanya yang harum. Nisa yang sudah terangsang hebat, mulai memegang kepalaku dan menjambak-jambak rambutku.
Setelah bebrapa lama, aku rasa Nisa akan keluar karena Nisa mulai melenguh panjang dan menjepit kepalaku dengan pahanya. Dan benar, tak lama kemudian Nisa “Saaayyyy.. aku.. mau.. keluuuaararrr…” akhirnya Nisa keluar juga. Saat Nisa orgasme tangan Nisa semakin keras menjambak rambutku dan menekan kepalaku ke dalam vaginanya. Aku pun memuaskannya dengan terus menjilati klitorisnya dan menjilati juga cairan Nisa. Aaaahhh… nikmat banget aku rasakan.
Kemudian aku kembali ke atas menuju wajah Nisa dan aku mencium bibirnya kembali sambil berpelukan. Dan Nisa pun berbisik di telingaku, “gantian aku puaskan kmau ya sayang.” Aku pun tersenyum dan mengangguk, kemudian aku membaringkan tubuhku di sebelah Nisa dan tangan Nisa langsung memegang penisku, dan tak lama Nisa langsung mencium kepala penisku. Sejenak Nisa menciumi kepala penisku sambil lidahnya bergoyang-goyang menjilati batang kontolku. Nisa pun membasahi kontolku dengan ludahnya dan sesekali mengocoknya. Lidahnya juga menari hingga buah zakarku pun tak lepas dari jilatannya, dan membuatku melayang keenakan sampai aku mendesah kenikmatan.
Aku yang sudah keenakan kemudian memegang kepala Nisa dan kukatakan, “cukup yaaa, nanti kalau lama-lama malah bisa meledak di mulut Nisa” namun Nisa menjawab, “biarin meledak di mulutku, aku juga ingin merasakan pejumu.” Waaah hanya dengan mendengarnya saja, gairahku semakin meningkat, kemudian aku mengangkat tubuhnya dan aku mulai melumat bibirnya dan aku balikkan tubuhnya hingga sekarang Nisa terlentang.
Terus aku berdiri dan aku mulai mengarahkan kontolku ke vagina Nisa. Pelan-pelan aku mulai memasukkan kepala kontolku ke vaginanya. Sambil memasukkan kontolku, aku melihat perutnya yang hamil itu, sungguh sexy sekali Nisa ini. Dan dengan sedikit dorongan “Bleeeeeeeeesssssss……” kontolku sudah tenggelam di vagina Nisa disertai dengan desahan Nisa.
Nisa mulai memegang pinggangku dan desahannya “Aaagghh.. terus.. sayaang.. yang.. kuaaatt.. saaaay..” Kontolku mulai ku keluar masukkan vaginanya. Sungguh sempit sekali vagina Nisa, hingga aku rasakan seperti ada yang mencengkram kontolku sampai aku merasa keenakan banget. Karena Nisa hamil, aku pelan-pelan menaik turunkan badanku memompa vagina Nisa. Setelah beberapa saat aku rasa posisi ini kurang nikmat, kemudian aku mengambil bantal untuk mengganjal pantat Nisa agar vagina Nisa bisa lebih ke atas dan aku bisa memompanya dengan bebas.
Dengan tempo yang aku jaga, disertai elusan, rabaan, dan ciuman-ciuman dariku. Nafsu di antara kami semakin kuat, apalagi sesekali aku cium ketiaknya yang putih. “Agh.. agh.. ag.. geli sayang,” katanya. Lalu badan Nisa mulai menegang dan tangannya tambah erat mengcengkram lengan aku tanda dia mau orgasme untuk yang kedua kalinya. Gerakan aku percepat, tambah cepat dan aku merasa kalau aku juga sudah dekat ujung. “Oooouuuggghhh… Enaaaakkkk… Saaaayyyaaanggg…”
Waktu merasa aku mau keluar, aku langsung lumat bibirnya dan Nisa tambah keras mencengkramku.
“Aahhhhhhh… Sayaaaang… Aku mau meledak Saaay,” kata Nisa.
“Aku juga mau keluar Nis,” kata aku.
Akhirnya “Croooottt… Croooottt… Croooottt…” meledak lah kami berbarengan, peju yang aku tahan sejak tadi membasahi dalam vagina Nisa. Rasanya melayang sewaktu aku orgasme. Aku lumat dengan nafsunya bibir Nisa yang mungil dan sexy itu. Dan kupeluk Nisa, kuciumi perutnya. Bermain di Jawapoker menangkan jackpotnya
Kemudian Nisa  berkata, ”enaaaak banget tadi saaaayyy…”
“Iya sayang, Aku juga sangat nikmat sekali,” kata aku.
Setelah kita puas berpelukan, kitapun mandi bareng. Aku sabunin badannya dengan lembut, dan daerah yang paling lama aku sabunin adalah daerah perutnya. Aku usap lembut, dengan gerakan memutar, turun naik, aku nikmatin sensasinya.
Kemudian Nisa bertanya, ”kamu suka perut ku ya?”
”Iya Nis, aku suka dengan wanita hamil,” kataku.
“Nanti kalo aku sudah melahirkan, kamu masih suka nggak sama aku?” tanyanya.
“Pastinya aku akan selalu suka denganmu dan aku siap saja. Aku akan memuaskanmu lagi Nis,” jawabku.
Kemudian aku mencium bibirnya dan aku basuh badannya dan setelah aku keringkan dengan handuk, pakai baju and aku ajak dia balik ke kantor. Setelah kejadian itu, kira-kira sekitar 10 kali aku berhubungan Sex sama Nisa sampai akhirnya Nisa melahirkan. dan setelah Nisa melahirkan, kami juga melakukannya lagi, namun tak sesering saat Nisa hamil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar