Di sini aku seorang guru di
sebuah SMU swasta, di salah satu kota besar yang biasa di sebut kota kembang.
Sebenarnya tidak etis kalau aku mencurahkan atau menceritakan ini pada
seseorang, karena itu aku akan menggunakan nama samaran baginya. Sebut saja dia
Rahma salah satu murid baruku yang baru pindah dari kota metropolitan, dia
masuk kelas 1 H. Yakni nama kelas yang aku sendiri menjadi wali kelasnya.
Namaku Wilson
Sanjaya dan biasa di panggil pak Wilson, aku mengajar kelas satu SMA. dan
mendapat kepercayaan sebagai wali kelas di salah satu sekolah itu. Saat ini
umurku 25 tahun, Tapi dengan postur tubuh yang tidak begitu tinggi di tambah
warna kulit bersihku. Sehingga aku nampak lebih muda dari umurku sebenarnya.
Sebenarnya di sekolah salah satu faforit itu.
Sebenarnya aku mendapat julukan
yakni pak Cakep di sekolah dan hal itu membuat ku malu pada sesama guru di
sana. Tapi mau gimana lagi, yang namanya cerita ABG terkadang masih labil Tapi
tidak dengan Jelita, menurutku dia sangat dewasa di dalam menyikapi semua hal.
Pernah aku menegurnya karena dia tidak mengerjakan tugas rumah yang aku berikan
padanya.
Dan dengan berterus terang dia
bilang kalau dia bekerja di malam hari, jadi terkadang dia lupa pada tugas
sekolahnya. Dan akupun memakluminya, mungkin dia bekerja karena dari yang aku
dengar Papanya baru saja meninggal karena itu dia pindah ke kota ini.
Sebenarnya dia mempunyai wajah yang cukup cantik dan postur tubuh yang menarik
dengan wajah manisnya.
Tapi aku tidak pernah melihatnya
bersama cowok selama di sekolah ini, padahal dari yang aku lihat banyak cowok
yang mencari perhatian padanya. Tapi Jelita bersikap cuek saja, dan
beberapa kali dia terlihat memandang tajam kearahku. Ketika aku melihtnya dia
lngsung beralih melihat arah lain, karena kejadian berulangkali karena itu aku
tahu kalau itu bukan kebetulan.
Hingga pada suatu hari aku pergi
ke salah satu club malam ternama di kota ini. Kalau masuk ke club ini
benar-benar orang yang sudah memiliki KTP, bersama 5 orang teman kuliahku dulu.
Kami masuk kesana, dan seperti biasa kami pesan minuman dan gadis penghiburpun
mendekati kami. Seraya menuangkan minuman dalam gelas mereka berusaha mencari
perhatian lebih pada kami.
Hingga akhirnya aku melihat Andika,
temanku yang mengajak kami kesini dan dia memang sudah menjadi salah satu
member di tempat ini. Rupannya dia bilang ” Di sini ada gadis cantik yang
masih gress gila..” Vino pun nyeletuk ” Di sini semua gress Bro..” Katanya tapi
langsung di bantah oleh Andika ” Tunggu aja kalian..” Dan kamipun
menunngu gadis yang di bicarakan Andika. PARA PENGEMAR POKER, TIDAK MAU SALAH MILIH SITUS POKER, NAH MARI LANGSUNG SAJA DAFTARKAN DIRI ANDA DI JAWAPOKER88 SITUS TERPECAYA
Selang beberapa waktu akhirnya
terlihat seorang gadis mendekati tempat kami. Dia begitu seksi dengan
pakaiannya, tapi ketka aku melihatnya diapun seperti kaget melihatku. Setelah
aku sadar rupanya dia Jelita, murid baruku. Saking kagetnya akupun terbangun
dari tempat dudukku dan dia hanya terpaku memandangku. Segera aku tarik
tangannya buat keluar dari sana.
Sebenarnya aku ada 2 orang
bodyguard yang mencoba mendekati kami, Tapi Jelita memberi mereka kode. Dan
kamipun bisa lewat, setelah masuk dalam mobilku segera aku membawa Jelita pergi
dari tempat itu dan berhenti di sebuah tepi danau yang agak sepi. Tanpa aku
mengatakan sesuatu Jelita sudah menangis “Sudah Jelita..kamu jangan
menagis..aku hanya tidak mau kamu ada di tempat itu..” Kataku.
Kini dia berhenti dan bilang ”
Sebenarnya saya juga tidak mau bekerja di tempat itu Pak..tapi keadaan yang
membawa saya…” Aku memegang tangannya yang bergetar. Lama kami mengobrol di
tempat itu, sampai akhirnya kami tidak sengaja berpelukan dan saling memberi
kehangatan. Dan tanpa malu lagi Jelita malah menyatakan perasaan dia yang
memang dari dulu memang menyukaiku.
Aku hanya terdiam, tapi ketika Jelita
memelukku dengan erat dan merebahkan kepalanya di pundakku. Entah siapa yang
memulai duluan tapi saat itu juga kami sudah saling melumat bibir kami, bahkan Jelita
menekan kepalaku dengan tangannya dari belakang membuatku tidak dapat
menghindar lagi. Apalagi akupun menikmati kuluman bibir Jelita yang begitu
hangat, meskipun ini masuk dalam cerita ABG karena Jelita yang masih muda.
Tapi pertama kali aku bertemu
dengannya, aku memang sudah tahu kalau dia sudah mempunyai jiwa yang begitu
dewasa. Dan dengan penjelasan tentang keluarganya tadi aku dapat mengerti, kini
Jelita semakin berani dia sudah memegang dan meraba-raba tubuhku. Dan ketika
dia menyentuh buah zakarku yang sedari tadi menegang dia tersenyum dan berusaha
membuka resletingku.
Dengan agak kasar aku hempas
tangan Jelita. Tapi dia memaksa bahkan dengan kerasnya dia mendorong tubuhku
hingga aku terdorong dan terbaring di jok mobil, dengan leluasa Jelita langsung
membuka celanaku dan ketika kontol itu terlihat dia langsung melumatnya, dan
dengan perlahan dia mengocok kontolku dengan penuh kelembutan sehingga akupun
begitu menikmatinya.
Dan lupalah kalau dia adalah
muridku, tapi karena desahan nafasnya yang sudah di penuhi nafsu. Akhirnya
akupun terbawa nafsu juga. Ketika dia melumat kontolku akupun mendesah ”
Eeuummpphhh…eeeuuummmppphhhh…aaagghhh…aaaagggghhhh..” Aku berusaha memejamkan
mata karena tidak dapat menahan rasa yang begitu nikmat menjalar ke seluruh
tubuhku.
Jelita membuka bajunya sendiri
sambil terus mencumbuku, dan kamipun pindah ke jok belakang. Di sana kami
sama-sama bersetubuh tanpa pakaian sehelaipun ” Aaaauuugghhhh…..aaauuugghhh…Jell..litaa…su..dah…sa..yang..”
Dia tetap melumat dan mengulum kontolku sambil mendesah dan berkata pula
“Gi..mana…Pak..E..nak…nggak….eeeegghhh..” Katanya.
Malu juga di perlakukan dengan
begitu buasnya oleh Jelita, akhirnya akupun membaringkan tubuhnya di atas jok
mobil itu. Dan dengan cepat aku masukkan kontolku pada memeknya yang masih
cantiknya, ketika aku menggoyangnya perlahan setelah lama juga berusaha
masukkan kontolku. Jelita memegang erat pada lenganku bahkan sampai-sampai dia
cakar lengan dan tubuhku.
Aku pikir dia kesakitan sambil
menggoyangnya akupun bilang ” Kenapa Sayang..ka..mu..ke..sa..kitan…” Jelita
menatapku dan tersenyum “Ti..dak…pak…nik..mat..ayo…te..rus..pak” Mendengar
permintaanya aku langsung semakin cepat menggoyangnya, dan semakin lama semakin
membuatnya menggelinjang bahkan kini dia mencakar punggungku.
Entah karena terlalu bernafsu
atau segera ingin mengakhiri, akhirnya aku mengejang dengan penuh pengertian Jelita
mendekap tubuhku dengan sambil menggoyang pantatnya di bawah pantatku ”
OOuugghh….ooouugghh…jell..lita..aku..nggak..kuat..sa..yang..” Muncratlah sperma
yang begitu kental dari dalam kontolku. Jelita mendekap semakin erat dan diapun
mendesah panjang juga.
Kamipun saling berpelukan dan
berdiam diri, saat itu aku merasa kalau perbuatanku salah. Tapi apa yang harus
aku lakukan , dan sepertinya Jelita mengerti diapun menjelaskan kalau dia tidak
meneyesal dengan perbuatannya. Dan memang sejak awal dia menyukaiku, sejak saat
itu kami berjanji untuk saling setia dan aku minta Jelita berhenti dari
pekerjaanya, dan diapun setuju.
BURUAN MENANGKAN BANYAK UANG DAN KLIK DI BAWAH INI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar