Bu Merry adalah istri pengusaha kontraktor. Berumur 40 tahun, wajahnya mirip artis Cina yang namanya Gong Li, sewaktu main di film ‘The Cursed of Golden Flower’ dan ‘Miami Vice’. Mirip banget lah secara fisik, termasuk kulitnya, toketnya, cuma bokongnya lebih gede, pinggang ke bawah mirip banget sama Kim Kardashian. Body seperti gitar dengan tinggi 175 cm.
Bu Merry aktif membantu perusahaan yang dibangun oleh suaminya. Karena masih perusahaan berkembang, bu Merry sering juga terjun ke lapangan, ketemu klien, mengurus supplier dan lain-lain.
Peristiwa ini terjadi di kantor temen gue di daerah Jakarta. Pelakunya adalah temen gue sendiri dan gue percaya karena sempet liat bukti rekaman video di hp nya, asli gue takjub hampir gak percaya. Sebab gue pernah kerja di situ cuma beberapa bulan, jadi gue tau dan kebayang bangetlah peristiwanya seperti apa. Gue sempet minta share videonya tapi gak dikasih, alasan privasi dan mau dihapus.
Sekarang ini temen gue dan beberapa pelaku lainnya jadi buron. Seminggu sebelum dia kabur ke luar kota, dia sempat cerita semuanya ke gue dan minta saran. Dia nyesel banget katanya. Ya iyalah, bini orang ‘kuat’ diembat, batin gue. Sekarang sih udah telat nyesel. Dia ngaku kalau pemerkosaan karena pengaruh minuman keras dan paksaan temen-temennya. Gila bener Daftar Disini!!.
Hari itu di depan gudang sebelah kantor, Bimo sedang minum-minum anggur oplosan dengan pak Beben, pak Sawan, Jodi, Rico, dan Aldy. Padahal sedang bulan puasa, tapi mereka tidak puasa. Ini akibat hasutan Aldy yang sering mengajak minum-minum dan bersenang-senang. Bimo adalah supervisor lapangan, sedangkan Aldy adalah manajer lapangan, atasan Bimo. Mereka berdua sama-sama doyan mabuk dan main perempuan.
Sambil main kartu mereka ngobrol. Ini kebiasaan yang dilakukan setiap selesai jam kantor menjelang maghrib. Kebiasaan ini muncul sejak Aldy bergabung di kantor ini dua bulan yang lalu. Posisi kantor ini adalah di area ruko, blok paling dalam kompleks dan berada di paling ujung deretan ruko. Kali ini mereka minum banyak sekali tidak seperti biasanya. Mereka membahas THR untuk lebaran yang belum diberikan dari perusahaan. Padahal lebaran tinggal seminggu lagi.
Maka itu banyak karyawan yang kerja bermalas-malasan. Aldy membawa pengaruh buruk bagi karyawan kantor, dia sangat genit sering menggoda teman kantor wanita. Bahkan sering menggoda Ester, manajer finance yang sudah bersuami.
Kelakuannya ini selalu memancing keluar sifat jelek yang dimiliki karyawan kelas bawah, seperti supir, tukang, dan OB. Contohnya adalah pak Sawan, bapak yang memiliki lima anak ini matanya sering jelalatan jika Daftar Disini!! melihat karyawan wanita di kantor ini, tapi tidak berani macam-macam. Sama halnya dengan Rico dan pak Beben, kecuali Jodi yang paling muda di antara mereka, karena Jodi orang yang polos, bahkan Jodi sebenarnya bisa dibilang agak terbelakang mentalnya, dia bekerja di perusahaan ini dibantu oleh bu Merry.
Di samping karena orang tuanya yang bekerja sebagai pembantu di rumah bu Merry. Ketika jam menunjukkan pukul tujuh malam, masih ada beberapa karyawan wanita yang baru keluar kantor mau pulang. Mereka adalah Linda dan Ester, sehabis lembur mengurus pembayaran supplier.
Ester saat itu mengenakan kemeja putih tipis bermotif garis-garis hitam vertikal, BH nya yang berwarna hitam cukup menerawang. Dengan bawahan rok cokelat di atas lutut, terlihat sangat seksi sekali, wajahnya juga lumayan manis, seperti Mona Ratuliu.
Berbeda dengan Linda, dia mengenakan kemeja hitam polos anggun dengan bawahan rok putih ketat sehingga dari luar tampak garis celana dalamnya cukup jelas tercetak. Linda orangnya tegas dan pendiam, wajah dan posturnya kurang lebih mirip artis jaman dulu yang bernama Ida Iasha waktu muda. Mata pak Sawan hampir tidak berkedip memandang tubuh dua wanita ini dari atas sampai kaki.
“Hi cewe cantik.. baru pulang yaa..” goda Aldy, yang diiringi tawa lainnya.
Ester memang terkenal ramah dan baik hati, dia tersenyum manis, “iya nih, yuk duluan yaa” jawabnya sambil berjalan mengikuti Linda. Sementara Linda tidak menghiraukan, terus berjalan menuju mobilnya yang diparkir persis Daftar Disini!! di seberang kantor. Jarang ada yang berani menggoda Linda, selain orangnya tegas dan disegani, juga karena keluarga Linda memiliki latar belakang militer. Pamannya anggota aktif koppasus dengan pangkat kolonel dan ayahnya sendiri pensiunan perwira tinggi yang memiliki simbol pangkat bintang dua.
Di lantai atas masih ada beberapa karyawan yang lembur, hanya sekitar empat orang termasuk bu Merry. Pak Kevin, suami bu Merry selaku direktur perusahaan sedang berada di luar negeri untuk kepentingan bisnis. Pak Kevin terkenal kasar dan galak, sering memarahi bawahan tanpa melihat tempat dan waktu.
Tiba-tiba hp Rico berbunyi, rupanya bu Merry mencari keberadaannya dengan nada marah di telepon. Segera saja Rico bangkit berdiri menuju lantai dua. Tidak lama kemudian Bimo dan Aldy pun dipanggil ke ruang Daftar Disini!! bu Merry. Karena ada proyek yang bermasalah, mereka bertiga dimaki oleh bu Merry. Diruangan itu mereka bertiga tertunduk berjejer menerima omelan sang ratu.
Rico paling sering diomeli karena sering telat mengantar dokumen penting, terutama yang menyangkut tender. Rico sering tidak becus dalam bekerja, orangnya pemalas dan sering nonton video porno setiap kesempatan. Kata-kata bu Merry cukup kasar dan menyinggung perasaan, sehingga tidak jarang karyawan wanita yang dimarahi sampai menangis.
Rico yang sering dimarahi oleh bu Merry menyimpan dendam karena merasa sakit hati. Kalau Bimo kesal dengan bu Merry karena pembayaran uang belanja material sulit diberikan, sehingga Bimo sering diteror supplier. Bahkan kadang Bimo beberapa kali menombok untuk membayar supplier. Setelah selesai marah, bu Merry diam mengatur nafas, wajahnya merah padam, dadanya kembang kempis. Suasana mendadak hening, hanya terdengar nafas bu Merry yang belum stabil. Sebenarnya bu Merry ada mengidap penyakit asma, sehingga tiap kali marah selalu kumat asma nya. Bu Merry yang masih diam berdiri tegap di samping meja ruangnya berkacak pinggang dengan mata yang judes menatap Aldy, Bimo dan Rico.
Mereka bertiga yang sudah agak mabuk terpaksa menahan sikap agar tidak ketahuan bu Merry. Mereka hanya diam membisu, tak berani berbicara, takut bau alkohol tercium bu Merry. Hari itu bu Merry mengenakan blus tipis biru tua dengan bagian leher yang lebar memperlihatkan tali BH nya yang berwarna merah tua.
Roknya berwarna putih bermotif kotak-kotak warna abu-abu tertutup sebagian oleh blusnya yang panjang. Roknya lebih pendek dibanding Ester dan Linda tadi, tinggi diatas paha memperlihatkan pahanya yang montok. Rambutnya disemir warna cokelat kekuningan dikuncir ekor kuda sehingga lehernya yang putih mulus terlihat sensual sekali. Bu Merry Daftar Disini!! terkenal modis, hampir setiap minggu mengganti model rambutnya. Pakaiannya yang dikenakan setiap hari selalu seksi dan menggoda.
Seketika pandangan bu Merry berkunang-kunang, dia berdiri sempoyongan berpegangan pada mejanya. Mereka bertiga saling berpandangan dan mencoba menolong.
“bu..? Bu Merry, baik-baik aja?” Kata Bimo.
Bu Merry menunduk pusing sambil tangannya memberi isyarat bahwa dia akan baik-baik saja. Ketika bu Merry masih menunduk sambil mengumpulkan tenaga dan nafasnya, mata mereka bertiga jelalatan melihat paha bu Merry padat putih mulus, betisnya membunting indah, tidak ada cacat sedikitpun pada tubuh bu Merry ini.
Kulitnya sedikit mengkilap berminyak namun terlihat putih cerah, sangat segar dipandang mata. Walaupun telah memiliki tiga orang anak, badannya masih sangat bagus dan terawat sempurna. Pinggangnya tergolong kecil untuk wanita montok seumurannya.
Bu Merry melihat seisi ruangan, lalu melihat Aldy, Rico, Bimo, pandangannya semakin buram dan tiba-gelap, lalu terjatuh tak sadarkan diri. Bimo dan Aldy berusaha menolong membopongnya, Rico hanya tersenyum sinis melihatnya. Bimo segera keluar ruangan mencoba memberitahu karyawan lainnya untuk meminta bantuan. Rico segera menyusul Bimo keluar ruangan tapi tangannya ditahan oleh Aldy.
“Eh.. Ric.. kesempatan nih gerepe bu bos. Hehehe” kata Aldy memancing Rico.
Tangan Aldy yang membopong tubuh bu Merry, memeluk pinggangnya dan meraba ke area sensitifnya. Rico Daftar Disini!! yang tadinya tidak terpikir akan kurang ajar kepada bos nya menjadi birahi melihat ulah Aldy. Tidak lama kemudian, Bimo kembali masuk ruangan sambil berkata,
“wah.. anak-anak udah pada balik nih. Di kantor udah gak ada orang”, seketika Bimo terkejut melihat Aldy dan Rico.
“Eh.. gila lu ngapain?!?” Bimo terbelalak melihat posisi bu Merry yang dibaringkan di atas meja kerjanya, sementara Aldy di depan meja berdiri disamping kursi mencium dada bu Merry yang masih tertutup blus. Rico yang berada di samping meja kiri menghadap selangkangan bu Merry dan meraba pahanya. Mereka berdua tertawa terkekeh. Bimo berusaha menyadarkan mereka berdua,
“Dy..! Lu gila ya. Ini bu bos, jangan bikin ulahhh!” Teriaknya setengah berbisik.
Aldy hanya cengengesan dengan wajah yang agak teler, “Bim.. lu tau kan bos kita ini… perlu dicicipi dikit”.
Bimo menjadi agak panik melihat ulah mereka.
“Eh.. Bim. si Merry ini perlu kita kasih pelajaran.. betul gak coyy ” kata Rico yang wajahnya sudah memerah sambil bertatapan senyum dengan Aldy.
“Bu bos emang rese, tapi gak gini juga perlakuan kita sama dia” jawab Bimo.
“Ah banci lo..!” Hardik Aldy.
Bimo hanya terdiam, dirinya juga merasa agak mabuk kebanyakan minum tadi. Melihat bu Merry yang terbaring pingsan tak berdaya diatas meja, dalam hati Bimo juga tegoda ingin mencicipi tubuh bosnya sendiri. Penis Bimo pelan-pelan mulai mengeras dibalik celana jeans nya, pikirannya sudah terpengaruh oleh Aldy dan Rico. Bimo mendekat ke meja, tangannya menjulur gemetaran memegang perut bu Merry, dirinya tidak mengira akan menjamah tubuh indah bos nya ini.
Lalu tangan Bimo merayap ke arah payudaranya yang besar menyembul dibalik blus. Aldy tersenyum melihat Bimo… sementara Rico sibuk mencium paha bu Merry, tangannya masuk ke dalam rok, meraba vagina yang terbungkus celana dalam tipis berenda warna merah tua. Mereka bertiga sudah tidak bisa berpikir sehat lagi, pikirannya tenggelam oleh libido yang tinggi.
Efek alkohol semakin lama semakin terasa, ditambah lagi dengan nafsu yang menggebu menjamah tubuh bu Merry, benar-benar memabukkan. Mereka bertiga bergantian menjaga pintu kalau-kalau ada yang datang. Mereka agak parno karena pengaruh minuman.. Padahal sudah jam sembilan malam kantor di lantai dua ini sudah kosong dan sepi.
Aldy merekam kejadian ini dengan hp nya yang diletakkan diatas lemari seberang meja, menyorot ke arah meja. Rico membuka resleting celana mengeluarkan penisnya Daftar Disini!! yang mengeras. Mereka bertiga kini sudah dikuasai nafsu, sehingga tidak memperdulikan mangsanya yang seharusnya mereka hormati. Awalnya mereka hanya berniat meraba tubuh bu Merry, namun Aldy terus memprovokasi Rico dan Bimo,
“kita kentotin aja sekalian bro.. gimana? Kesempatan langka nih” kata Aldy berbisik.
“Hah!? Gila lu” jawab Bimo setengah terkejut.
“Nanti kalau sadar gimana?” Rico menimpali jawaban Bimo.
Rico yang sebenarnya juga terpikir untuk menikmati tubuh bu Merry
“ahh gampang, kita pake masker proyek aja yang ada di gudang, gih ambilin sana..” jawab Aldy seraya memerintah. Rico yang antusias mengangguk dan langsung keluar menuju gudang. Bimo yang semakin horny, mulai mencium dada bu Merry yang terbuka sampai bagian atas payudaranya.
Aldy nekat menarik bagian leher blus kebawah sehingga payudara bu Merry yang masih terbungkus BH menyembul. Bimo kaget dan takjub karena ulah Aldy yang nekat itu. Bahkan Aldy kemudian menarik cup BH nya sehingga puting payudara itu kelihatan jelas berwarna merah muda dan cukup besar menggoda, seukuran kacang atom dua kelinci. Langsung saja Aldy menjilat dan mengulum payudara itu. Bimo sampai terbengong melihat aksi Aldy yang luar biasa nekat.
Tidak lama kemudian Rico muncul sambil membagikan masker dan beberapa kain bekas untuk bandana membungkus kepala agar wajah mereka tidak dikenali bila bu Merry tersadar.
Mereka bertiga sudah seperti maling yang memakai penutup wajah. Aldy memberi komando untuk saling menjaga pintu ruangan secara bergantian. Rico yang sudah tidak sabar langsung membuka celananya, tetapi bajunya masih dipakai. Rico memegang kedua betis montok bu Merry dan membukanya sampai mengangkang, lalu Rico naik ke atas meja diatas posisi bu Merry yang terlentang, dan menggesekkan penisnya di tubuh bu Merry, Aldy tersenyum melihat ulah Rico.
Sementara Bimo melihat aksi mereka berdua sambil berdiri dekat pintu berjaga-jaga. Bimo mengeluarkan hp, merekam aksi tersebut. Kini blus bu Merry disingkap keatas oleh Rico, tangannya meraba celana dalam bu Merry, terasa daging bibir vaginanya montok menggoda, lalu Rico menggeser bagian Daftar Disini!! selangkangan celana dalam supaya lebih mudah memasukkan penis ke vaginanya. Sesaat kepala penis Rico menempel bibir vagina bu Merry, penisnya mengeluarkan cairan bening dan berdenyut keras. Sejurus kemudian penis Rico ditenggelamkan ke dalamnya,
“ahh.. ” desah Rico merasakan kenikmatan tiada tara.
Rico berumur 25 tahun dan belum menikah, tubuhnya gendut besar, tingginya 165cm, kulitnya hitam dan banyak bekas koreng. Dia menahan permukaan meja dengan kedua tangan agar tubuhnya yang gendut tidak menindih bu Merry. Sambil menyodokkan penisnya pelan-pelan. Aldy terkekeh,
“hehehe.. gaya lu kaya beruang ngentot Co..”.
Bimo tertawa mendengar celaan Aldy. Rico yang sedang asik ikut tertawa sambil terus menggenjot bu Merry. Tubuh bu Merry terguncang pelan maju mundur karena goyangan tubuh Rico yang tambun. Aldy memegang tangan bu Merry yang menggantung di sisi meja, tangan itu halus dan lentik, diciuminya dari jari sampai lengan yang montok itu, kemudian tangan lentik itu diarahkan masuk dalam celana Aldy, digesekkan ke penisnya.
Pemandangan diruangan itu sungguh miris, seorang istri pengusaha yang cantik dan berkelas disetubuhi oleh bawahannya yang hanya berstatus kurir. Rico yang dari tadi menggenjot tanpa sadar goyangannya makin kencang membuat kaki meja berderit menggesek lantai ubin, seketika itu bu Merry tersadar.. matanya membuka pelan. Daftar Disini!! Dirinya masih belum sadar sepenuhnya, yang dirasakan tubuhnya berguncang-guncang, pandangannya buram dan kian jelas dia melihat sesosok pria besar tambun berada di atas tubuhnya yang sedang terlentang. Pandangan bu Merry semakin jelas, dan dia masih mengumpulkan kesadarannya apa yang sedang terjadi.
Dia mulai sadar posisinya sedang terlentang, namun dia agak terheran sosok pria diatas tubuhnya yang menggunakan masker dan penutup kepala, pria itu nampak sedang memejamkan mata sambil bergerak maju mundur dihadapan wajahnya. Akhirnya bu Merry tersadar.. guncangan tubuhnya selaras dengan gerakan tubuh pria itu, dan diiringi vaginanya yang terasa dimasuki benda tumpul secara menyodok-nyodok. Sadar bahwa dirinya tengah disetubuhi oleh pria yang tak dikenal, bu Merry panik dan bersuara lirih,
“stop.. please.. stop it..”
Rico yang sedang asik menikmati sambil memejamkan mata terkejut dengan suara itu, Rico membelalakkan mata dan terkejut bukan main…
“anjing..! Bu bos udah sadar!” Batin Rico.
Aldy yang sedang berada di belakang Rico sedang menunggu giliran, terheran melihat Rico tampak terkejut.
“Kenapa lu Co..?” Tanyanya, dan Aldy sudah bisa menebak kalau bu Merry tersadar dari pingsannya.
Rico melompat mundur melepaskan penis dari kemaluan bu Merry. Rico yang mundur turun dari meja badannya terhuyung kehilangan keseimbangan. Bu Merry berusaha bangkit, tangannya menekuk di samping tubuhnya agar tubuhnya terangkat, walau dengan posisi yang masih terlentang dan mengangkang.
“siapa kalian!? Mau apa kalian?” teriaknya dengan suara yang masih lirih.
Perlahan dia mulai mengingat kejadian terakhir sebelum pingsan. Bu Merry terkejut bukan main setelah melihat pakaiannya tersingkap sampai diatas payudaranya. Apalagi dia melihat sosok pria tambun itu setengah telanjang tanpa memakai celana, sehingga terlihat penisnya yang gemuk dan menegang sekitar 10cm, dengan bulu jembut yang keriting lebat. Bu Merry hampir tak percaya melihat pemandangan ini. Daftar Disini!! Dia melihat sekeliling ruangan ada dua sosok pria lain yang berdiri disitu dengan menggunakan masker dan penutup kepala sehingga tidak mengenali mereka. Bu Merry kemudian teringat terakhir sebelum pingsan, sedang memarahi Aldy, Bimo, dan Rico.
“Al.. Aldy..? Bimo..?” Tanyanya terbata.
Rico dan Bimo terdiam salah tingkah. Sekonyong-konyong Aldy maju mendekat bu Merry membekap mulutnya, sambil memberi isyarat pada Rico untuk melanjutkan menyetubuhi bu Merry. Rico masih agak panik dan ketakutan terlihat ragu. Bu Merry berontak sekuat tenaga sampai Aldy terdorong mundur. Bimo yang juga panik melihat itu segera membantu Aldy untuk membekap bu Merry. Sesaat mulutnya terlepas dari bekapan, bu Merry menjerit,
“lepaskan bajingan..! Kalian kurang aj.. mhff”. Mulutnya terbekap oleh tangan Aldy yang kekar.
Perawakan Aldy tinggi sekitar 180cm, tubuhnya gagah dan tegap, kulitnya sawo matang dengan tato di lengan kanannya. wajahnya seperti Ahmad Dhani, hanya saja rambutnya cepak seperti ABRI. Umur Aldy sepantaran dengan Bimo. Aldy menyuruh Bimo memegangi tangan bu Merry agar tidak berontak. Kemudian Aldy menarik blus biru tua itu sampai sobek, dan memperlihatkan gundukan payudara yang besar dan putih mulus itu bergoyang seperti puding.
Payudaranya masih terbungkus BH, namun cup BH sebelah kiri terlipat kebawah membuat payudara dan putingnya terlihat jelas. Bimo perawakannya kurus, kulitnya putih, wajahnya penuh jerawat, rambutnya cepak seperti jamur dan berwarna kecoklatan, tingginya 170 cm. Umurnya 30 tahun. Tubuhnya yang kerempeng tidak memiliki banyak tenaga untuk membekap bu Merry yang lebih berisi dan montok. Beberapa detik bekapan tangan Bimo terlepas, bu Merry kembali berteriak,
“hentikann.. bajingann! Mmpff”
tangan Bimo dengan cepat sudah membekap lagi bibir tipis lembut itu.
Bu Merry berontak sekuat-kuatnya, kakinya menendang ke segala arah hingga menyenggol kursi sampai terbentur kaca jendela. Rico menjadi bernafsu melihat bu Merry yang berusaha memberontak, teringat video porno pemerkosaan yang sering ditontonnya. Daftar Disini!! Di suasana yang panik dan gaduh itu, Rico segera mendekat menangkap kaki bu Merry yang berontak. Sekitar sepuluh menit kegaduhan itu tiba-tiba di depan pintu ruangan muncul pak Sawan.
“Ngapain kalian ini!?” bentaknya.
Pak Sawan mengenali Aldy, Rico dan Bimo walaupun mengenakan penutup wajah, dengan melihat postur dan bajunya. Belum selesai pak Sawan keheranan dengan pemandangan itu, Aldy memandang ke arahnya,
“pak..sini bantuin!” Pak Sawan menurut saja mendekat, dan ketika melihat tubuh bu Merry yang setengah telanjang meronta, nafsu pak Sawan bangkit. Karena dirinya setengah mabuk, pak Sawan sama sekali tidak takut dengan bu Merry
Pak Sawan sempat ragu antara kebenaran dan kejahatan tapi yang ada dipikirannya sekarang ingin mencicipi tubuh wanita berkelas yang didambakan, terutama karena sosok itu adalah bu Merry yang membuat pak Sawan selalu menahan air liur setiap kali melihatnya di kantor. Pak Sawan bertubuh tinggi kurus dengan kumis tebal, kulitnya coklat tua agak keriput, umurnya sudah 58 tahun.
Pak sawan sudah berkeluarga dan memiliki istri lebih dari satu. Pertarungan semakin tidak imbang antara seorang wanita dengan empat orang pria yang sudah seperti kesetanan. Pak Sawan tertawa melihat tubuh bu Merry yang mulus, tubuh yang selalu menjadi imajinasinya di saat melamun kini ada di depan mata terlentang menggiurkan. Sungguh malang nasib bu Merry malam itu. Aldy membekap kuat sambil mengancam,
“bisa diamm?!… atau saya bunuh kamu di sini!”, dengan suara yang diberat-beratkan agar tidak ketahuan jati dirinya.
Bimo memegang tangan kiri bu Merry dengan kedua tangannya, sedangkan Rico memegang kedua kaki bu Merry yang dibantu pak Sawan. Sementara Aldy sendiri memegang tangan kanan bu Merry sambil tangan satunya membekap mulut bu Merry. kedua pipi bu Merry terjepit oleh cengkraman Aldy. Dengan posisi itu bu Merry berusaha meronta terus. Semakin meronta, payudaranya terus bergoyang membuat pak Sawan terpukau. Penis pak Sawan mengeras, matanya yang merah melihat dengan binal.
“Mampuslah kau kali ini cina pelit” batin pak Sawan.
Ada ketidak puasan dari hati pak Sawan. Sebagai supir truk pengirim material, Pak Sawan sering tidak masuk Daftar Disini!! kerja sehingga bu Merry memarahi dan memotong upah hariannya agar lebih disiplin. Namum pak Sawan mendendam. Sifat pak Sawan dan Rico mirip, pemalas dan tidak tau diri bila dirinya melakukan kesalahan. Sering menggerutu, dan tidak pernah mau berubah menjadi lebih baik.
Dalam hati bu Merry merasa sedih dan takut, itu terlihat dari matanya yang mulai berkaca-kaca. Dia merasa sangat benci sekali perlakuan tak senonoh ini terjadi pada dirinya, dia memejamkan mata dan menjerit sebisa mungkin sambil meronta.. setelah itu terdiam pasrah.
Pak Sawan membuka celananya mengeluarkan penisnya yang sudah tegang.. panjangnya 17 cm dan bentuknya bengkok dengan warna kulit yang hitam kecoklatan. Bu Merry melotot melihat kemaluan pak Sawan, dan meronta lagi. Aldy melihat di atas meja bagian ujung dekat kepala bu Merry masih ada beberapa alat tulis yang tidak terjatuh ke lantai, Aldy mengambil cutter yang ada di situ, lalu mengancam dengan menekan silet cutter itu di leher bu Merry yang putih mulus.
Bu Merry mulai menangis, hatinya serasa hancur oleh perlakuan oleh bawahannya. BH bu Merry ditarik paksa oleh pak Sawan dengan kasar sampai putus, payudaranya yang besar dan putih itu bergoyang, lalu dicium bagian dalam cup C BH nya itu. Pak Sawan menghirup wanginya sambil memejam mata. Yang lainnya melihat dengan takjub keberanian pak Sawan.
Rico tidak mau kalah, dia melepaskan kaki bu Merry, tangannya meraih celana dalam berenda itu kemudian menarik paksa sampai turun ke lutut bu Merry. Karena kakinya meronta, sehingga agak susah dilucuti.. Rico menjadi emosi dan menariknya lebih kuat lagi sampai celana dalam itu robek dan terlepas dari kaki bu Merry. Rico melepaskan masker mulutnya, mencium celana dalam itu sesaat lalu melempar asal ke belakang bersama maskernya.
Pikirnya masa bodohlah bila wajahnya ketahuan, toh dia merasa yakin bu Merry tidak mungkin menceritakan aib ini. Pakaian bu Merry yang mahal itu sudah dilucuti satu persatu. Hanya tersisa rok mini di tubuhnya yang masih tersingkap melingkar di pinggulnya. Suasana semakin panas, mereka mulai meracau.. mengeluarkan bisikan kata-kata serapah bersahutan.
“Wuih.. memeknya gemukk coyy” Rico menyengir, mukanya merah.
“Teteknya nih… mantep” kata pak Sawan, sambil meremas dengan kasar payudara kiri bu Merry
Bimo yang sedari tadi nafsu kedua tangannya hanya bisa menahan tangan kanan bu Merry, tidak berani melepas sedikitpun karena tenaganya kurang kuat untuk menahan ronta bu Merry. Aldy masih tetap menekan cutter di leher itu, sambil tersenyum puas melihat yang lainnya sudah Daftar Disini!! mabuk kesetanan. Bu Merry kehabisan tenaga meronta terus dan hanya memejamkan mata.
“Ya Tuhan.. tolonglah hamba Mu ini…” batinnya berdoa… air matanya meleleh di kedua sisi pipinya.
Karena tenaganya untuk meronta semakin lemah, Bimo mulai berani melepas satu tangan pegangannya dari lengan bu Merry, dia meraba payudara kanan dan berusaha menjilati putingnya tapi tangan bu Merry menahan leher Bimo yang mau menyosor.
Terdengar suara tangis bu Merry yang tertahan cengkraman Aldy. Pak Sawan mendorong tubuh Rico untuk menyingkir dari hadapan selangkangan bu Merry, pak Sawan kini berdiri persis di samping meja menghadap selangkangan bu Merry, posisinya seperti dokter kandungan yang mau membantu persalinan. Lalu penisnya yang bengkok dan panjang itu di arahkan ke bibir vagina, di tempel dan digesekkan menyisir bulu halus di permukaan vagina. Cairan bening yang keluar dari kepala penis pak Sawan membasahi bulu-bulu itu. Dengan pelan dia memasukkan kepala penisnya itu menembus bibir vagina, sambil mendesah.
“sshhh… ah” pak Sawan mulai mendorong masuk seluruh batang penisnya.
Bu Merry melotot terkejut dan berusaha menjerit sambil melihat ke arah pak Sawan. Vaginanya tidak terlalu sempit, tapi masih terasa rapat dan empuk memijit lembut batang penis yang tenggelam di dalamnya. Pak Sawan mulai menggenjot sambil memegang pinggang bu Merry dengan kedua tangannya yang kemudian disambut riuh dan tawa suara Rico dan Aldy.
Bimo terpukau nafsu melihat pemerkosaan ini. Bu Merry menggelengkan kepala menahan sakit di vaginanya. Lalu Aldy melepaskan cengkraman dari mulutnya, tapi cutter masih ditempelkan di leher bu Merry. Tanpa sengaja leher yang putih mulus itu tergores kecil mengeluarkan sedikit darah saat bu Merry menggelengkan kepalanya tadi. Kini bu Merry hanya memejamkan mata dan mendesah kesakitan dengan nada tertahan,
“ough.. sssh.. oughh..” seiring sodokkan penis pak Sawan.
Tubuh Bu Merry yang terlentang di atas meja itu bergoyang maju mundur searah dengan sodokkan dari penis pak Sawan.. dan kedua tangannya masih dipegangi oleh Aldy dan Bimo. Pemandangan perkosaan ini sontak membangkitkan gairah yang lainnya.. terutama Rico, dia melihat wajah bu Merry yang mendesah tak berdaya itu membuat nafsunya tak terbendung. Penisnya ditempelkan ke betis bu Daftar Disini!! Merry yang tergoyang oleh genjotan pak Sawan. Sudah sepuluh menit pak Sawan menggenjot bu Merry masih belum juga mencapai klimaks. Pantat pak Sawan terlihat kurus dan kempot bergoyang maju mundur.
Bu Merry mulai sedikit terangsang akibat sodokan bertubi-tubi di vaginanya, padahal dipikiran sehatnya sangat tidak ingin birahinya muncul seperti ini, namun respon tubuhnya secara alamiah menjadi terangsang. kedua tangannya yang meronta tak bertenaga itu menjadi mengepal menahan hujaman penis pak Sawan. Payudaranya yang besar dan putih mulus terus berguncang seirama genjotan itu. Pak Sawan terkekeh melihat tubuh indah bos nya,
“enakkk.. bannggeet… sssih memekmu..aghh” desah pak Sawan dengan nada tergoyang oleh genjotan tubuhnya sendiri.
Aldy menyimpan cutter di sakunya dan mulai membuka resleting celananya lalu memaksa tangan kanan bu Merry memegang penisnya yang masih terbungkus celana dalam. Bimo yang melihat itu juga ikut-ikutan melakukan hal yang sama. Bu Merry memalingkan wajahnya ke kiri sampai pipinya menempel di permukaan meja, matanya memejam sampai ekor matanya mengkerut.
Bibirnya yang tipis dengan warna lipstik merah muda itu merapat erat masuk ke arah mulutnya. Pak Sawan terus mendesah dengan berbisik meracau menghujat bu Merry berulang kali seolah pelacur. Perasaan bu Merry sangat kesal dan membenci keadaan ini, harga dirinya semakin hancur namun libidonya menerima semua yang terjadi pada tubuhnya. Beberapa menit kemudian saat pak Sawan mau mencapai klimaksnya, dia mempercepat genjotan sampai desahan bu Merry menjadi cepat dengan nada yang makin tinggi,
“ahh.. ahh..”. Kepala bu Merry menggeleng tidak karuan ke kanan dan kiri, rambutnya semakin acak-acakan.
Bimo yang terus melihat ekspresi wajah bu Merry menjadi semakin memuncak nafsunya.
Tiba-tiba pak Sawan memejamkan mata, kepalanya menghadap ke atas dan genjotannya behenti. Cairan maninya menyembur di liang vagina dengan deras. Seketika bu Merry juga terdiam sambil terus memejamkan mata merasakan air mani pak Sawan menyemprot dinding rahimnya. Bibir manisnya sedikit terbuka merekah melepas letihnya. Tanpa sadar peluh keringat membasahi tubuhnya yang putih mulus. Jam dinding di ruangan itu menunjukkan pukul 9 malam. Suasana kantor sudah sepi sekali. Di luar jendela pemandangannya sudah gelap gulita, hanya terpantul bayangan mereka semua diruangan itu. Beberapa kali ada deringan suara telepon tidak terjawab, di luar ruangan. Rico yang sudah tidak sabar segera merebut posisi pak Sawan,
“minggir pak.. aku juga mau” selorohnya.
Lalu pak Sawan terkekeh berjalan sambil menaikkan celananya berjalan keluar ruangan itu. Bu Merry yang masih terlentang di meja itu, terkejut ketika kedua kakinya ditarik kasar oleh Rico, sehingga meja itu ikut tergeser dari lantai. Bu Merry melepaskan tangannya dari celana dalam Aldy dan Bimo, lalu berusaha membangkitkan sedikit badannya.. sambil menatap Rico yang berdiri tegap didepannya, bu Merry memelas.
“stopp.. please..”.
Rico yang sudah kesetanan oleh nafsu tidak perduli, penisnya yang gemuk pendek itu segera ditempelkan ke bibir vagina bu Merry. Kepala penisnya sudah mengkilap licin siap menembus kemaluan bos nya, bu Merry tak berdaya untuk menolak perkosaan lagi
“aku mohon.. please..” lirihnya.
Beberapa detik kemudian penis Rico membenam bibir vagina itu.
“sshhh.. oohhh” Rico mendesah sambil menatap penisnya menerobos kemaluan bu Merry, bersamaan desah nada tinggi suara bu Merry seperti tertahan.. “aagh!”…
Batang penis Rico membobol vaginanya masuk utuh ke dalam. Kedua tangan Rico memegang kedua paha montok bu Merry seperti menggendong dua buah sak semen disamping pinggangnya yang gendut. Rico menggenjot dengan ganas, goyangannya kasar dan cepat membuat meja bergeser menimbulkan suara berderit-derit. Bu Merry pasrah, kemaluannya harus menerima serangan lagi dari penis yang berbeda.
Aldy mengambil kamera hp nya di atas lemari dan mengambil kursi, lalu duduk disamping pintu ruangan, kakinya menyilang sambil merekam pemerkosaan itu diam-diam. Bimo yang belum mendapat giliran menyetubuhi bu Merry menjadi gusar karena nafsu menggebu. Mukanya merah karena mabuk, lalu membuka Daftar Disini!! masker mulutnya dan mencium bibir bu Merry dengan paksa. Tangannya mencengkram kedua pipi bos nya itu supaya bibir manisnya berciuman dengan mulutnya yang berbau alkohol. Bu Merry meronta, ekspresinya seperti mencium bau pesing.
Lidah Bimo menerobos bibir cantik itu dan menjilat-jilat gigi, lidah dan rongga mulut bosnya. Air liurnya membasahi mulut bu Merry. Tangan bu Merry menahan dada Bimo supaya menjauh darinya.. tapi Bimo terus berusaha mencumbu, kadang tangannya meremas payudara kenyal itu. Bu Merry merasa tidak nyaman dan tubuhnya terus berguncang oleh tubuh Rico yang menggenjot tanpa henti. Bimo yang sudah tidak sabar, Daftar Disini!! menurunkan celana jeans dan celana dalamnya bersamaan. Diturunkan hanya sampai lutut, sambil melakukan onani. Kemudian memaksa tangan kiri bu Merry untuk memegang penisnya yang masih ada kuncup belum disunat. Penisnya lebih panjang dari Rico tapi kurus dengan diameter sekitar 4 cm. Berbeda dengan diameter penis Rico yang mencapai 6 cm.
Tiba-tiba pintu ruangan dibuka dari luar, muncul pak Sawan membawa pak Beben dan Jodi yang sudah mabuk berat. Mata pak Beben melotot melihat tubuh telanjang bu Merry yang sedang digenjot terbaring di atas meja. Penisnya langsung tegang. Sedangkan Jodi hanya terbengong polos melihat pemandangan itu. Jodi yang agak idiot tidak berhenti melihat bu Merry yang telanjang dan melihat Rico menyetubuhinya. Dia teringat Daftar Disini!! adegan video porno dari hp Rico. Rico berkeringat, tubuhnya yang hitam legam basah dan mengkilap seperti babi. Bu Merry mulai menangis sambil menutup mulut dengan tangannya. Badannya terus terguncang genjotan Rico. Tangan Rico meraih kedua buah dada bu Merry dan meremasnya dengan gemas. Suara kecipakan terus berbunyi dari vagina dan penis yang beradu.
“sudaa aah.. hu.. huhu.. ” tangis bu Merry merengek.
Bu Merry sangat tertekan dan tidak percaya kejadian ini menimpa dirinya. Rico menyengir sambil melihat sinis.
“sekarang cengeng lu ya… bu.. hughh ughh” ejek Rico sambil sesekali penisnya disodokkan dengan kuat.
Pak Sawan menyender di pintu dengan teler berat. Sedangkan pak Bimo dan Jodi masih terpesona melihat pemerkosaan itu. Sepuluh menit Rico menggenjot lalu mulai meracau.
“aghh.. memek.. memekkkk!”. Kedutan dalam vagina membuat Rico semakin mempercepat genjotan dengan kuat hingga bu Merry menjerit kesakitan.
“auhh.. akh!”.. tubuhnya terguncang-guncang dengan cepat.
Lalu genjotan Rico berhenti dan melenguh panjang, “ahhhhh… ssshhhh.. ahh!”
Seketika air mani Rico menyembur di dalam liang vagina yang hangat dan basah itu. Semprotannya kelihatannya nampak banyak, karena pantat Rico terlihat bekedut cukup lama sampai sepuluh detik. Kemudian penisnya dilepaskan keluar dari mulut vagina itu diikuti cairan putih kental keluar mengalir dari bibir vagina bosnya. Anak-anak lain bersorak dan tertawa. Belum selesai bu Merry melepas lelah. Bimo segera menarik pinggang bu Merry dari samping, menarik tubuh wanita montok itu ke pinggir meja dan membalikkan tubuh sintal itu sampai bu Merry tengkurap di atas meja tapi bagian pantatnya di pinggir meja, kedua kaki indahnya jatuh menyentuh lantai, berdiri lemas. Payudaranya terlihat dari samping terjepit dengan meja dan tubuhnya yang mulus..
Posisi yang dikehendaki Bimo adalah doggy style. Bimo tidak sabar memasukkan penisnya ke vagina bosnya yang gemuk dengan bulu-halus yang sudah sangat basah. Sebelumnya Bimo mengelap selangkangan bu Merry dengan baju kemejanya lalu kemejanya digulung ke atas agar tidak menghalangi penisnya. Setelah itu kedua tangan Bimo memegang pinggang ramping bosnya sambil menyingkap rok mininya yang masih melingkar di pinggangnya dan mulailah kepala penis Bimo dicelupkan. Kedua tangan bu Daftar Disini!! Merry berpegangan ke dua sudut meja sambil menangis dan pasrah karena dia tahu apapun yang diucapkan tidak akan digubris oleh pria-pria yang sudah dikuasai nafsu.
Bimo berbisik pelan “maaf bu Merry.. aku pengen banget sama kamu” diiringi penisnya yang menembus ke dalam vagina.
Wajah Bimo merah padam mabuk sambil menyengir. Bu Merry hanya mendesah sambil menangis.
“auhh.. huu.. hu hu.”
Pantatnya yang putih besar dan kenyal dicengkram Bimo dengan gemas sambil diguncangkan. Kini wajah bu Merry menghadap arah pintu ruangan dimana pak Beben, pak Sawan dan Jodi berdiri menatapnya. Hatinya begitu pilu membayangkan semua karyawannya ini akan menyetubuhi dirinya bergantian. Wajah cantik berkeringat bergerak maju mundur karena sodokkan penis Bimo dibelakangnya. Tubuh putih mulusnya yang tengkurap diatas meja memperlihatkan garis bentuk tubuhnya yang sintal dari belakang, pinggangnya kecil, pinggulnya melebar, dengan pantat yang besar dan montok, Bimo sangat menikmati pemandangan itu, hanya tersisah rok mini yang masih melilit di pinggang mungil itu.
Lalu Bimo menarik rok itu dengan kasar, nafsunya tak terkontrol, merobek rok itu dan melempar ke samping meja. Rico yang sudah puas, duduk di kursi milik bu Merry. Sedangkan Aldy dari samping hanya duduk tenang dengan wajah merah memandang pembantaian ini. Wajahnya menyeringai melihat aksi teman-temannya. Pak Beben agak ragu sambil maju membuka celananya, terlihat celana dalamnya yang dekil ada sedikit sobek-sobek memperlihatkan tonjolan penisnya yang tidak kalah besar dari milik Rico. Jalannya sedikit terhuyung mendekat wajah bu Merry yang sejajar dengan tinggi posisi penisnya.
Lalu pak Beben mengeluarkan batang penisnya yang berurat warna coklat kehitaman dengan urat yang banyak, panjangnya 15 cm dengan diameter 6 cm. Disekelilingnya ditumbuhi bulu lebat kasar. Bu Merry melihat penis itu dari dekat sudah ketakutan dan panik tapi tidak tahu harus berbuat apa. Dia membayangkan penis yang lebih besar dari milik suaminya itu juga akan masuk ke vaginanya. Hatinya semakin tergores karena dirinya kini menjadi pemuas nafsu para bawahannya bahkan kelas terbawah yang tidak berpendidikan.Daftar Disini!! Pak Beben menyodorkan penis ke bibir mungil bu Merry supaya di oral. bu Merry memejamkan mata dan merapatkan bibirnya.
Namun pak Beben menjepit hidungnya yang putih mancung sehingga bu Merry sulit bernafas dan terpaksa membuka mulutnya langsung saja penis gemuk dan kekar itu menerobos masuk sampai bu Merry tersedak, seluruh batangnya disodokkan ke dalam rongga mulut. Ditambah sodokkan Bimo dari belakang sehingga membuat penis pak Beben menembus makin dalam ke kerongkongan bu Merry. Seketika bos cantik itu terbatuk gelagapan, matanya merah berair. Bimo yang menggenjot dengan posisi berdiri itu mulai kelelahan, kemudian dia merebahkan tubuhnya ke punggung bu Merry dengan posisi masih doggy style. Sodokkannya bergerak pelan, sambil mengatur nafas. wajahnya diusapkan ke pundak putih mulus itu. Bimo melepaskan ikatan rambut bu Merry sehingga rambut itu tergerai membuat wajah bu Merry nampak sensual dengan keringatnya.
Dengan posisi yang diserang depan belakang, bu Merry sangat tersiksa sampai pandangannya buram dan nafasnya sesak. Pak Beben terus asik menyodokkan penis ke mulut wanita itu tanpa perduli keadaannya. Dan tak lama kemudian bu Merry pingsan dengan posisi itu. Bukannya malah kasihan justru pak Beben malah menjambak rambut bu Merry agar kepalanya tetap tegak dan terus menyodokkan penisnya.
Tidak sampai sepuluh menit Bimo mulai orgasme, kemudian dengan kedua tangan menahan permukaan meja, dia membangkitkan tubuhnya yang menindih punggung bu Merry. Keringat di dadanya yang kerempeng itu menetes jatuh di punggung bu Merry. Penisnya terus memompa vagina, suaranya berkecipakan. Bimo membungkukkan kepala melihat penis yang tenggelam tertutup pantat putih besar. Pantat bu Merry itu seperti bantal yang empuk ketika sodokan berlangsung, pantat montok itu tertekan kenyal sekali oleh dorongan bagian perut bawah, pangkal penis Bimo. Dan tak lama kemudian Bimo terdiam di posisinya memandang terus pantat putih mulus itu.
Dia merasakan air maninya menyemprot deras di dalam liang vagina bosnya yang cantik. Setelah tuntas menyemprotkan air maninya. Bimo mencabut penisnya dan duduk di lantai kelelahan, nafasnya tersenggal. Rasanya nikmat sekali. Pak Beben juga mencabut penisnya, kemudian membalikkan tubuh bu Merry yang pingsan itu dan mencium-cium buas payudara bosnya. Ruangan yang berantakan segera dirapikan. Mereka beres-beres mematikan Daftar Disini!! lampu ruangan dan meninggalkan ruangan itu. Bu Merry tersadar kembali, pandangannya remang-remang buram melihat cahaya lampu kuning. Suasana pengap dan panas. Perlahan pandangannya semakin jelas. Dia melihat sosok pria besar dan kekar.
Ya.. pria itu tak lain adalah pak Beben. Sosoknya tinggi besar dan kekar. Pak Beben adalah bagian instalasi kelistrikan. Umurnya 55 tahun. Warna kulitnya cokelat gelap kehitaman. Hidungnya besar dan pesek. Kepalanya botak hanya menyisakan rambut di samping kepalanya. Bu Merry merasakan tubuhnya masih terus berguncang. Lama-lama kesadarannya pulih. Dia melihat dirinya sedang terlentang di kasur yang terletak di lantai ubin. disetubuhi pak Beben. Seketika itu juga bu Merry merengek mencoba menangis walaupun air matanya kering tidak ada yang keluar. Hanya lirih sambil menatap pak Beben,
“stop… hu.. hu.. stoop. Pleasee… uhuu hhu.” mohonnya memelas.
Kini bu Merry sadar dirinya berada di gudang lantai satu. Di sekeliling ruangan itu ada Aldy, Bimo, Rico, pak Sawan dan Jodi. Mereka semua duduk lesehan di lantai mengelilingi pak Beben dan bu Merry yang bersenggama. Tiba-tiba bu Merry merasakan cairan panas menyembur di dalam liang vaginanya. Menyembur deras di dinding rahim. Wajah pak Beben saat itu merem melek dengan melongo kenikmatan sambil mendesah panjang.
“Oohh..! Sshhh..”.
Lalu merebahkan dirinya ke tubuh bu Merry. Tubuhnya yang berat dan berkeringat bau apek sekali. Bu Merry sampai mual dan sesak nafas tertindih pak Beben yang bongsor. Penisnya masih terasa menancap di dalam vagina berdenyut-denyut pelan. Bu Merry berusaha mendorong tubuh tambun pak Beben dengan sekuat tenaga. Pak Beben hanya diam saja, sengaja bermalasan menimpa tubuh bos nya. Kemudian berusaha mencium bibir mungil cantik itu. Bu Merry merasa jijik memalingkan muka. Sampai akhirnya pak Beben menyerah, mencabut penisnya dan berdiri melangkah mundur, bersandar dinding dan jongkok mengatur nafas, kelelahan.
Dirinya merasa sudah hina menjadi pelacur para supir, tukang, dan kurir. Bu Merry membenci dirinya. Dia membenci libidonya yang terbangkitkan oleh pemerkosaan atas dirinya. Dia merasa jijik dan tidak berharga lagi. Pandangannya sayu seakan kehilangan semangat, harapan dan masa depan perusahaannya. Aldy dan Rico kemudian mendorong tubuh Jodi, anak idiot yang bekerja sebagai Office Boy di kantor itu. Pak Sawan juga mendorong menyuruh Jodi melakukan gilirannya. Bu Merry sampai sedih membayangkan dirinya masih harus Daftar Disini!! diperkosa lagi, bahkan oleh Jodi, OB nya yang idiot itu. Teringat ibu kandung Jodi yang bekerja sebagai pembantu di rumah mewahnya. Perasaannya canggung melihat dirinya yang telanjang dipelototi oleh Jodi, anak pembantunya. Jodi hanya garuk-garuk kepala melihat bu Merry, kemudian menoleh ke belakang melihat Aldy dan lainnya. Dia tersipu malu, cengar-cengir.
“Jodii.. jangan.. kamu anak baik Jodi..” bu Merry berusaha menyadarkan Jodi yang sudah jongkok di hadapannya.
Jodi membungkuk melihat vagina, dia terheran dan takjub selama ini hanya nonton video porno.. kini di depan matanya terpampang persis dengan yang di lihatnya di video, benda yang membawa kenikmatan. Tangannya menunjuk pelan mencoba menyentuh bibir vagina yang basah itu. Jodi cengar cengir menoleh lagi ke belakang melihat teman-temannya. Lalu menoleh ke arah bu Merry sambil tersenyum malu-malu.
“Jodi.. tolong.. jangan jahat sama ibu” bujuk bu Merry yang ketakutan akan di nodai oleh orang idiot.
Jodi bisa dibilang memiliki fisik yang agak aneh, lain dari manusia normal. Bentuk tulang punggungnya tidak lurus,dan ada tonjolan daging besar yang bengkok di punggungnya. Tingginya 150 cm, kulitnya putih seperti albino, dan kurus sekali, matanya besar seperti orang melotot, rambutnya berwarna kuning dan tumbuh sedikit, seperti sapu ijuk. Bentuk gigi tidak beraturan. Umurnya 21 tahun. Namun bagaimanapun juga sebenarnya Jodi anak yang lugu. Tidak mengetahui mana yang buruk dan mana yang baik.
Pergaulanlah yang membentuk perilaku Jodi. Bu Merry merasa jijik sekali ketika Jodi telanjang hanya menggunakan celana pendek. Tubuhnya kelihatan aneh baginya. Sehingga bu Merry berusaha menghindar sampai mepet ke dinding. Aldy dan kawan-kawan lainnya mulai riuh. Lalu mulailah mereka memegang kaki dan tangan bu Merry agar tidak berkutik. Pak Beben dan Bimo memegang kedua tangan bu Merry, Daftar Disini!! pak Sawan dan Rico memegang kedua kakinya, sedangkan Aldy merekam peristiwa ini dengan kamera hp. Bu Merry menjerit sejadinya, namun posisi kantor ruko ini terletak di bagian blok paling dalam dan ujung, apalagi suasana daerah itu sudah sangat sepi. Waktu sudah menunjukkan jam satu subuh. Semua bersorak kepada Jodi.
“Jodi… Jodi… Jodi….”, memberi semangat agar Jodi melakukan senggama dengan bosnya.
Bu Merry dengan wajah ketakutan dan terus meronta. Ingin menangis namun tak ada lagi air mata yang keluar.
“Jo… Jodi… please.. jangan lakukan ini sama ibu..! teriaknya.
Karena terus menjerit, pak Beben mengikat mulut bu Merry dengan lap bekas di rak besi. Bu Merry terus berusaha meronta, payudaranya, pahanya bergoyang kenyal. Jodi hanya cengar cengir melihat bu Merry lalu Jodi menurunkan celananya yang disambut riuh anak-anak.
“assoy…. Jodii… Jodii… ayoo!”.
Mereka semua terkejut melihat kemaluan Jodi, ukurannya kurang normal, dengan panjang 18 cm dan diameter sekitar 7 cm. Warnanya seperti albino bercorak atau seperti kulit babi. Penis Jodi tegang dan berminyak.
Bu Merry melihat sampai gemetaran. Jodi tidak sadar apa yang sedang dilakukannya. Semua temannya menghasut bahwa melakukan senggama dengan wanita dewasa akan menjadi hebat, pintar, dan lain-lain. Semua mempengaruhi jalan pikiran Jodi yang setengah mabuk itu. Seketika Jodi menempelkan penisnya di bibir vagina bu Merry dan ia meneteskan liur sambil berteriak.
“hoohh! Hoohhh!..” wajahnya seperti anak kecil yang akan mencoba mainan baru yang diimpikan.
Sesaat kepala penis Jodi yang bulat mengkilap mulai menerobos liang vagina bu Merry semakin meronta dengan sekuat tenaga. Tapi apa daya, anak-anak memegang dengan kuat, hanya begoyang kesana kemari yang malah membuat Jodi semakin nafsu melihat buah dada putih mulus yang kenyal itu. Bu Merry menjerit sekeras-kerasnya dengan mulut terikat kain lap bekas.
“Hmmffff!!!!” Dengan wajah ketakutan dan sakit.
Sejurus kemudian seluruh batang penis Jodi dibenamkan seluruhnya..
“hhmmmff!!!” Jerit bu Merry yang menahan sakit, matanya melotot, badannya kejang.
Jodi merasakan kenikmatan yang belum pernah dia rasakan seumur hidupnya di usia yang sekarang ini. Jodi menggenjot sambil matanya memutar ke atas, hanya Daftar Disini!! terlihat putih bola matanya, air liurnya keluar menetes di perut bu Merry
“Aargghh… arrghhhhh.!” Desah Jodi merasakan nikmat persetubuhan.
Lalu Jodi menjilat dan mengulum payudara bu Merry. Gerakan senggama Jodi agak kaku dan aneh, tapi Jodi sangat menikmatinya. Sementara anak-anak yang lain masih memegangi kaki dan tangan bu Merry sambil menyoraki Jodi. Kali ini air mata bu Merry bisa keluar lagi, dia menahan sakit di kemaluan, dinding rahimnya serasa mentok dan akan tertembus oleh penis Jodi.
Tangan Jodi meremas-remas payudara yang besar dan kenyal itu dengan gemas. Lalu menciumi dada, leher, ketiak bu Merry. Suara tangisan tertahan ikatan kain lap itu terdengar pilu.. Bimo sempat merasa kasihan pada bos nya yang cantik itu. Anak-anak yang lain justru bersemangat.
“Ayoo Jodi… genjoot terosss!” Teriak Rico.
Pak Sawan terkekeh sambil berbisik.. “yang kenceng Jod… memek amoy nih.. barang langka”
Bu Merry yang merasa tersiksa, pelan-pelan mulai merasakan suatu yang aneh, sebenarnya sangat tabu di otaknya. Yaitu menjadi terangsang.
Libidonya meninggi, vaginanya sudah beradaptasi dengan penis Jodi. Karena sebelumnya pun telah diserang oleh penis-penis yang lain, maka dirinya seperti dipermainkan oleh libido. Bu Merry memejamkan mata, kepalanya membanting ke kanan dan ke kiri. Tangannya mengepal dan tanpa disadari kakinya berusaha memeluk paha Jodi yang kurus itu.
Perlahan-lahan yang lainnya mulai melepaskan pegangan bu Merry sambil menonton dengan nafsu. Pak Sawan yang sudah menikmati lebih dulu, kini terangsang lagi. Penisnya dikeluarkan dari celana dan mulai mengocok, begitu pula Rico dan pak Beben. Kedua tangan bu Merry mencengkram kasur lantai itu dengan dua tangan, kepalanya terus menggeleng ke kanan dan ke kiri, pergumulan hebat antara otak dan nafsu dalam dirinya. Jodi terus berteriak seperti orang gila merasakan nikmat. Sementara pak Beben membuka ikatan mulut bu Merry kemudian mengarahkan penisnya pada mulut indah bosnya. Menggesekkan di bibir sensual itu sambil mendesah
“ayo issep dong bu.. sshhh”
penisnya mengeras mengeluarkan cairan bening. Bu Merry memalingkan muka ke kiri, namun di sebelah kiri, ada penis Rico juga sedang menunggu persis di depan wajahnya.
“Ka ka.. kali ian ba.. ji. ingan!” Lirih bu Merry nadanya terputus karena genjotan Jodi.
Terpaksa juga akhirnya penis Rico yang beruntung berhasil membobol mulut bu Merry. Rico merasa enak sangat, penisnya masuk di mulut bos cantiknya. Terasa hangat dan sentuhan lidah, gigi. Terasa nikmat.
“Aghh.. enak bu.. enakk” desah Rico sambil memejamkan mata dan menahan kepala bu Merry supaya tidak melepaskan penis dari mulutnya.
Beberapa saat kemudian pak Sawan menahan Jodi untuk ganti posisi.
“Tahan Jod.. bentar” sambil menarik pelan tubuh Jodi sehingga penisnya terlepas dari vagina.
Mereka semua berpikiran sama menikmati bu Merry bersamaan.
pak Beben berseloroh, “indahnya berbagi..” sambil menyengir lebar.
Posisi pak Beben terlentang di kasur lapuk itu, lalu bu Merry digotong ditelentangkan di atas tubuh pak Beben. Jodi tetap melakukan posisi misionaris, di hadapan bu Merry, penisnya dimasukkan lagi ke dalam vaginanya. Pak Beben yang tertindih tubuh montok bu Merry semakin buas. Pantat bu Merry yang besar dan montok menekan penisnya.
“Aghh.. enak banget bokong lu bos…” sambil berusaha memasukkan penis ke liang dubur bosnya.
Belum sempat bu Merry bersuara, mulutnya kembali disodok oleh penis Rico. Sambil mencengkram pipinya agar tetap pada posisi mengoral penis Rico. Bu Merry mulai terhanyut dalam buasnya nafsu para bawahannya ini. Bau tak sedap dan apek di gudang itu mulai kalah oleh nafsunya yang makin memuncak. Daftar Disini!! Tidak lama kemudian Jodi sudah ejakulasi. Dia teriak seperti orang hutan.
“Argghh… hohhh… hohh” matanya membelalak, tubuhnya menegang, air maninya deras menyemprot liang vagina bu Merry
Sementara pak Beben yang dibawah tubuh bu Merry terus menggenjot dan Rico terus menyodok penisnya. Bu Merry sudah terhanyut menikmati dirinya tenggelam dalam hinaan dan nista. Walaupun merasakan sakit pada beberapa bagian tubuhnya, ia mencoba menikmati. Jodi setelah ejakulasi, badannya terhiyung ke belakang dan terjatuh.
“Hahahha… mantaappp Jodiii…” teriak pak Sawan.
Jodi seketika lemas dan tiduran di lantai kehabisan tenaga. Lalu pak Sawan segera mengambil alih posisi Jodi tadi. Penisnya segera dimasukkan ke vagina bu Merry
“Bu.. satu lagi nih.. kangen..” sambil menenggelamkan penisnya ke mulut vagina yang sudah basah dan licin itu. namun hebatnya liang vagina itu masih terasa menjepit hangat walaupun tidak sesempit awal diperkosa. Pak Sawan mendesah mengejek
“aduhhh… enak banget memek cina” sambil menyodok penisnya dalam-dalam.
Pak Beben yang berada dibawah tubuh bu Merry menciumi leher putih mulus itu. Kedua tangannya meremas payudara bu Merry dari belakang sambil terus mengucapkan kata-kata kotor yang dibisikkan dekat telinga bu Merry
“Enakk kan bu.. kontol kita orang.. sshhh..” sambil menggoyang tubuh montok itu di atas dirinya.
“Lobang pantat lo juga nikmat lho bu.. shhh ahh”
Bu Merry hanya terdiam karena mulutnya penuh dengan penis Rico.
Pantat bu Merry yang besar terasa empuk dan kenyal di pangkal kemaluan pak Beben. Kadang penis pak Sawan dan pak Beben bersentuhan saat menggenjot, karena jarak lubang kenikmatan yang berdekatan itu. Bimo hanya berdiri menonton saja. Dirinya menunggu giliran sambil mengocok penisnya. Sambil melihat Aldy, bertanya.
“Kok lu ga ngewe sih Dy?”..
Aldy masih terus merekam sambil mendekat Bimo.
“Gua udah pernah perkosa bu Merry sebelumnya” sambil menyengir.
Bimo terkaget.. “hah!? Kok bisa? Kapan Dy? ” tanyanya hampir tak percaya.
Aldy menjawab..” di rumahnya waktu gua masih kerja sama orang masang CCTV di rumahnya”.
Bimo masih terbengong, lalu Aldy menyeletuk.
“lu pikir gimana gua bisa masuk kerja di sini?” Seraya tertawa tergelak.
Tiba-tiba Rico berteriak sambil mengejang.
“Ahhh. Anjing.. gw mau keluar… gw mau keluar!” Sambil menjambak rambut bu Merry, penisnya dikeluarkan dari mulut bos nya.. dan diarahkan ke wajahnya. Daftar Disini!! Kemudian air mani Rico menyemprot hidung, mata, dahi bu Merry tidak beraturan.
“Ahh… anjing! Enak bangeett” desah Rico sambil terus mengocokkan penisnya.
Disusul kemudian pak Beben.. “arghhh… nikmattt banget sih lu, cina” lirihnya menikmati ejakulasi di dalam dubur wanita berkelas itu.
Bu Merry hanya memejamkan mata dan mendesah “ughh.. shhhh”.
Rico kemudian duduk di pinggir ruangan, lemas, mengatur nafas. Lalu pak Sawan menarik bu Merry ke sudut ruangan seolah kini tubuh bosnya itu sekarang adalah miliknya seutuhnya. Pak Sawan mendorong bu Merry ke tumpukan kardus di sudut ruangan itu, lalu mulai menghujamkan lagi penisnya dari belakang dengan posisi doggy style. Kedua tangannya memegang pinggang bu Merry yang sintal. Payudara terlihat dari samping terjepit antara kardus dan tubuh pemiliknya terlihat kenyal dan menggemaskan. Sesekali pak Sawan menampar pantat besar mulus itu hingga memerah. Bu Merry hanya mendesah “aghh..!” setiap kali ditampar, pantat besar itu bergoyang. Sambil terus menggenjot pak Sawan mengeluarkan kata kasar sambil mendesah.
“Ahh shhh. Memekk ibu enak banget.. shhhh”
Tangan kanannya meraih rambut bu Merry dan menjambak seperti koboi yang menunggangi kuda dan menarik tali kekang.
bu Merry yang sudah terhanyut dalam nafsu tabu ini juga meracau..
“Aghh.. bang.. bangsat ka kalian…” terbata-bata oleh genjotan pak Sawan.
“Puas ka.. kaliannn… mem.. per perkosssa sa saya..”
“Puas bu.. sshhh… ahh.. enak banget sih memekk mu.. sshh.. ahh” balas pak sawan merem melek sambil menggenjot.
Tangan kiri pak Sawan meraba paha putih montok itu sambil meremas, tangan kanannya kembali memegang pinggangnya yang kecil. Seluruh daerah tubuh bu Merry dijamah dengan meremas.
Jodi, Rico, dan pak Bimo tak disangka telah ketiduran di lantai. Karena kelelahan dan mabuk. Setelah 10 menit, pak Sawan mulai klimaks, mencabut penis dan menarik lengan bu Merry agar berbalik badan. Menyuruhnya jongkok. bu Merry tidak sadar menuruti saja. Lalu disemprotkannya air mani itu ke buah dada bu Merry sambil mengoleskan penisnya di payudara putih mulus itu. Sesaat penis dioleskan, masih ada dua kali semprotan air mani terakhir membasahi leher dan dada bosnya.
“Sshh ahhh… enak banget memekk lu bos.. sumpah.. shhh ah”. Desah pak Sawan sambil mengocokkan penis yang sudah ejakulasi.
Saat itu Aldy sudah tidak ada di ruangan. Entah kemana.
Bu Merry sudah sangat lelah, tubuhnya berantakan tidak karuan, air mani pada wajah, rambut, dada, leher, payudara, lengan karena bekas semprotan. Bimo ingin menyetubuhi lagi namun agak jijik dengan air mani di tubuh bu Merry. Sehingga Bimo hanya menyuruh bu Merry melakukan oral pada penisnya. Awalnya bu Merry agak menolak, namun akhirnya dilakukan juga walau kelihatan terpaksa. Posisinya bu Merry duduk di lantai menyandar tembok, dan Bimo berdiri di hadapannya, kedua tangannya menahan tembok seperti hendak push up. Bu Merry mulai membuka bibirnya lidahnya keluar menjilat ujung kepala penis Bimo.
“arghh.. ssshhhhh” Bimo terasa luar biasa merasakan nikmat.
Karena bu Merry mungkin merasa horny juga. Mengulum penis Bimo dengan lembut, bibirnya rapat mengunci celah di pinggiran sekeliling penis lalu bergerak menyedot maju mundur perlahan. Lidahnya menjilat bagian bawah batang penis di dalam mulutnya. Sesekali terdengar liur menelan ludah di dalam mulut bu Merry. Kedua tangan bu Merry berpegangan pada paha Bimo.
“Ahh.. shhhh.. enak bu… shhh.. enakk”. desah Bimo terus menerus.
Bimo menggoyangkan sedikit pantatnya maju mundur agar penisnya bermain dengan gerakan mulut bu Daftar Disini!! Merry. Tidak sampai 7 menit, Bimo berteriak sambil berbisik.
“Sshhh… mau keluarr bu.. shhhh”.
Tangannya memegang kepala bu Merry menahan agar penisnya tetap di dalam mulut dan air mani Bimo keluar banyak di dalam mulut bos nya.
“shhh.. agghhh.. shhhh” Bimo terus mendesah selama air maninya menyemprot.
Bu Merry agak gelagapan dengan air mani Bimo yang terus menyembur. Setelahnya, Bimo mencabut penis perlahan keluar dari mulut bu Merry sampai cairan kental membentang jarak antara kepala penis dan bibir mungil itu seperti keju mozzarella.
Lalu Bimo tiduran dekat tumpukan kardus sambil mengatur nafas. Mereka semua mabuk dan kelelahan, semua tidur di gudang itu bersama-sama. Hanya bu Merry yang tidak bisa tidur. Mereka tidak perduli pada bu Merry, karena semua yakin bahwa bu Merry tidak akan menceritakan aibnya sendiri. Akhirnya bu Merry pergi keluar gudang sendirian menuju kamar mandi membersihkan diri dan pulang. Dirinya sudah tidak ada semangat hidup lagi namun ada keganjalan. Ya.. libidonya menimbulkan candu dalam hatinya




Tidak ada komentar:
Posting Komentar