Halaman Khusus Untuk Pecinta Cerita Sex, Video Sex, dan Foto Sex

Hot Topic

Senin, 15 Oktober 2018

GENJOTIN MEMEK VIAN YANG SANGE BERATTTTT

“Selamat siang Mbak?” kataku basa-basi.
“Siang Mas,” jawab si cewek. Setelah meletakkan tas di rak atas, aku pun duduk di samping cewek cantik itu. Biar lebih detail aku perinci penampilan si cewek ini. Wajah mirip Tia Ivanka dan body nya mirip Nafa Urbach, kulit putih hidung mancung, alis mata tebal (bukan buatan lho), bibir sensual, dagu indah, leher jenjang. Terus ukuran dadanya, aku belum kelihatan karena dia memakai blazer warna hitam.

Sambil menghabiskan waktu di perjalanan, aku baca majalah favoritku, majalah bola Liga Italia. Emang sih aku ini termasuk maniak bola. Eh rupanya majalahku ini pembawa keberuntungan, karena si cewek cantik itu ternyata tertarik dengan bacaanku ini Daftar di Hebohqq.


“Mas, seneng bola ya?” tanya si cantik.
“Iya Mbak, kok tanyanya gitu, apa Mbak juga seneng olahraga bola,” tanyaku juga.

Dan ternyata memang dia senang bola jadi kami ngobrol banyak tentang bola.

“Mas kerja apa di Jakarta?” tanya si cantik.
“Saya kerja di kantor pengacara,” kataku.

Pembicaraan kami semakin jauh dan dia menawarkan untuk janjian pergi hari Sabtu malam Minggu di Jakarta. Nah ini dia deh, aku langsung saja tangkap peluang untuk tahu lebih jauh tentang si cantik ini.

Malam itu ternyata kereta yang kunaiki baru sekitar jam 7:00 malam kurang tiba di Jakarta.

“Mas pulangnya naik apa, kalo nggak di jemput ikut saya aja,” kata si cantik itu.
“Saya belum tau deh naik apa, ya naik taksi aja kan banyak,” kataku Daftar di Hebohqq.
“Udah ikut aja saya, nanti biar di antar supir saya,” desak si cantik lagi.

Akhirnya aku dari Gambir naik mobil si cantik. Setelah sampai di ujung gang aku minta turun di situ.

“Oke ya sampai ketemu, besok saya akan telepon kamu,” kataku pada si cantik.
“Malam Mas, sampai besok ya,” balasnya.

Paginya aku harus bangun pagi-pagi karena mau pergi ke kantor atasanku. Nah setelah selesai meeting di kantor, aku langsung telepon cewek cantik kemarin.

“Hallo, bisa bicara dengan Vian,” kataku.
“Dari siapa ini,” tanya sebuah suara wanita.
“Ini dari Tony, teman Vian dari Malang,” kata aku supaya si Vian tidak lupa.
“Hi Ton, apa kabar? dan gimana acara kita malam ini?” jawab Vian.
“Saya sih udah siap jemput kamu sekarang,” kataku.
“Ya langsung aja Ton kalau gitu.”

Aku langsung meluncur ke rumah Vian. Gila benar, ternyata rumah si Vian ini besar dan mobilnya selusin Daftar di Hebohqq.

“Wah kamu malam ini beda sekali ya, kelihatan lebih sederhana tapi tetep wah..” kataku sambil jelalatan melihat badannya yang ternyata wah wah wah.
“Ah Ton bisa saja, saya kan emang begini ini,” kata Vian merendah.
“Gini-gini juga bikin pusing saya nih,” kataku menggoda.

Eh ternyata si cantik itu mencubit lenganku.

“Tony juga paling bisa deh, kemarin katanya karyawan biasa, kok mobilnya Mercy yang baru.”
“Oh itu, itu mobil dinas kok?” kataku.
“Ah Ton kamu ini bisa aja, masak mobil dinas Mercy baru sih..” katanya sambil mencubitku.

Malam itu kami ke restoran mewah. Selesai makan kami ke pub.

“Ton, kalo Vian minum banyak, gapapa kan?” tanya si cantik.
“Untuk kesehatan Daftar di Hebohqq sih jangan, tapi kalau sekali-sekali terserah kamu, masak saya melarang, nanti kamu bilang emangnya elu siapa.”
“Nggak maksudnya Tony gapapa kan ngeliat Vian minum banyak.”
“Oh itu sih oke, saya ini nggak banyak ngatur dan ‘possesive’ ke cewek, yang penting jangan reseh ya!” kataku ke Vian sambil kupegang dan belai kepalanya.
“Kalo gitu kita minum aja Tequila,” teriak Vian.
“Aduh ampun deh, kalo minum itu, nanti kalau saya juga teler siapa yang anter,” tanyaku.
“Ya kita nggak usah pulang, kita nginep aja di hotel sebelah.”
“Hah, kamu serius nih..”
“Iya bener, kenapa sih, kok kamu belum ngerti juga kalo saya dari kemarin di kereta udah memperhatikan kamu,” kata Vian sambil menggalayut ke badanku.

Uh mati deh aku, disosor sama cewek cantik yang umurnya cukup jauh di bawahku.

“Ya kalo kamu bilang gitu saya ikut aja, tapi kamu nggak nyesel dan emang sadar kan ambil keputusan ini,” kataku sekali lagi untuk meyakinkan diriku sendiri.
“Yes darling, I’ve decided and never regret,” kata Vian sambil memelukku dengan sebelah tangannya.

Dan malam itu aku minum mungkin sekitar 12 gelas kecil Tequila, dan Vian menenggak tidak kurang dari 6 gelas. Kami berdua sudah mulai tinggi karena kebanyakan minum.

“Vi, pulang aja ya, mumpung saya masih bisa nyetir.”
“Iya deh pulang aja, biar bisa lamaan berduaan sama Tony,” jawab Vian manja.

Di mobil Vian sudah tidak bisa menahan diri lagi.

“Ton, Vian nggak tahan nih.”
“Kamu mau muntah ya,” tanyaku.
“Bukan.. bukan itu Daftar di Hebohqq, tapi itu tuh, nggak tahan itu,” tangannya dengan jahil menunjuk-nujuk ke pangkal pahaku.
“Vian buka ya,” katanya dan tanpa menunggu aba-aba, tangannya segera menggerayangi retsleting celanaku dan mengeluarkan batang kemaluanku yang masih setengah tidur.

Dengan perlahan tapi pasti, dilahapnya seluruh batanganku ke dalam mulutnya yang seksi. Dimainkannya ujung batangku dengan lidahnya. Aku merasakan batangku mengeras dan semakin mengeras.


“Vi, aduh gimana nih sekarang, kamu tanggung jawab lho,” kataku menggodanya.
“Ya udah deh cari aja hotel,” kata Vian sambil terus mengocok batangku, dan dengan tangan satunya dia meremas-remas payudaranya sendiri.

Hotel pun pilihannya jatuh di Hotel Daerah Senayan. Kami berdua naik ke kamar sudah agak sempoyongan tapi ditegak-tegakkan supaya kelihatannya sehat.

Setibanya di kamar Vian menyempatkan menelepon ke adiknya.

“Kevin, ini Vian aku nginep di Hotel Mulia kamar 405, bilangin papah ya!”

Aku begitu datang dari kamar mandi mengenakan handuk saja, langsung ditubruk dan handuknya ditarik si cantik yang ganas itu. Sambil mencium dada, perut dan sekujur tubuhku, Vian dengan tergesa-gesa melepas bajunya dan melemparkannya Daftar di Hebohqq ke penjuru kamar. Begitu terlepas BH yang menutupi dadanya yang padat itu, terlihat payudaranya yang putih padat dengan putingnya yang terlihat kecil mencuat karena terangsang.

Disambarnya batanganku yang sudah tegang karena melihat keganasan dan tubuh Vian yang indah itu. Sambil menaik-turunkan mulutnya mengikuti panjangnya batangku, tangan kanan Vian mengusap dan mempermainkan klitoris dan sekitar bulu kemaluannya sendiri, serta sesekali terdengar erangan dari mulutnya yang terus menghisap batangku.


Capek dengan kegiatannya, Vian menjatuhkan badannya ke tempat tidur sambil mengangkat kedua kakinya ke atas. Tangan kirinya membelai rambut kemaluannya sendiri, dan tangan kanannya mempermainkan lipatan-lipatan kulit klitoris di kemaluannya. Aku melihat Vian seperti itu, langsung ikut membelai bulu kemaluannya yang halus.

Kujilat putingnya yang menonjol kecil tapi keras, kujelajahi perutnya yang kencang, kumainkan ujung lidahku di sekitar pusarnya. Dan terdengar erangan Vian “Egghh, uhh..”


Langsung kuhujamkan ujung lidahku ke lubang Daftar di Hebohqq kemaluannya yang sudah basah, dengan kedua jempolku, kudorong ke atas lipatan klitorisnya, kupermainkan ujung lidahku di sekitar klitoris itu,
“Uuhh, egghh, ahh..” teriak Vian.


Karena tidak tahan lagi, langsung saja kumasukan batang kemaluanku yang dari tadi sudah sangat keras. Dan ternyata basahnya kemaluan Vian tidak mengakibatkan rasa licin sekali, karena lubangnya masih terasa sempit dan sulit ditembusnya. Begitu terasa seluruh batang kemaluanku masuk di dalam jepitan lubang kemaluan Vian, perlahan-lahan kupompa keluar dan masuk lubang nikmat itu. Belum terlalu lama aku memompa kemaluan Vian, tiba-tiba


“Aaahh, uugghh..” teriak Vian, rupanya dia sudah orgasme. Aku mempercepat gerakan dan teriakan Vian semakin menjadi-jadi, lalu kuhentikan tiba-tiba sambil menekan dan memasukkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya kelubang kemaluannya.

“Oh.. Oh.. Oh.. that was so nice darling, let’s make another,” katanya.

Kubalikkan badannya telungkup ke tempat tidur, dan dari belakang kupompa lagi keluar masuk lubang kemaluannya yang ketat itu, kurebahkan badanku menempel ke punggung Vian dan kugerakkan pinggulku secepatnya.


“Uh.. uh.. uh.. uh.. aduh Ton enak.. aahh..” teriak Vian lagi karena orgasme yang kedua.



Tapi kali ini aku tidak stop, karena aku juga sudah merasakan denyutan yang memuncak di sepanjang batangku. Dan dengan kecepatan penuh kupompa keluar masuk lubang kemaluan ketat itu. Diiringi erangan yang semakin menjadi-jadi Daftar di Hebohqq dari Vian, akhirnya aku juga mencapai klimaksnya.

Paginya karena hari Minggu, aku tidak terlalu resah untuk bangun pagi. Apalagi aku sekarang sedang menginap di Hotel bersama Vian. Waktu aku bangun kulihat jam di meja samping tempat tidur, eh baru jam 8:00 pagi. Kepala masih nyut-nyutan, dan kamar masih gelap sekali, tapi aku tetap bangun dan ke kamar mandi. Setelah sikat gigi dan “nyetor saham”, aku langsung ke tempat tidur lagi dan masuk ke balik selimut.

“Emm, Ton kok pagi-pagi sudah bangun sih. Uuhh.. tangan kamu tuh dingin, jangan nempel-nempel dong!” kata Vian protes.

Tapi tanpa menghiraukan protes Vian, aku tetap menempelkan badanku ke badan Vian yang juga telanjang bulat. Dari belakang kupeluk badannya yang padat berisi, dengan tangan kananku, kuraba buah dadanya yang menonjol. Aku memainkan jari-jariku di sekitar putingnya yang terasa menonjol kecil. Kurasakan badan Daftar di Hebohqq Vian menggeliat sedikit tapi kemudian diam kembali. Kulanjutkan lagi rabaanku ke daerah perut menuju rambut-rambut halus di sekitar kemaluannya.

Perlahan-lahan ku usap-usap rambut-rambuit itu, dan di balik rambutnya kuraba dan mainkan klitoris Vian.

“Emm, ehh, Tony, uhh, Ton, ya itu di situ enak, terus ya,” kata Vian tiba-tiba.

Tanpa terasa, batangku mulai mengeras lagi. Tidak pikir lama-lama langsung kutempelkan pinggulku ke pantat Vian.

Terasa batang kemaluanku tepat di belahan pantat Vian. Tanganku tetap kumainkan di daerah kemaluannya, dan aku bisa merasakan kemaluannya mulai basah. Segera kuarahkan ujung batangku ke lubang kemaluan Vian.

“Aghh..” erang Vian saat ujung batangku agak dengan paksa menusuk ke liang kemaluannya.

Kugenjot batang kemaluanku sampai akhirnya..

“Akhh..” erang Vian rupanya dia sudah sampai.

Vian melepas batang kemaluanku dari lubang kemaluannya, dan memintaku untuk tidur terlentang. Lalu dengan perlahan lagi, dia naik ke atas badanku dan mulai memasukkan batang kemaluanku yang tadinya sudah hampir mencapai puncaknya.

Vian menghadap ke arahku, sehingga terlihat wajahnya yang cantik serta buah dadanya yang menonjol besar.




Pinggul Vian meliuk-liuk menimbulkan rasa enak dan ngilu di Daftar di Hebohqq sepanjang dan ujung batang kemaluanku yang terjepit erat di antara kemaluan Vian. Kuraih buah dada Vian dan kuremas-remas.


“Ohh, yes, yes, yah terus Ton, oouhh enaknya, ya..” teriak Vian sambil menggeleng-gelengkan kepalanya secara membabi buta.


Dan kami berdua pun sama-sama mencapai puncak kenikmatan dengan Vian langsung tersungkur lemas diatas dada ku. Kami pun tertidur pulas hingga sore hari.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar