Halaman Khusus Untuk Pecinta Cerita Sex, Video Sex, dan Foto Sex

Hot Topic

Selasa, 30 Oktober 2018

PUAS NGENTOTIN RENI RAME-RAME SAMPE LEMES


Saat liburan di desa musimnya saat itu musim hujan, Reni berteduh di sebuah rumah yang ada terasnya, Reni pun melihat kejadian yang mana ada seorang pria yang dipukuli oleh beberapa orang, Tiba tiba pintu rumahnya terbuka dan menyentak Reni untuk segera masuk kedalam rumah, seorang pria yang berbadan kekar menyeret tubuh Reni memaksa untuk masuk kedalam.


Pria berambut kucir itu segera membekap mulut gadis itu dan meminting tangannya ke belakang agar tidak berteriak lagi.

“Siapa nih!?” tanya Bokir pada pria itu.

“Dia ada di halaman samping Bos, waktu saya panggil dia lari…dia pasti udah liat semuanya” jawab pria itu Daftar Jawapoker88.

“Ngapain lu disini hah!?” bentak Bokir.

“Mmhh…saya…saya cuma lewat mau pulang ke vila, tapi hujan tambah besar jadi saya kepaksa berteduh dulu…tolong lepasin saya, bener saya ga liat apa-apa!” jawab gadis itu ketakutan, matanya yang indah mulai berkaca-kaca.

“Bohong Bos, dia pasti udah denger dan liat semuanya!” potong si rambut kuncir, “untung tadi saya sigap”

“Gimana nih Bos sekarang?” tanya Isal menunggu perintah.

Bokir mengelus-elus dagunya yang berjenggot kambing itu sambil memandangi gadis itu. Usianya masih muda sekitar awal 20an, dari penampilannya sepertinya ia seorang mahasiswi.

Parasnya sungguh cantik dengan rambut hitam yang lurus dan panjang, tubuhnya yang langsing dibungkus oleh kaos hitam tanpa lengan dilapisi cardigan pink untuk melindungi dari udara malam serta bawahan berupa celana pendek longgar yang menggantung sejengkal di atas lutut sehingga memperlihatkan pahanya yang jenjang dan mulus. Pakaian dan rambutnya agak basah terkena hujan, nampaknya ia memang bermaksud berteduh.

“Siapa nama lu manis?” tanya Bokir mendekati dan mengelus pipi gadis itu.

“Kalau ditanya jawab hah! Siapa nama lo!?” bentaknya melihat gadis itu terdiam ketakutan.

“Saya… Reni, tolong lepaskan saya, saya gak akan bilang siapa-siapa Daftar Jawapoker88” ibanya tanpa bisa menahan air matanya yang menetes membasahi pipi.

“Reni heh, nama yang indah, seindah rupanya hahaha!” Bokir mengangkat dagu gadis itu, menatapi wajah cantik itu sambil tertawa disambut tawa kedua anak buahnya.

Rabaan Bokir dari pipinya merambat turun ke leher, bahu, hingga akhirnya payudara kiri Reni.

“Jangan…jang…eemmhphp!” jeritan Reni langsung terhambat karena si pria berkucir kembali membekap mulutnya.

“Buka mulutnya Sal, biar aja dia teriak…ayo teriak, ga akan ada yang denger suara lu, daerah ini sepi dan lagi hujan!” kata Bokir sambil tangannya mulai meremasi payudara gadis itu.

“Ayo kita nikmatin dulu cewek cantik ini, sayang kan yang bening gini lepas gitu aja…

“Siap Bos…kita juga kebagian kan, capek nih dari tadi mukulin melulu hehehe!” Isal nampak antusias dan tersenyum mesum, demikian pula Muklis, temannya yang rambutnya dikucir itu.

“Hehe…emang Bos dingin-dingin gini paling enak ya ngentot!” sahut Muklis yang tangannya mulai ikut menggerayangi tubuh Reni.

“Hentikan! Jangan lakukan itu!” jerit Reni sambil meronta berusaha melepaskan diri, namun tenaganya bukanlah tandingan kedua pria itu yang telah menghimpit tubuhnya.

Ia menggeleng-gelengkan kepalanya menghindari Bokir yang hendak melumat bibirnya, sementara tangan-tangan kasar mereka sudah bergerilya di tubuhnya. Dalam satu kesempatan ketika kuncian Muklis mengendur karena sibuk menggerayangi tubuhnya

Reni berhasil menendang perut Bokir dengan lututnya sehingga pria itu terhuyung ke belakang sambil mengaduh memegangi perutnya. Gadis itu buru-buru lari ke arah pintu, namun baru saja beberapa langkah sebuah tangan menariknya ke belakang.

Isal yang baru saja mengencangkan ikatan Rommy dan mengikat mulutnya, rupanya bertindak cukup sigap. Ia berhasil menggapai cardigan gadis itu, menariknya hingga lepas dari tubuhnya. Sesaat kemudian gadis itu sudah berada dalam dekapannya.

“Bajingan! Lepaskan saya!” jerit Reni memakinya.

“Huehehe…mau kemana Renn…emmhh…uuh!” Isal memperkuat dekapannya sambil berusaha menciumi leher dan tenguk gadis itu.

“Plak! Aawww!” rintih Reni Daftar Jawapoker88 ketika telapak tangan Bokir yang marah mendarat di pipinya.

“Diam perek!” bentaknya.

Air mata gadis itu makin mengucur membasahi pipinya ketika tangan Bokir membetot keras kaosnya hingga robek. Mata ketiga pria bejat itu melotot melihat buah dada gadis itu yang masih terlindung di balik bra kremnya. Tubuh Reni bergetar saat Isal menyusupkan tangannya ke balik branya dan mulai meremas payudaranya dengan kasar, jarinya sesekali menjepit dan memelintir Putingnya.

“Wuih…ini bener-bener mantep Bos, montok bener!” celoteh Isal.

Reni semakin menangis mengiba dan menjerit ketika Bokir menarik lepas branya. Terlihat dua buah payudara Reni yang bulat dan masih kencang.

“Wow…kenceng bener tetek lo Renn! Enak tuh klo kita remes dan isep-isep. Hahahaha……”. “Liat Putingnya juga masih kecil. Nanti gw bikin keras dan mancung biar lebih seksi” celoteh Bokir.

“Jangan nangis sayang, kita kan mau bersenang-senang. Hahaha….!” kata Bokir sambil meremas payudaranya, “yang gini nih yang gua suka, bener-bener seger!”

“Ayo Renn, abang bisa kok bikin Non Reni kejang-kejang keenakan huehehehe!” Muklis mendekatinya dan mulai menggerayangi tubuh atasnya yang sudah bugil.

Desahan gadis itu di sela-sela tangisannya membuat ketiga pria bejat yang mengerubunginya semakin bernafsu. Tangan Muklis kini merambat turun ke bawah, menyusup masuk ke pinggang celana pendek yang dikenakan gadis itu.

Reni merasakan tangan kasar pria itu menyentuh permukaan vaginanya, jari-jarinya mengelusi bibir vaginanya. Tubuhnya menggelinjang ketika jari-jari itu menyusup ke vaginanya dan mulai bergerak keluar masuk menggeseki dinding vaginanya. Pada saat yang sama, Bokir menundukkan badannya dan melumat payudara Reni dengan gemas.

“Mmhhh…lepaskan…aaahhh-aahh….jangan!” ia mulai mendesah tak tertahankan.

Isal menyibakkan rambut panjang gadis itu ke kanan agar bisa menjilati dan mencupang leher sebelah kirinya. Lidah Isal yang kasar dan basah itu menyapu telak kulit lehernya membuat bulu kuduk gadis itu merinding.

Mereka lalu menyeret tubuh Reni dan membaringkannya di atas sebuah meja kayu di ruangan itu. Bokir yang mengambil posisi Daftar Jawapoker88 di antara paha gadis itu menarik lepas celana pendek berikut dalamannya. Kini vagina Reni yang ditumbuhi bulu-bulu hitam lebat terekpos sudah membuat mata ketiga pria bejat itu nanar menatapinya.

“Wah…gua suka yang kaya gini, jembut lebat, bibirnya rapet!” sahut Bokir sambil meraba kemaluan gadis itu yang sudah agak basah karena dipermainkan Muklis tadi.

Ia lalu menusukkan jari tengahnya ke liang vagina Reni sehingga tubuh gadis itu mengejang dan jeritan kecil keluar dari mulutnya. Dengan gemas Bokir memutar-mutar jarinya mengobok-obok vagina gadis itu. Tanpa bisa tertahankan Reni menggelinjang, ia memohon agar mereka tidak meneruskan perbuatannya sambil diiringi desahan-desahan yang justru membuat mereka semakin nafsu.

Sementara Muklis dan Isal juga tidak tinggal diam, mereka ikut menggerayangi tubuh mulus Reni yang sudah terbaring tak berdaya. Isal mencaplok payudara kiri gadis itu dan mengemut-emutnya, dihisap dan digigitinya Puting susu itu hingga pemiliknya semakin menggelinjang dan mendesah tak karuan.

Reni menggeleng-gelengkan kepalanya ketika Muklis hendak menciumnya, tapi reaksinya malah membuat pria itu tertawa-tawa lalu menjenggut rambut panjangnya, lidahnya langsung menyapu pipinya yang halus lalu menempel pada bibir tipis gadis itu. ‘eeemmhhh….eemmm!’ Reni mengatupkan mulutnya menolak diciumi Muklis, namun rangsangan pada sekujur tubuhnya membuatnya tak tahan untuk tidak mendesah, Muklis sendiri saat itu juga aktif menggerayangi lekuk-lekuk tubuh gadis itu.

Mulut Reni yang tertutup pun kian mengendur hingga akhirnya Muklis berhasil memasukkan lidahnya ke mulut gadis itu dan mencumbuinya dengan liar. Lidah Muklis mengais-ngais mulut Reni  dan menyapu rongga mulutnya, ludah Daftar Jawapoker88 mereka saling bertukar dan tanpa sadar Reni pun mulai ikut memainkan lidahnya beradu dengan lidah pria itu karena libidonya semakin naik tanpa dapat ia kendalikan.

‘Eeenngghhh!’ lenguh gadis itu di tengah percumbuannya karena merasakan ada benda hangat basah menyentuh bibir vaginanya. Ia menggerakkan bola matanya melirik ke bawah sana dimana Bokir tengah membenamkan wajahnya agar dapat melumat vaginanya.

Sensasi geli segera timbul dari bawah sana menjalar ke syaraf-syaraf kenikmatan di tubuhnya dan membuat birahinya semakin naik tanpa dapat ia kendalikan. Lidah Bokir menyapu telak bibir vaginanya lalu menyusup masuk menggelitik dinding bagian dalamnya.

“Uuuummhh…gurih, bener-bener hoki kita hari ini bisa nikmatin yang sedap gini hahaha!” celoteh Bokir di tengah lumatannya terhadap kewanitaan Reni.

Dengan dua jari ia membuka bibir vagina gadis itu semakin lebar sehingga menampakkan warna merah merekah. Sementara Isal terus menjilati kedua payudaranya secara bergantian, sebentar saja kedua gunung kembar itu sudah basah oleh ludahnya, bekas gigitan memerah juga tampak pada beberapa bagian.

Setelah hampir lima menit bercumbu, Muklis melepaskan mulutnya dari Reni. Gadis itu bernafas terengah-engah sambil terisak dan mendesah. Belum terlalu lama ia mengambil udara segar Muklis sudah menarik rambutnya sehingga kepalanya kini terjuntai ke bawah di tepi meja dan pandangannya terbalik.

“Aaah…jangg….eeemmphhh…mm mm!” kata-katanya terbellut karena Muklis menjejalkan penisnya ke mulut gadis itu.

Pria itu memaju-mundurkan penisnya pada mulut Reni seperti menyetubuhinya, kedua kantung pelirnya menampar-nampar hidung gadis itu, aroma tak sedap segera menyergap hidungnya. Namun Reni tidak punya pilihan Daftar Jawapoker88 lain selain beradaptasi mengisap penis di mulutnya. Tubuhnya menggelinjang-gelinjang di atas meja kayu itu tanpa dapat ditahannya.

Tangan-tangan kasar dan lidah-lidah para pria bejat itu terus merangsang tubuhnya. Di bawah sana, lidah Bokir menjelajah semakin dalam ke dalam vagina Reni dan menemukan klitorisnya. Daging kecil yang sensitif itu digigitnya pelan dan dihisap-hisap, spontan Reni pun semakin menggelinjang dan mendesah tak karuan dibuatnya.

“Eemmhhh….eemmmm!” dari mulutnya yang dijejali penis Muklis terdengar desahan tertahan.

Sebentar saja Reni merasakan vaginanya makin berdenyut-denyut hendak mengeluarkan cairan klimaksnya. Akhirnya…ssrrrr…cairan bening dan hangat itu meleleh dengan derasnya dibarengi dengan mengejangnya tubuh gadis itu. Dengan rakus, Bokir menyerbu cairan itu seperti orang kehausan.

“Ssshhrrppp…ssllluurrpp…i ni baru sip, hhmmm udah ga sabar gua jejelin kontol gua kesini!” kata Bokir setelah puas menyerubu cairan kewanitaan Reni.

Setelah itu ia buru-buru membuka celana dan mengeluarkan penisnya yang sudah mengeras lalu mengarahkan kepalanya ke belahan bibir vagina gadis itu yang sudah becek siap melakukan penetrasi. Saat itu Reni yang masih mengulum penis Muklis membelakkan mata merasakan sebuah benda tumpul menyeruak masuk ke vaginanya.

Bokir melenguh keenakan merasakan himpitan dinding vagina Reni yang begitu sempit dan bergerinjal-gerinjal. Tak lama kemudian ia mulai mengocok penisnya keluar masuk, mula-mula pelan hingga frekuensi genjotannya main naik dan menimbulkan bunyi kecipak dari gesekan alat kelamin mereka dan cairan dari vagina gadis itu.

Tubuh Reni tergoncang-goncang, demikian pula sepasang payudaranya sehingga nampak makin menggemaskan, sepasang gunung kembar itu  Daftar Jawapoker88 tidak pernah lepas dari tangan dan mulut mereka.

“Hhuuuhh…seret banget…uuhh…ini baru top!” sahut Bokir sambil menyetubuhi Reni semakin liar.

“Sepongannya juga sip Bos…edan kaya diisep-isep nih!” timpal Muklis yang penisnya sedang dioral oleh gadis itu.

“Gantian dong Klis, gua juga pengen nyicipin, kayanya enak tuh ya!”

Muklis mempersilakan Isal mengambil posisinya karena ia sendiri tidak ingin buru-buru keluar sebelum menikmati hidangan utamanya yaitu mencoblos vagina gadis itu. Pria berambut cepak itu segera meraih kepala Reni, gadis itu sempat mengambil udara segar sebentar dan sedikit terbatuk-batuk sebelum akhirnya mulutnya kembali dijejali penis, kali ini oleh Isal, pria itu memegangi kepalanya sehingga kini kepala gadis itu tidak lagi terjuntai terbalik yang membuatnya tidak nyaman.

“Sudah…saya mo…hhhmmmhh!” Isal memasukkan penisnya dengan paksa ke mulut gadis itu dan memotong kata-katanya.

Isal mendesah nikmat merasakan mulut gadis itu memanjakan penisnya dengan ludahnya yang hangat dan lidahnya. Reni nampak kewalahan karena penis Isal diameternya lebih lebar daripada milik Muklis. Dengan susah payah Reni mencoba menggerakkan lidahnya menyapu kepala penis itu.

“Uuuhh…mantap Renn, yah…jilatin terus…emuthh!” desah pria itu sambil meremasi rambut Reni.

Muklis menarik kursi ke dekat meja itu lalu duduk di atasnya, ia mengamat-amati tubuh mulus Reni yang sudah mulai berkeringat dan mengelusinya dengan kagum. Lidahnya terjulur keluar menjilati wilayah Puting gadis itu sementara tangannya yang satu meremasi payudaranya yang sebelah.

Di sisi lain, Bokir semakin cepat menggoyangkan pinggulnya menyodok-nyodok vagina Reni dengan penisnya. Mulut pria itu menceracau tak karuan hingga akhirnya melenguh panjang, ia menekankan penisnya dalam-dalam ketika mencapai klimaks.

Akhirnya setelah dua puluh menitan menggarap Reni, Bokir tidak bisa lagi menahan keluarnya spermanya yang mengisi vagina gadis itu. Pada saat hampir bersamaan, Reni pun kembali berorgasme, nafasnya mendengus-dengus, erangan tertahan terdengar dari mulutnya yang tengah dijejali penis, tubuh telanjangnya hanya bisa menggelinjang-gelinjang menyebabkan dadanya makin membusung dan membuat Daftar Jawapoker88 Muklis yang sedang menyusu semakin bernafsu dibuatnya.

Terdengar suara ‘plok’ saat Bokir menarik lepas penisnya dari vagina Reni, liang vagina gadis itu ternganga selama beberapa saat sebelum menutup kembali, cairan orgasmenya meleleh keluar dari liang itu bercampur dengan cairan kental berwarna susu membasahi selangkangan dan meja di bawahnya.

“Ayo siapa mau coba nih!” sahut Bokir seusai melampiaskan nafsunya.

“Gua Boss…gua dah konak nih daritadi!” Muklis buru-buru mengambil posisi di antara kedua paha Reni, “eh, Sal…turunin dulu dong, gua mau gaya doggy nih, biar lebih enak!”

Isal yang sedang asyik menikmati penisnya dikulum membantunya menurunkan tubuh gadis itu ke lantai. Reni berusaha beringsut untuk menjauh dari mereka, namun ia harus pasrah mendapati kenyataan bahwa tubuhnya sudah terlalu lemas untuk itu, belum lagi ditambah rasa nyeri pada vaginanya yang baru saja dibombardir penis Bokir

Muklis mengatur tubuh Reni menungging di lantai kayu itu dengan bertumpu pada kedua lutut dan siku tangannya. Tak lama kemudian kepala penisnya sudah membelah vagina gadis itu.
“Ooohh…sakit!” Reni mendesah lirih, “Aahhkk!!” Muklis menyentakkan pinggulnya kuat-kuat setelah penisnya menancap setengahnya hingga benda itu melesak masuk dan gadis itu menjerit.

Tanpa memberi kesempatan pada gadis itu untuk beradaptasi, Muklis menyodok-nyodokkan penisnya dengan buas. Nampak sepasang payudara Reni terayun-ayun seirama goncangan tubuhnya menciptakan suasana yang semakin erotis.

Tangan kiri Muklis meraih payudara itu dan meremasinya sambil terus menyodoknya dari belakang. Erangan Reni semakin keras, matanya merem-melek, secara refleks ia juga turut menggerakkan pinggulnya mencari kenikmatan. Bokir dan Isal tertawa-tawa melihat reaksi gadis itu.
“Hahaha…tuh kan jadi ketagihan, tadi nangis-nangis minta dilepasin sekarang malah pengen dientot!” ejek Bokir

“Biasa Bos… belum tau enaknya dia hahaha!” timpal Isal.

Sodokan Muklis semakin cepat, lenguhannya bercampur dengan erangan Reni memenuhi ruangan itu, ditambah lagi dengan bunyi tumbukan alat kelamin mereka, ‘plok…plok…plok!’. Sementara itu, Rommy yang terikat tak berdaya hanya bisa menyaksikan gadis itu diperkosa tanpa bisa berbuat apa-apa.

Sebenarnya ia merasa sangat kasihan dan ingin menolongnya, namun apa yang dapat diperbuatnya? bahkan nasibnya sendiri sedang di ujung tanduk. Secara naluriah, Daftar Jawapoker88 ia sendiri terangsang melihat gadis secantik Reni diperkosa massal oleh ketiga bajingan itu, tanpa dapat ditahan penisnya pun mengeras karenanya.

“Uuuhh…uhhh…enak kan Renn…seretnya!” ceracau Muklis yang terus menggenjoti gadis itu dan meremas-remas payudaranya.

“Ditanya jawab yah!! Enak gak Renn!!” Muklis menjambak rambut panjang gadis itu hingga kepalanya menengadah.

“Aduuhh….ahhh…iyah enak…sakit, jangan ditarik gitu….aahh!” rintih Reni yang wajahnya semakin berlinang air mata.

Ketiga pria bejat itu tertawa-tawa, ejekan-ejekan yang melecehkannya terus keluar dari mulut mereka.

“Ayo Di…bikin non Reni kelepek-kelepek hahaha!” kata Isal.

Merasa tertantang Muklis semakin mempercepat sodokannya pada vagina gadis itu. Hingga akhirnya tak lama kemudian pria itu semakin melenguh-lenguh, frekuensi genjotannya semakin cepat dan remasannya pada payudara gadis itu semakin keras.

Desahan Reni bercampur dengan rintihan kesakitan. Dengan satu lenguhan panjang, preman berkuncir itu menancapkan penisnya dalam-dalam dan melepas orgasme. Untuk kedua kalinya vagina Reni terisi dengan sperma, ia dapat merasakan kedutan-kedutan penis pria itu dan cairan yang hangat memenuhi rahimnya. Ketika Muklis mencabut penisnya nampak cairan spermanya bercampur cairan kewanitaan gadis itu membentuk untaian sepanjang lima centian.

“Nih…bersihin!” perintah Mucklis menarik rambut Reni dan mendekatkan penisnya yang belepotan ke bibir gadis itu.

Reni pun melakukan yang diperintahkannya, penis itu ia jilati dan kulum, cairan-cairan yang berlumuran disana dijilatinya hingga bersih sampai sisa-sisa sperma pun dihisapinya.

“Hhhssshhh…ngisepnya jago juga lu Ren, dah pengalaman ya!?” komentar Muklis

“Lu pecun yang suka beroperasi di puncak ya Renn, hahaha!” ejek Isal membuat kupingnya memerah.
“Hus…yang bener aja lu Sal pecun disini mana ada yang bening gini, biasanya item-item kaya babu gitu hehehe” sahut Bokir.

Reni merasakan tubuhnya luluh lantak sehingga ia harus bersandar pada kaki meja menopang tubuhnya, namun Daftar Jawapoker88 ia masih merasakan kurang karena bersama Muklis tadi ia hampir mencapai klimaks namun pria itu sudah lebih dulu klimaks dan menarik lepas penisnya.

Sekarang giliran Isal mencicipi tubuhnya, pria cepak bertubuh besar itu mendekapnya, lalu duduk di kursi dan menaikkan gadis itu ke pangkuannya dalam posisi memunggungi.

“Angkat badan lu dikit manis!” perintah Isal di dekat telinga Reni, “buka memek lu terus masukin nih kontol gua”

Orgasme yang tidak kesampaian membuat Reni menikmati persetubuhan itu. Ia mengangkat tubuhnya sedikit, tangan kanannya membuka lebar-lebar bibir vaginanya dan yang kiri menggenggam penis Isal yang berurat, mengarahkannya memasuki liang senggamanya.

Ia mulai menurunkan tubuhnya pelan-pelan setelah dirasanya kepala penis itu menyentuh bagian tengah vaginanya. Desahannya mengiringi proses penetrasi penis itu. Berkat cairan kewanitaan yang telah membanjiri vaginanya, penis besar Isal lebih mudah memasuki vaginanya, namun tetap saja rasa ngilu mengiringinya karena vaginanya sudah sejak tadi digempur.

Isal lalu memutar wajah Reni dan melumat bibirnya. Reni membalas permainan lidah pria itu sambil beradaptasi dengan penis yang menyesaki vaginanya itu. Tanpa disuruh, Reni mulai menggerakkan tubuhnya naik turun tanpa melepas percumbuannya dengan preman itu.

Kedua tangan kasar Isal terus bercokol pada payudara gadis itu, meremasi, memilin atau mencubiti Putingnya. Goyangan tubuh Reni kian cepat, mulutnya juga semakin menceracau menahan nikmat. Bokir yang mulai bernafsu lagi mendekati mereka, ia meraih kepala Reni dan menjejali mulut gadis itu dengan penisnya.

Muklis juga tidak membiarkan tangan gadis itu yang nganggur, ia menggenggamkan penisnya pada tangan gadis itu dan memintanya untuk mengocok. Sambil menikmati vagina Reni , Isal mencium dan menjilati leher jenjangnya, sementara tangannya bergerilya Daftar Jawapoker88 menggerayangi lekuk-lekuk tubuh yang mulus itu. Tanpa dapat ditahan Rommy yang terikat di kursi juga terangsang melihat adegan itu, tak terasa penisnya juga mulai basah karenanya.

“Eeemm…mmmm…uuhhm!” suara desahan Reni yang tertahan oleh penis Bokir.

Ia merasakan penis itu semakin bertambah keras di mulutnya. Bokir tidak lagi memegangi kepalanya, Reni menggenggam sendiri penis itu sambil memaju-mundurkan kepalanya dan mengulum-ngulum benda itu.

Sementara tangannya yang satu sedang mengocok penis Muklis dengan kecepatan sedang disertai pijatan membuat pria itu melenguh menahan nikmat. Tak lama kemudian mengeluarkan penis Bokir dari mulutnya dan ganti mengoral penis Muklis.

“Bagus…sekarang udah nurut ya! Udah ketagihan kontol rupanya” kata Muklis.

Tanpa mempedulikan komentar-komentar yang merendahkannya itu, Reni terus mengulum dan mengocoki penis Bokir dan Muklis sambil menaik-turunkan tubuhnya. Lidahnya menyapu kepala penis Muklis dan menggelitik lubang kencingnya membuat pria itu semakin tak tahan hingga tak lama kemudian…croot…ccroot…diiringi lenguhan panjang Muklis mengeluarkan spermanya di mulut gadis itu.

“Uuhh…enakhh!” lenguhnya sambil memegangi kepala gadis itu, “isep Renn…isep kuat…minum peju gua!

Reni gelagapan namun mau tidak mau ia harus menghabiskan cairan yang tertumpah di mulutnya itu, baunya sungguh tajam dan kental, sebagian cairan itu meleleh di sudut bibirnya karena yang keluar cukup banyak.

Ia terpaksa menelan cairan kental itu agar tidak terlalu terasa di mulutnya, selain itu juga dihisapinya penis Muklis yang semakin menyusut itu dan dihisapi sisa-sisa spermanya hingga pria itu akhirnya mencabut penisnya dengan puas.

Baru sebentar penis Muklis lepas dari mulutnya, Bokir yang penisnya sedang sedang dikocok olehnya juga mencapai klimaks. Penisnya berkedut-kedut dan menyemprotkan isinya ke wajah cantik gadis itu. Pria Daftar Jawapoker88 itu tersenyum puas setelah berejakulasi di wajah gadis itu. Sperma di wajah Reni turun hingga mengenai payudaranya yang bulat padat.

“Mulutnya dibuka!” perintahnya, ia lalu mengarahkan penisnya ke mulut Reni sehingga cipratan spermanya masuk ke mulut gadis itu.

Kembali mulut Reni dijejali penis, kali ini oleh Bokir yang memintanya mengisap dan membersihkan miliknya itu dari sisa-sisa sperma. Mereka tertawa-tawa melihat keadaan Reni dengan wajah telah belepotan sperma.

“Hehehe…gitu lebih cantik Non, lumayan tuh buat krim wajah, jadi tambah cantik!” ejek Muklis.

Terlihat sekali Reni menikmati perkosaan atas dirinya itu, tubuhnya sudah dikuasai dorongan seksual tanpa menghiraukan cemoohan ketiga pemerkosanya itu. Ia meliuk-liukkan tubuhnya sehingga penis besar Isal semakin mengaduk-aduk vaginanya.

“Uuuhh…ngehek…mau keluar nih…eerrrhh!!” geram Isal sambil menurunkan tubuh Reni dan bangkit dari kursi tanpa melepas penisnya yang tertancap.

Reni segera menumpukan kedua tangannya pada tepi meja di dekatnya, persetubuhan itu berlanjut dengan posisi Isal menyodoki dari belakang sambil berdiri dan Reni  berdiri nungging dengan bertumpu pada bibir meja di depannya.

Dengan posisi demikian Reni merasakan penis Isal menyodok semakin dalam dan semakin kencang. Desahan Reni semakin menjadi-jadi, mulut gadis itu membuka bulat dan mengeluarkan desahan yang susul menyusul dengan lenguhan Isal itu.

“Aaahh…aakkhh…ooooohh!” Reni mengerang sekuat tenaga seiring dengan ledakan orgasme yang seakan meledakkan tubuhnya dari dalam.

Tubuhnya mengejang dengan dahsyat, vaginanya semakin becek dan semakin kuat mencengkram penis Isal yang juga sudah mau meledak. Pria berambut cepak itu pun akhirnya tak tahan lagi, dengan satu dorongan keras dilesakkannya penisnya dalam-dalam pada vagina Reni.

“Uugghh!” Isal mendesah nikmat sambil menumpahkan spermanya mengisi vagina gadis itu.

Pria itu meresapi orgasme itu dengan memeluk tubuh mulus itu merasakan kehangatan tubuh gadis itu menyatu dengan tubuhnya. Tangannya meremasi payudara gadis itu dan mulutnya menciumi tenguk dan pundaknya.

“Wah…gua konak lagi nih, sini Non sama abang lagi!” Muklis yang penisnya mulai mengeras lagi meraih lengan Reni begitu Isal melepaskan dekapannya.

Tubuh Reni saat itu demikian lemah lunglai setelah mengalami orgasme panjang bersama Isal, namun Muklis sepertinya tidak terlalu mempedulikannya. Pria itu duduk selonjoran di lantai dan mendudukkan gadis itu di selangkangannya.

“Aaahhh!!” desah Reni merasakan vaginanya kembali dimasuki penis.

“Yah Non…turun terus, masuk nih…uuhhh gitu!” Muklis merasakan nikmat penisnya terjepit himpitan vagina Reni.

Muklis itu menyentakkan pinggulnya ke atas setelah lebih dari setengah batang penisnya melesak ke vagina Reni, akibatnya tubuh gadis itu pun ikut tersentak dan jeritan kecil keluar dari mulutnya tanpa tertahankan.

“Goyang Non!” perintah Muklis.

Reni pun mulai menaik-turunkan tubuhnya. Muklis menikmati goyangan gadis itu sambil mengenyoti dadanya yang kanan. Tangannya menjelajahi kemulusan tubuh gadis itu. Lima menit kemudian Bokir mendekati mereka dan mendorong punggung gadis itu ke Daftar Jawapoker88 depan sehingga pinggulnya lebih menungging.

“Lubangnya masih ada kan, gua sekarang mau nyoba lubang yang ini nih!” kata Bokir sambil mencucukkan jarinya ke dubur Reni .

“Aaahh…jangan, jangan disitu!” Reni mengiba ketika pria itu mulai mengarahkan penisnya ke lubang belakangnya.

Muklis memegangi lengan Reni yang meronta-ronta sementara Bokir terus menekan penisnya memasuki anus gadis itu. Reni merintih menahan sakit merasakan lubang belakangnya dimasuki paksa oleh penis pria itu. Jari-jari pria itu sudah lebih dulu memasuki lubang itu untuk membuka jalan bagi penisnya.

“Aaaaww….sakkiitt…aarrhh! ” mata Reni membelakak dan mulutnya menjerit merasakan nyerinya anal seks secara paksa itu.

“Uuuggh…sempitnya!” lenguh Bokir mengomentari lubang dubur Reni yang jauh lebih sempit dari vaginanya.

Penis kedua pria itu menyodok-nyodok kedua lubang Reni seperti mesin saja. Rommy yang terikat di kursi sempat bertatap mata dengan gadis malang yang sedang diperkosa itu. Ia melihat beban penderitaan yang sangat berat pada mata gadis itu, dari tatapan matanya seolah ia ingin meminta tolong pada dirinya.

Simpati, kasihan, marah, dan terangsang bercampur-baur dalam hatinya. Ia benar-benar muak dengan kebiadaban para begundal itu, mereka seolah tidak cukup menyiksa dirinya, tapi juga menzalimi orang lain yang tidak tahu apa-apa mengenai masalah ini.

Giginya gemertak dan tangannya mengepal keras, seandainya saja ia mampu melepaskan ikatan, ingin rasanya menghajar ketiga pria amoral itu dan membebaskan gadis itu. Tidak tahan terus menyasikan, ia hanya dapat memalingkan wajah atau memejamkan mata tidak tahan melihat kebiadaban itu.

Kini Isal juga maju, ia mengangkat wajah gadis itu dan menyuruhnya mengoral penisnya yang mulai bangkit lagi. Pria itu dengan paksa menjejali mulutnya dengan penis sehingga membuat Reni tersiksa karena gelagapan.

Sambil menahan nyeri pada duburnya yang sedang dibombardir Bokir, vagina yang sedang dipompa, ia mulai menjilati penis Isal yang dimasukkan ke mulut Reni. Muklis yang sedang memompa vagina Reni memegang kedua lengan Reni dan merapatkannya.

Bokir yang sedang menggenjot anus Reni dengan kasarnya dia memilin dan meremas2 kedua payudara Reni yang bulat dan padat tersebut. Sementara Isal yang asik dioral oleh Reni menelusupkan 2 jari kedua tangannya ke lipatan ketiak Reni dari belakang dan mengocok2 didalamnya

“Eemmm…eengghhh..mmmhh!” desah Reni tertahan.

Dengan diserangnya seluruh bagian sensitif tubuhnya, Reni merasakan darahnya semaking berdesir, gelombang klimaks akan segera menerpanya kembali. Namun sebelumnya, Bokir sudah terlebih dulu orgasme karena sempitnya lubang belakang gadis itu. Ia melenguh panjang, menarik penisnya dan menyemprotkan spermanya membasahi punggung dan bongkahan pantat gadis itu.

Baru setelahnya, sekitar tiga menit kemudian Reni mencapai puncak kenikmatannya, tubuh mulusnya menggelinjang hebat di atas tubuh Muklis, mulutnya mengeluarkan erangan panjang, tangannya mengocoki Daftar Jawapoker88 penis Isal semakin cepat.

Kedua bawahan Bokir itu menurunkan tubuh Reni dan menelentangkannya di lantai. Muklis terus menggenjotnya sampai lima menit ke depan hingga akhirnya ia mencabut penisnya dan menumpahkan spermanya membasahi perut gadis itu. Tubuh Reni semakin blepotan cairan itu setelah Isal menuntaskan hajatnya dengan menyemburkan spermanya di wajah gadis itu.

Ketiga pria tak bermoral itu pun meninggalkan tubuh telanjang gadis itu terbaring lemas bersimbah keringat dan sperma. Mereka tertawa puas berhasil menikmati kehangatan tubuh Reni. Mereka mulai memakai kembali pakaiannya.

AYO JEMPUT KEMENANGAN ANDA DI JAWAPOKER88 DAN JADILAH BANDAR AGAR MENANG TERUS!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar