Sebenarnya
aku masih belum menjalin hubungan dengan Desi tapi kami berdua sudah sama-sama
dekat. Karena memang sejak dari SMU kami selalu berteman baik, dan sekarang
kami sudah sama-sama bekerja di perusahaan yang sama. Namaku Rio dengan usia
yang sudah menginjak 27 tahun akupun merasakan cinta dalam hatiku, dan memang
aku menyukai Desi gadis yang seumuran denganku.
Karena dia memang temanku dari
dulu, tapi karena aku tidak berani menyatakan perasaanku akhirnya Desi sempat
menjalin hubungan sewaktu kuliah bersama dengan cowok yang aku kenal juga. Dan
aku hanya bisa berharap mereka putus, karena sakit juga hati ini melihat
kedekatan mereka. Dan demi Desi juga hingga saat ini aku belum pernah melakukan
adegan seperti dalam cerita ngentot.
Hingga
akhirnya aku mendengar dia putus dengan pacarnya yang juga temanku. Dan aku
merasa senang akan hal itu, karena itu juga aku semakin aktif melakukan
pendekatan pada Desi, bukan hanya di tempat kerja tapi aku sering mengunjungi
rumahnya dan aku memang sudah dekat dengan keluarga Desi. Baik dengan ibu
bapaknya dan juga adik satu-satunya yang bernama Jelita.
Jelita masih kuliah dari yang aku
tahu kalau Desi yang membantu biaya kuliah untuk adiknya tersebut. Karena orang
tuanya memang kurang mampu, dan karena itu Desi memilih untuk bekerja hanya
untuk dapat membantu orang tuanya. Dan itu juga yang membuatku lebih tertarik
lagi pada Desi, aku begitu mantap untuk menjadikan dia pendamping hidupku.
Mari yukk Bergabung di situs Poker Online di Jawapoker88
Akupun memberikan perhatian lebih
pada Desi dan aku rasa dia juga merasakan hal yang sama. Tapi aku belum juga
menembaknya karena aku mencari momen yang tepat buat menyatakan perasaanku, dan
akupun sering main ke rumah Desi bahkan kini lebih intens. Karena anggota
keluarganyapun begitu baik dan mau menerimaku, sikap mereka seolah aku teman
dekat Desi.
Hingga pada suatu hari aku ingin
main ke rumah Desi, hari itu pas jam pulang kantor. Dan aku tahu kalau Desi
sedang pergi ke luar kota bersama keluarganya sejak hari sabtu kemaren, karena
besarnya rasa kangenku akupun menuju rumahnya dan berharap dia sudah datang dan
berada di rumahnya. Sampai disana aku merasa senang karena jendelanya terbuka
berarti sudah ada orang di rumahnya.
Akupun memasukkan motorku dan
langsung saja aku menuju pintu rumahnya. Begitu aku pencet bel ternyata Jelita
yang membukakan pintu “Oh..kamu mas..ayo masuk aja..” Kata Jelita yang memang
sudah biasa berbicara denganku, akupun berkata padanya “Sudah pulang belum
kakaknya Jel.?” Namun aku melihat Jelita menggelengkan kepalanya sambil berkata
“Belum mas..” Kata Jelita.
Akupun lihat dia pergi kedalam
dan tidak berapa lama kemudian dia membawakan aku segelas minuman hangat “Ini
di minum dulu mas..” Katanya dan aku langsung meminumnya, kami mengobrol di
ruang tamu tersebut, aku lihat Jelita sering menyibak rok pendeknya entah di
sengaja atau tidak yang jelas aku melihat warna celana dalam yang dia pakai
tapi aku pura-pura tidak melihatnya.
Sampai akhirnya aku merasa kalau Jelita
benar-benar sengaja melakukan hal itu, karena ini dia lama memperlihatkan paha
mulusnya hingga aku lihat pangkalnya. Tiba-tiba diapun nyeletuk “Jangan di
lihat aja mas.. di pegang juga nggak pa-apa..” Aku kaget mendengar kata Jelita
dan aku hal itu membuat aku salah tingkah apalagi aku lihat Jelita semakin
mendekatkan tubuhnya.
Aku agak undur sedikit tapi
ketika dia berbisik dan menatap wajahku dengan penuh gairah akupun terpengaruh
juga “Mas.. Jeli suka mas Mario dari dulu..” Diapun mencium pipiku dan aku
masih terdiam hingga akhirnya tangan Jelita meraba celanaku, dan membuat
kontolku menegang secara perlahan. Bagai dalam adegan cerita dewasa ngentot
akupun membalas ciuman bibir Jelita.
Bukan hanya mengelus kontolku
dari balik celanaku tapi kini tangan Jelita sudah berani melepas celanaku
hingga nampak kontolku yang membesar. Jelita menatapnya bagai pemain dalam
adegan cerita ngentot dia terus mengelus serta mengulumnya dalam mulut
mungilnya “OOoouuggggghhh… ooouuuggghh.. ooouuggh.. Jeee…liitaaahhh..” Desahku
ketika kontolku dalam mulutnya.
Karena baru pertama kali
melakukan adegan di dalam cerita ngentot ini, akupun begitu menikmatinya karena
itu aku hanya bisa memejamkan mata. Namun aku dapat mendengar desahan dari
dalam mulut Jelita “OOOuuuugghh… aaaaagggggghh.. oooouuuggghh… aaaaaaaggggghh..
ooouugggghh… aaaagghh..” Dia begitu memburu nafasnya dan terus melumat kontolku
yang semakin membesar saja.
Kemudian Tiara aku rasa mulai
menindih tubuhku, akupun membuka mataku dan benar saja aku lihat dia mulai
memasukkan kontolku kedalam memeknya, awalnya aku lihat dia menemukan kesulitan
tapi akhirnya diapun dapat memasukkannnya “OOOuugghh… ooouuggggghhhhh…
eeeeuuummmppphhh… aaagggggggggghhh… aaaagggggg..” Bagai ular yang menggeliat di
atas tubuhku. Mari buruan bergabung di disitus poker kami Jawapoker88
Sampai akhirnya diapun bergoyang
secara teratur, dan aku menikmatinya juga. Kurasakan kontolku terasa hangat
dalam memeknya serta ada getar kenikmatan yang mengalir dalam tubuhku ooohhhh
baru kali ini aku menikmati surga dunia ini, aku pegang pantat Jelita yang
semakin cepat bergoyang di atas tubuhku. Aku lihat wajahnya sudah basah oleh
keringat.
Dengan mesra juga aku belai
rambutnya, dia menatapku dan dengan penuh nafsu dia cium bibirku. Akupun
membalasnya sampai akhirnya dia terlihat lelah dan terus mendesah semakin keras
“OOOOuuugggggghhh..ooouuuggghh.. ooouugghhhh.” BUkan hanya Jelita yang mendesah
tapi akupun mengerang dengan kerasnya karena aku merasakan kenikmatan itu
seakan menyatu dalam selangakanganku.
Kemudian kontolku menyemburkan
sesuatu yang kental dan hangat “OOOuugghh… Jeelll…litaaahhhh… iniii.. saaa..
yang… aaaggghh..” Nikmat sungguh nikmat rasanya, ternyata ini kenikmatan yang
sering aku baca dalam cerita dewasa ngentot, aku dekap tubuh lelah Jelita yang
berada di atas tubuhku. Kami benar-benar terbuai oleh kenikmatan dari permainan
sex kali ini.
Sampai akhirnya kami berdua tidak
tahu kalau ada seseorang yang berdiri dengan wajah kagetnya “Jelita..” Teriak Desi
di pintu ruang tamu itu, dimana kami berdua masih dalam keadaan bugil, Desi
berlari keluar dari rumahnya dan akupun ingin mengejarnya. Tapi sewaktu aku
memakai baju aku lihat ayah Desi masuk dan dia memukulku dan sejak saat itu aku
tidak ingat apa-apa lagi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar