Halaman Khusus Untuk Pecinta Cerita Sex, Video Sex, dan Foto Sex

Hot Topic

Rabu, 16 Mei 2018

Aku Di Perkosa Oleh Bossku & Asistennya

Aku Di Perkosa Oleh Bossku & Asistennya


Aku tersentak bangun ketika kudengar jam wekerku berdering dengan nyaring. 

“Uhh.. Jam berapa ini..!” gumamku pelan sambil berjuang membuka mataku, aku masih malas dan hendak kembali tidur, tapi mendarat tiba aku terkenang bahwa hari ini aku mesti buru-buru berkemas dan berangkat, bila tidak, aku bakal ketinggalan pesawat.

Hari ini aku bakal pergi ke luar kota, bank swasta tempatku bekerja menugaskanku guna mengikuti sejumlah program edukasi di kantor cabang di antara kota di wilayah Jawa Tengah.

Namaku Melinda namun teman-teman biasa memanggilku Linda. Aku lahir dari family yang serba berkecukupan dan aku mempunyai satu saudara kandung laki-laki, praktis seluruh permintaan dan kebutuhanku selalu diisi oleh kedua orang tuaku. 

Aku benar benar paling di manja oleh mereka. Ayahku berasal dari negeri Belanda, sementara ibuku berasal dari Menado, aku bersyukur sebab seperti gadis peranakan pada umumnya, aku juga tumbuh menjadi gadis yang berwajah lumayan cantik.

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Saat ini usiaku 24 tahun, wajahku cantik dan kulitku putih mulus, rambutku lurus dan panjang hingga di bawah bahu, tubuhku pun tergolong tinggi dan langsing dipadu dengan ukuran buah dada yang tergolong besar guna ukuran gadis seusiaku, diperbanyak lagi, aku paling rajin mengasuh tubuhku sendiri agar penampilanku bisa terus terjaga.

“Wah.. Aku belum sempat potong rambut nih..” gumamku seraya terus mematut diri di depan cermin seraya mengenakan pakaianku. Hari ini aku menggunakan setelan rok coklat tua dan kemeja putih berkerah, kemudian aku padukan dengan blazer coklat muda. Aku merasa tampil kian cantik dengan pakaian kesayanganku ini, menciptakan aku tambah percaya diri.

Singkat cerita, aku sudah sampai di kota tempatku bakal bekerja. Aku langsung mengarah ke kantor cabangku sebab aku mesti segera melapor dan menuntaskan pekerjaan.

Sesampai di depan kantor suasananya terlihat paling sepi, di lobby kantor melulu terlihat dua orang satpam yang sedang bertugas, mereka menuliskan bahwa semua karyawan sedang terdapat pelatihan di gedung sebelah. Dan mereka juga berbicara bahwa aku sudah dirindukan oleh Pak Bobby di ruangannya di lantai dua, Pak Bobby ialah pimpinan kantor cabang di kota ini.

“Selamat siang..! Kamu Melinda kan..?” sambut Pak Bobby ramah seraya mempersilakan aku duduk.

“Iya Pak.. Tapi saya biasa di panggil Linda..” jawabku sopan.

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Pak Bobby lantas mengajukan sejumlah pertanyaan kepadaku, seraya sesekali menanyakan suasana para pegawai di kantor pusat. Cukup lama pun aku berkata dengan Pak Bobby, nyaris lima belas menit, sebenarnya sebenarnya, aku mesti ke gedung sebelah untuk mengekor diklat, namun Pak Bobby terus saja menahanku dengan mengajakku berbicara.

Sebenarnya aku tidak banyak risih dengan teknik Pak Bobby memandangku, mulutnya memang mengemukakan pertanyaan kepadaku, namun matanya terus memandangi tubuhku, tatapannya seperti berkeinginan menelanjangiku. Dia memperhatikanku mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala, sesekali pandangannya tertumpu di dekat paha dan buah dadaku.

Aku agak menyesal sebab hari ini aku mengenakan rok yang agak pendek, sampai-sampai pahaku yang putih jadi susah untuk kusembunyikan. Dasar mata keranjang, sungutku dalam hati. Baru tak berapa lama lantas pembicaraan kami pun berlalu dan Pak Bobby beranjak ke arah pintu mempersilakanku untuk mengekor diklat di gedung sebelah.

“Terima kasih Pak.. Saya permisi dulu..” jawabku seraya beranjak ke arah pintu.

Perasaanku langsung lega sebab dari tadi aku sudah paling risih dengan pandangan mata Pak Bobby yang seperti berkeinginan menelanku bulat bulat. Pak Bobby membukakan pintu untukku, aku juga berterima kasih seraya berjalan melalui pintu tersebut.

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Tapi aku kaget bukan kepalang ketika tiba mendarat rambutku dijambak dan ditarik oleh Pak Bobby, sampai-sampai aku pulang tertarik masuk ke ruangan itu, kemudian Pak Bobby mendorongku dengan keras sampai-sampai aku jatuh terjerembab di atas sofa lokasi tadi aku duduk dan berkata dengan Pak Bobby.

“Apa yang Bapak lakukan..?? Mau apa Bapak..?” jeritku separuh bergetar seraya memegangi kepalaku yang sakit dampak rambutku dijambak laksana itu.

Pak Bobby tidak menjawab, dia justeru mendekatiku sesudah sebelumnya memblokir pintu ruangannya. Sedetik lantas dia sudah menyergap, memeluk dan menggumuliku, nafasnya mendengus menghembus di dekat wajahku ketika Pak Bobby berjuang menciumi bibirku

“Jangan.. Jangann..! Lepasskan.. Ssaya..!” jeritku seraya memalingkan wajahku menghindari terkaman mulutnya.

“Diam..!!” bentaknya menakut-nakuti sambil mempererat pelukannya pada tubuhku.

Aku terus meronta seraya memukulkan kedua tanganku ke atas pundaknya, berjuang melepaskan diri dari dekapannya, namun Pak Bobby terus menghimpitku dengan erat, nafasku hingga tersengal sengal sebab terdesak oleh tubuhnya. 

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Bahkan kini Pak Bobby sudah mengusung tubuhku, dia menggendongku seraya tetap memeluk pinggangku, kemudian dia menjatuhkan dirinya dan tubuhku di atas sofa dengan posisi aku terdapat di unsur bawah, sehingga sekarang tubuhku tertindih oleh tubuhnya.

Aku terus menjerit dan meronta, berjuang keluar dari dekapannya, kemudian pada satu peluang aku sukses menendang perutnya dengan lututku sampai membuat tubuhnya terjajar ke belakang. Dia terhenyak seraya memegangi perutnya, kupergunakan kesempatan tersebut untuk berlari ke arah pintu.

Aku nyaris sampai di pintu terbit saat tubuhku pulang tertarik ke belakang, rupanya Pak Bobby sukses menggapai blazerku dan menariknya sampai terlepas dari tubuhku, sesaat lantas aku telah berada di dalam dekapannya kembali.

“Bajingann..! Lepaskan saya..!” jeritku seraya memakinya.

Tenagaku telah mulai berakhir dan suaraku pun telah mulai parau, Pak Bobby masih terus memelukku dari belakang seraya mulutnya berjuang menciumi leher dan tengkukku, sedangkan tangannya menelikung kedua tanganku, menciptakan tanganku terhimpit dan tidak bisa bergerak.

“Jangann..! Biadab.. Lepaskan sayaa..!” aku pulang menjerit parau.

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Air mataku telah meleleh mengairi pipiku, ketika tangan Pak Bobby membetot keras kemeja putihku, menciptakan seluruh kancingnya terlepas dan berjatuhan di atas lantai. Sekarang tubuh unsur atasku menjadi separuh terbuka, mata Pak Bobby semakin melotot menyaksikan buah dadaku yang masih terlindung di balik bra hitamku, sesudah itu, dia unik kemeja yang masih menempel di bahuku, dan terus menariknya hingga menuruni lenganku, hingga akhirnya Pak Bobby menggerakkan tangannya, membuang kemeja putihku yang sudah terlepas dari tubuhku.

“Lepasskann..!!” jeritku ketika satu tangannya mulai bergerak meremasi sebelah payudaraku.

Tubuhku mengelinjang hebat menyangga ngilu di buah dadaku, namun dia tidak berhenti, tangannya justeru semakin keras meremas buah dadaku. Seluruh tubuhku bergetar keras ketika Pak Bobby menyusupkan tangannya ke balik bra hitamku dan mulai pulang meremas payudaraku dengan kasar, seraya sesekali mengapit dan mempermainkan puting buah dadaku dengan jarinya, sedangkan mulutnya terus menjilati leherku dengan buas.

Pak Bobby telah akan unik lepas bra yang kukenakan, ketika pada ketika yang bersamaan pintu depan ruangannya terbuka, dan hadir seorang laki laki dengan wajah yang terlihat kaget.

“Ada apa nih Pak Bobby..?” serunya, seraya memandangi tubuhku.

“Lepaskan saya.. Pak..! Tolong saya..! Pak Bobby bakal memperkosa saya..!” jeritku memohon bantuan dari orang itu.

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Perasaanku tidak banyak lega ketika laki-laki tersebut muncul, aku kira dia bakal menolongku. Tapi
perkiraanku ternyata salah..

“Wah Pak.. Ada barang baru lagi nih. Cantik juga..!” seru laki-laki tersebut sambil berlangsung mendekati kami, aku langsung lemas mendengar kata-katanya, ternyata laki laki ini sama bejatnya dengan Pak Bobby.

“Ada pesta kecil..! Cepat Han.!! Lu pegangi dia..! Cewek ini liar banget” jawab Pak Bobby seraya tetap memeluk tubuhku yang masih terus berjuang meronta.

Sedetik lantas laki-laki tersebut sudah sedang di depanku, tangannya langsung menggapai dan merengkuh pinggangku merapatkan tubuhnya dengan tubuhku, aku benar-benar tidak bisa bergerak, terhimpit oleh laki-laki tersebut dan Pak Bobby yang sedang di belakangku, kemudian tangannya bergerak ke arah bra-ku, dan dengan sekali sentak, dia sukses merenggut bra tersebut dari tubuhku.

“Tidak.. Tidak..! Jangan lakukan..!!” jeritku panik.

Tangisku meledak, aku begitu ketakutan dan putus harapan hingga semua bulu kudukku merinding, dan aku semakin gemetar ketakutan ketika laki-laki yang ternyata mempunyai nama Burhan tersebut melangkah ke belakang, tidak banyak menjauhiku, dia diam seraya memandangi buah dadaku yang sudah terbuka, pandangannya seperti berkeinginan melahap berakhir payudaraku.

“Sempurna..! Besar dan padat..” gumamnya seraya terus memandangi kedua buah dadaku yang menggantung bebas.

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Setelah tersebut dia pulang beranjak mendekatiku, mendongakkan kepalaku dan melumat bibirku, sedangkan tangannya langsung memegang erat buah dadaku dan meremasnya dengan kasar. Suara tangisanku langsung terhenti ketika mulutnya menciumi bibirku, kurasakan lidahnya menjulur di dalam mulutku, berjuang menggapai lidahku. Aku tercekat ketika tangannya bergerak ke arah selangkanganku, menyusup ke balik rokku, aku langsung tersentak kaget ketika tangannya merengkuh vaginaku. Kukumpulkan sisa-sisa tenagaku kemudian dengan sekuat tenaga kudorong tubuh Pak Burhan.

“Tidak.! Tidak..! Lepaskan saya.. Bajingan kalian..!” aku menjerit seraya menendang-nendangkan kakiku berjuang menjauhkan laki-laki tersebut dari tubuhku.

“Ouh.. Ssakit..!!” keluhku ketika Pak Bobby yang sedang di belakangku pulang mendekapku dengan lebih erat. Kutengadahkan kepalaku, kutatap wajah Pak Bobby, aku memohon agar dia melepaskanku.

“Tolonngg.. Hentikann Pak..!! Saya.. Mohon.. Lepaskan saya..” ucapku mengharap belas kasihannya.

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Keadaanku saat tersebut sudah benar-benar berantakan, tubuh unsur atasku telah benar-benar telanjang, menciptakan kedua payudaraku tampak menggantung dan bukan lagi tertutup oleh apapun. Aku paling takut, mereka bakal lebih bernafsu lagi melihat suasana tubuhku yang sudah separuh telanjang ini, lagipula saat ini tubuhku sedang ditelikung oleh Pak Bobby dari belakang sampai posisi tersebut membuat dadaku jadi terdorong ke depan dan otomatis buah dadaku juga ikut membusung.

Beberapa saat lantas Pak Bobby mendarat tiba mengendorkan dekapannya pada tubuhku dan kesudahannya dia melepaskanku. Aku nyaris tidak percaya bahwa Pak Bobby inginkan melepaskanku, sebenarnya saat tersebut aku sudah paling putus asa, aku sadar aku nyaris tidak barangkali lolos dari tekanan kedua laki-laki tersebut.

Tidak inginkan menyia-nyiakan peluang itu, aku langsung berlari segera mungkin ke arah pintu, namun lagi-lagi aku kalah cepat, Pak Burhan sudah mencegat di depanku dan langsung menghunjamkan pukulannya ke arah perutku.

“Arghh..!! Sshh.. Ouhh..” aku mengeluh kesakitan.

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Kupegangi perutku, seketika tersebut juga, aku langsung jatuh terduduk, nafasku tersengal-sengal menyangga sakit yang tak terkira. Belum hilang rasa sakitku, mereka berdua langsung menyerbu ke arahku.

“Pegangi tangannya Han..!!” seru Pak Bobby seraya mendorong tubuhku sampai-sampai aku jatuh terjengkang di atas lantai.

Seketika tersebut juga Pak Burhan telah berada di atas kepalaku dan memegang erat kedua tanganku, sedangkan Pak Bobby sedang di bawah tubuhku, memeluk kedua kakiku yang berjuang menendangnya. Dia sudah laksana kemasukan setan, melepasi sepatu hak tinggiku, merobek stockingku dan mencabik cabik rok yang kukenakan dan kesudahannya dia merenggut dengan paksa celana dalamku, melolosinya dari kedua kakiku dan melemparkannya ke lantai.

“Lepasskann..! Lepasskan..! Tolongg.. Jangan perkosa sayaa..!” jeritanku kian keras di sela-sela keputusasaan.

Aku telah tidak mampu lagi menyangga mereka yang kelihatannya semakin bernafsu guna memperkosaku, air mataku kian deras mengalir mengairi kedua pipiku, kupejamkan mataku, bulu kudukku langsung bergidik, aku tidak mampu membayangkan bila hari ini aku bakal diperkosa oleh mereka.

“Jangann.. Ahh.. Tolongg..!” aku menjerit histeris ketika Pak Bobby mencungkil pegangannya pada kedua kakiku.

Dia berdiri sambil mencungkil pakaiannya sendiri dengan paling terburu-buru. Aku sadar, laki-laki ini sebentar lagi bakal menggagahiku. Seketika tersebut juga kurapatkan kedua kakiku dan kutarik ke atas sampai menutupi beberapa dadaku, sedangkan kedua tanganku masih tetap di dekap erat oleh Pak Burhan. Tiba mendarat Pak Bobby berjongkok, dia langsung unik kedua kakiku, merenggangkannya dan lantas memposisikan tubuhnya salah satu kedua pangkal pahaku.

Yuk Join di Situs JawaPoker88

“Jangann..!!” keluhku lemah dan putus asa, seraya bertahan guna tetap merapatkan kedua kakiku, namun tenaga Pak Bobby jauh lebih powerful di bandingkan dengan tenagaku.

Aku terhenyak ketika Pak Bobby mulai menindihku, membuatku jadi sesak dan susah untuk bernafas, buah dadaku tertekan oleh dadanya, sedangkan perutnya menempel di atas perutku.

“Arghh..!! Jangann..! Sakiitt..!!” rintihku sambil berjuang menggeser pinggulku ke kiri dan ke kanan, ketika kurasakan kemaluannya bergesekan dengan bibir kemaluanku.

“Sakiitt..!” aku kembali merintih saat kepala penisnya mulai masuk ke dalam liang vaginaku.

Bersamaan dengan itu, tangan Pak Bobby bergerak, menjambak rambutku dan menariknya sampai-sampai kepalaku terdongak, lantas Pak Bobby dengan kasar melumat bibirku seraya terus menekankan tubuhnya ke arah selangkanganku. Kurasakan kesakitan yang spektakuler di dalam liang vaginaku ketika batang penisnya terus melesak masuk menghunjam ke dalam lubang kemaluanku.

“Ahh..! Jangann..! Sakiitt..!” aku pulang menjerit dengan keras ketika batang penisnya menjebol dan merobek selaput daraku.

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Tubuhku melenting ke atas menyangga sakit yang amat sangat. Kuangkat kakiku dan kutendang-tendangkan, aku berjuang menutup kedua kakiku, namun tetap saja batang penis tersebut terbenam di dalam vaginaku. 

Aku sungguh tersiksa dengan kesakitan yang mendera vaginaku. Kuhempaskan wajahku ke kiri dan ke kanan, menciptakan sebagian wajahku tertutup oleh rambutku sendiri, mataku membeliak dan semua tubuhku mengejang hebat. 

Kukatupkan mulutku, gigiku bergemeretak menyangga sakit dan ngilu, nafasku laksana tercekat di tenggorokan dan tanpa sadar kucengkeram keras tangan Pak Burhan yang sedang memegang kedua tanganku.

Aku masih terus mengerang dan menangis, aku terus berjuang menendang-nendangkan kedua kakiku ketika Pak Bobby unik batang penisnya sampai bermukim kepala penisnya saja yang sedang di dalam liang vaginaku, kemudian menghunjamkannya pulang ke dalam liang rahimku. 

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Pak Bobby telah benar-benar kesetanan, dia tidak peduli melihatku yang begitu kesakitan, dia terus bergerak dengan keras di dalam tubuhku, memompaku dengan kasar sampai membuat tubuhku ikut terguncang turun naik mengekor gerakan tubuhnya.

“Ahh.. Sshh.. Lepaskann..!” jeritanku melemah ketika kurasakan gerakannya kian cepat dan kasar di dalam liang kemaluanku, menciptakan tubuhku kian terguncang dengan keras, buah dadaku juga ikut mengeletar.

Kemudian Pak Bobby mendaratkan mulutnya di buah dadaku, menciumi dan mengulum puting payudaraku, sesekali dia menggigit puting buah dadaku dengan giginya, menciptakan aku pulang terpekik dan melenguh kesakitan. Kemudian mulutnya bergerak menjilati belahan dadaku dan pulang melumat bibirku, aku hanya dapat diam dan pasrah ketika lidahnya masuk dan menari-nari di dalam mulutku, kelihatannya dia paling puas sebab telah sukses menggagahi dan merenggut keperawananku.

Perlahan-lahan dia menghentikan gerakannya memompa tubuhku, melesakkan kemaluannya di dalam liang vaginaku dan menahannya di sana seraya tetap memelukku dengan erat. Setelah tersebut dia menurunkan mulutnya ke selama leher dan pundakku, menjilatinya dan lantas menyedot leherku dengan keras, menciptakan aku melenguh kesakitan. 

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Cukup lama Pak Bobby menyangga penisnya di dalam liang kemaluanku, dan aku dapat menikmati kemaluannya berdenyut dengan keras, denyutannya menggetarkan semua dinding liang vaginaku, kemudian dia pulang bergerak memompa diriku, memperkosaku pelan pelan, kemudian cepat dan kasar, begitu berulang ulang. Sepertinya Pak Bobby sangat merasakan pemerkosaannya terhadap diriku.

Aku meringis seraya tetap memejamkan kedua mataku, masing-masing gerakan dan hunjaman penisnya terasa sangat menganiaya dan menyakiti semua tubuhku, hingga akhirnya kurasakan mulutnya kian keras menyedot leherku dan mulai menggigitnya, aku menjerit kesakitan, namun tangannya justeru menjambak dan meremas rambutku. 

Tubuhnya kian rapat menyatu dengan tubuhku, dadanya kian keras menghimpit buah dadaku, membuatku kian sulit bernafas, kemudian dia mengatupkan kedua kakiku dan menahannya dengan kakinya seraya terus memompa tubuhku, kemaluannya bergerak kian cepat di dalam vaginaku, lantas dia merengkuh tubuhku dengan kuat hingga benar-benar menyatu dengan tubuhnya.

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Aku sadar Pak Bobby bakal berejakulasi di dalam tubuhku, seketika aku jadi begitu panik dan ketakutan, aku tidak inginkan hamil sebab pemerkosaan ini, pikiranku jadi begitu kalut ketika kurasakan batang kemaluannya kian berdenyut-denyut tak terkendali di dalam liang rahimku.

“Jangann..! Jangan.. Di dalam..! Lepasskan..!!” jeritku histeris ketika Pak Bobby menghentakkan penisnya sejumlah kali sebelum kesudahannya dia membenamkanya di dalam liang kemaluanku.

Seluruh tubuhnya menegang dan dia mendengus keras, bersamaan dengan tersebut aku meraskan cairan hangat memancar dan mengairi liang rahimku, Pak Bobby sudah orgasme, menyemburkan sperma demi sperma ke dalam vaginaku, menciptakan dinding vaginaku yang lecet kian terasa perih.

Aku meraung keras, tangisanku pulang meledak, kutahan nafasku dan kukejangkan semua otot-otot perutku, berjuang mendorong cairan spermanya supaya keluar dari liang vaginaku, hingga akhirnya aku menyerah. Bersamaan dengan tersebut tubuh Pak Bobby jatuh tergeletak lemas di atas tubuhku setelah semua cairan spermanya memenuhi dan memenuhi liang rahimku.

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Mataku menatap kosong dan hampa, menerawang langit-langit ruangan tersebut. Air mataku masih mengalir, pikiranku kacau, aku tidak tahu lagi apa yang mesti kuperbuat sesudah kejadian ini, kesucianku sudah terenggut, kedua bajingan ini sudah merenggut kegadisan dan masa depanku, namun yang lebih menakutkanku, bagaimana andai nanti aku hamil..! Aku pulang terisak meratapi penderitaanku.

Tapi rupanya penderitaanku belum berakhir. Pak Bobby bergerak bangun, mencungkil himpitannya dari tubuhku, aku pulang merintih, menyangga perih ketika batang kemaluannya tertarik terbit dari liang kemaluanku. Kuangkat kepalaku, kulihat terdapat bercak darah bercampur dengan cairan putih di dekat pangkal pahaku. Aku menangis, pandanganku nanar, kutatap Pak Bobby yang sedang berlangsung menjauhiku dengan pandangan sarat dendam dan amarah.

Seluruh tubuhku terasa paling lemah, kucoba guna bangun, namun Pak Burhan telah berada di sampingku, dia menggerakan tangannya, menggulingkan tubuhku dan mulai menggumuli tubuhku yang menelungkup, aku diam tak bergerak ketika Pak Burhan menciumi semua punggungku, sesaat lantas dia bergerak ke arah belakang tubuhku, merengkuh pinggangku dan menariknya ke belakang. 

Aku terhenyak, tubuhku terseret ke belakang, kemudian Pak Burhan mengusung pinggulku ke atas, menciptakan posisiku jadi separuh merangkak, kutopang tubuhku dengan kedua tangan dan lututku, kepalaku membungkuk lemas, rambut panjangku tergerai menutupi semua wajahku, kepanikan pulang melandaku ketika kurasakan batang penisnya menempel dan bergesekan dengan bibir vaginaku.

“Linda..! Kamu memang benar-benar cantik dan seksi..” gumam Pak Burhan seraya tangannya meremasi pantatku, sedangkan batang penisnya terus menggesek-gesek di bibir vaginaku.

“Ahh.! Sakiitt..! Sudahh.. Sudah..! Hentikann..!! jeritku menyangga sakit ketika kemaluannya mulai melesak masuk ke dalam liang vaginaku.

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Kuangkat punggung dan kedua lututku, menghindari hunjaman batang penisnya, namun Pak Burhan terus menyangga tubuhku, memaksaku guna tetap membungkuk. Seluruh otot di punggungku menegang, tanganku mengepal keras, aku benar-benar tak kuasa menyangga perih ketika penisnya terus melesak masuk, menggesek dinding vaginaku yang masih luka dan lecet dampak pemerkosaan kesatu tadi, kugigit bibirku sendiri ketika Pak Burhan mulai bergerak memompa tubuhku.

“Lepasskan..! Sudah..! Hentikaann..!!” jeritku putus asa.

Nafasku pulang tersengal sengal, namun Pak Burhan terus memompaku dengan kasar seraya tangannya meremasi pantatku, sesekali tangannya merengkuh pinggulku, menyangga tubuhku yang berjuang merangkak menjauhi tubuhnya, semua tubuhku pulang terguncang, terombang ambing oleh gerakannya yang sedang memompaku.

Tiba mendarat kurasakan wajahku terangkat, kubuka mataku dan kulihat Pak Bobby berjongkok di depanku, meraih daguku dan mengusungnya, Pak Bobby tersenyum menatapku dengan wajah sarat kemenangan, menatap buah dadaku yang menggantung dan menggeletar, meremasnya dengan kasar, kemudian Pak Bobby mendekatkan wajahnya, menyibakkan rambutku yang tergerai, sesaat kemudian, mulutnya pulang melumat bibirku, mataku terpejam, air mataku pulang meleleh ketika mulutnya dengan rakus menciumi bibirku.

“Ahh..!!” aku terpekik pelan ketika Pak Burhan menyentakkan tubuhnya dan menekanku dengan kuat.

Yuk Join di Situs JawaPoker88

Batang penisnya terasa berdenyut keras di dalam lubang kemaluanku, kemudian kurasakan cairan hangat pulang menyembur di dalam liang rahimku, aku menyerah, aku telah tidak punya kekuatan lagi guna melawan, kubiarkan saja Pak Burhan menyemburkan dan memenuhi liang kemaluanku dengan cairan spermanya.

“Periihh..!!” rintihku pelan.

Pak burhan masih sempat menghunjamkan kemaluannya sejumlah kali lagi ke dalam liang vaginaku, menguras sisa saldo ejakulasinya di dalam liang rahimku sebelum kesudahannya dia menariknya terbit melewati bibir vaginaku yang semakin terasa perih.

Sedetik lantas satu kepalan tangan tiba di wajahku. Aku terlempar ke samping, pandanganku berkunang kunang, kemudian gelap. Aku jatuh pingsan. Saat siuman aku temukan foto-foto telanjangku berserakan di samping tubuhku dengan suatu pesan..

“Pastikan..! Hanya Kita Bertiga yang Tahu..!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar