Hari ini
aku baru saja sampai di rumah temanku karena dia mengadakan pertemuan sesama
teman SMU kami, atau lebih tepatnya Reuni. Meskipun aku berada di luar kota
tapi aku begitu ingin menghadiri reuni ini karena sudah hampir lima tahun aku
belum pernah bertemu kembali dengan teman-temanku. Namaku Dino karena sudah
lima tahun aku tidak bertemu temanku setelah lulus dari SMU.
Berarti saat ini usiaku sudah 24
tahun tapi meskipun sudah mempunyai pekerjaan tetap tapi aku belum menikah
juga. Karena kehidupan di kota yang bebas menyebabkan aku tidak terlalu
memikirkan pernikahan yang ada aku sering melakukan adegan seperti dalam cerita
hot dengan banyak wanita entah itu dengan status pacaran maupun hanya cinta
sesaat karena kini sudah lumrah.
Banyak
orang yang melakukan adegan layaknya pemain dalam cerita hot, setelah sampai di
rumah temanku itu ternyata yang lain belum pada datang. Rupanya aku datang
lebih awal dari yang lain mungkin aku terlalu kangen untuk bertemu dengan
teman-temanku ” Sudah Dino kamu istirahat saja dulu.. lagian kamu pasti capek…
” Akupun hanya bisa menjawab.
Dengan entengnya ” Tahu gitu aku
pesan hotel Ar… ” Kataku pada Riki yang punya acara. Dia kemabli berkata ” Kamu
ini ada rumahku kok malah cari hotel…. ayo masuk… ” Setelah itu akupun masuk
dalam rumah Riki dan betapa aku terkejut setelah melihat seorang wanita yang
keluar dari dalam kamar Riki, dia tidak lain Ria mantan pacarku waktu sekolah
dulu.
Dia agak gugup melihatku tapi
tetap memasang wajah sumringah ” Oh kamu sudah datang Dino… ” Akupun menjawab
dengan datar ” Iya.. jadi kamu menjadi istri Riki.. ?” Bukannya Ria yang
menjawab malah Riki yang menepuk pundakku ” Iya.. bro.. aku menjalin hubungan
dengannya lama sebelum akhirnya memutruskan menikah.. ” Aku hanya
manggut-manggut.
Rupanya sekarang aku mengerti
kalau Riki mengadakan reuni ini hanya untuk memberitahukan kalau dia sudah
menikah dengan Ria mantan pacarku, yang memang sudah sejak dulu dia naksir pada
Ria waktu dia masih bersamaku. Dan Riki merupakan sahabat dekatku tapi kenapa
waktu dia memutuskan untuk menikahi Ria tidak memberi tahu aku atau
mengundangku sedangkan untuk reuni dia mau memberi kabar padaku.
Sebenarnya dalam hati aku kecewa
dengan sikap Riki tapi kepalang tanggung aku berada di sini, akupun bersikap
biasa saja dan rebahan di tempat tidur salah satu kamar yang di sediakan Riki
untukku. Pikiranku melayang mengingat apa yang pernah aku lakukan dengan Ria
dulu, sering kami melakukan adegan seperti dalam cerita hot dan hal itu masih
membekas di benakku.
Tadi waktu Ria melihatku
sebenarnya hatiku masih tersentak kaget tapi aku langsung bisa mengendalikan
diriku untuk tidak memeluknya. Untungnya aku langsung sadar kalau saat ini aku
berada di rumah Riki dan begitu melihat Ria keluar dari dalam kamarnya aku
langsung mengerti kalau dia pasti nyonya rumah ini, aku menghela nafas berharap
waktu segera berputar cepat.
Kira-kira hampir tiga jam aku berada
di dalam kamar Riki sampai akhirnya Ria berdiri di depanku ” Dino…teman-teman
sudah pada datang… ” Aku membuka mataku dan kutatap mata Ria dengan lekat dia
langsung menundukan kepala dan menghindar dariku dengan berjalan keluar dari
dalam kamar ini kembali aku menghela nafas panjang karena hanya itu yang bisa
aku lakukan.
Setelah merapikan pakaianku
akupun keluar dan berpura-pura senang melihat wajah teman-temanku. Singkatnya
akupun pergi meninggalkan rumah Riki dan saat itu aku pulang bersama dengan Dody
salah satu teman baikku juga, dari dia aku tahu kalau Ria sebenarnya masih
mencintai aku tapi dia kecewa karena aku tidak pernah menghubunginya setelah
aku berada di luar kota.
Sebenarnya aku memang ada selisih
paham dengan ayahku karena itu aku berniat untuk tidak lagi pulang ke rumah
sampai harus aku lupakan juga Ria pacarku yang masih belum aku katakan putus
padanya. Karena aku masih merasa sakit hati akupun memutuskan untuk memesan
sebuah hotel di sini tanpa harus pulang ke rumah orang tuaku dan lagi serasa
sesak melihat gadisku menikah dengan sahabatku.
Semalam di hotel ini membuatku
lebih menyegarkan pikiranku karena itu aku berniat untuk berangkat lagi,
setelah sarapan dan mandi akupun berniat beranjak dari kamar hotel ini. Tapi
begitu aku buka pintu aku lihat Ria berdiri dengan muka sembab dan langsung
memelukku karena aku juga tidak dapat menahan rasa kangen pada Ria akupun
membalas pelukannya dengan lebih hangat.
Tubuh Ria mendorong tubuhku lebih
masuk kedalam lagi dan dengan mulut saling melumat akupun menggerayangi
tubuhnya ” ooouugghh… Dino… aaaggghhh.. a.. ku.. masih… sa…. yang.. kamu…..
aaagggghhh… ” Terdengar jelas semua kata-kata Ria dan akupun semakin ingin
segera melakukan adegan layaknya dalam cerita hot seperti yang pernah kami
lakukan dahulu.
Dengan cepat aku lepas pakaian Ria
begitu juga dia tidak tinggal diam saja tapi juga melepas bajuku. Sehingga kami
berdua sudah sama-sama telanjang bulat, dengan nafsu yang sudah membara aku
telusuri lekuk tubuh Ria dan kini mulutku berada di teteknya ” OOoouugghh…
ooouuuggghh… sa.. yang… aku.. ka..ngen… aaaaggggghhh…. aaaaggghh… aaaagghh.. ”
DEsah Ria.
Sambil membelai rambutku dia
terus mendesah membuatku semakin bergairah saja ” Ooouuugghh….. ooouuggghhh…
ooouuggghh.. sayang.. ayo sekarang…. aaaggggghh.. ” Pintanya penuh harap padaku
dan akupun memulai memasukkan kontolku kedalam lubang kemaluannya, dengan mata
terpejam sambil menggigit bibirnya Ria terus mendesah panjang mungkin dia
terlalu kangen juga padaku. Menangkanlah Banyak Uang dengan Bermain Poker di Jawapoker88
Akupun menggoyang pinggulku
sampai-samapi aku hentakan kontolku sekuat tenaga ” OOouuggghh…. ooouuuggghh…
aaaaagggghhh….. aaaaagggghhhh… aaaaggghh.. sa.. yang… aaaggghh….. ” SEmakin
keras Ria mendesah gerakan pantatku juga ikut semakin keras bergoyang, dan akupun
semakin menjadi memainkan kontolku di dalam lubang memeknya yang begitu aku
kangeni.
Bagai dalam cerita hot yang
pernah kami lakukan dahulu, semakin cepat aku membuat Ria berkali-kali
mengeluarkan lendir dari dalam memeknya. Sampai akhirnya akupun menumpahkan
sesuatu yang hangat dari dalam kontolku. Heeeggghh… tumpah semua spermaku
memenuhi lubang memek Ria dan diapun memeluk tubuhku lebih erat lagi meskipun
tubuh kami berdua sudah basah oleh keringat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar