Halaman Khusus Untuk Pecinta Cerita Sex, Video Sex, dan Foto Sex

Hot Topic

Rabu, 23 Mei 2018

Pacarku Menjual Tubuhku ke Mas Rio


Sebelumnya aku tidak pernah menduga kalau aku akan menjadi gadis penghibur dan banyak melalukan adegan seperti dalam sebuah cerita sex, karena awalnya aku pergi merantau ke kota ini hanya untuk membantu perekonomian keluargaku. Namaku Nisa aku seorang gadis kampung yang datang ke kota besar ini dengan modal tekad, karena aku tidak pernah sedikitpun memiliki pengalaman bekerja apalagi di luar kota. Lulus dari SMU akupun berangkat hanya dengan membawa sedikit uang waktu itu.
Banyak kisah perjalanan hidupku begitu aku sampai di kota ini, namun singkatnya akupun dapat sebuah pekerjaan yakni menjadi seorang pencuci piring di sebuah rumah makan. Meskipun capek hari-hari yang aku lalui tapi aku tetap mencoba bertahan, yang
penting aku memperoleh pekerjaan yang halal menurutku. Meskipun tidak jarang aku mendapat gidaan dari para laki-laki yang ada di sana karena memang aku memiliki wajah yang lumayan cantik.
Apalagi usiaku baru menginjak 19 tahun waktu itu. Sehingga banyak cowok yang mencoba menggodaku tapi aku masih fokus pada pekerjaan malah dalam hati aku ingin segera mendapatkan pekerjaan yang lain, karena capek juga harus bercibaku dengan piring kotor yang tidak ada habisnya. Sampai akhirnya aku mengenal sosok cowok yang begitu baik dan sangat sopan padaku sungguh beda dengan laki-laki lain yang mencoba dekat padaku. Bergabung di situ Poker Terpecaya Jawapoker88
Aku biasa memanggilnya mas Rio, dia bekerja di salah satu pertokoan yang dekat dengan rumah makan tempatku bekerja. Karena mas Rio merupakan salah satu pelanggan tempatku bekerjaa sehingga kamipun jadi lebih sering mengobrol dan aku lihat pemilik rumah makan tempatku bekerja tidak mempermasalahkan hal itu, mungkin karena dia mengenal mas Rio dari dulu dan mas Rio juga selalu membawa teman-temannya untuk makan di tempat ini.
Diapun seringkali memberikan perhatian lebih padaku, dan aku begitu senang dia melakukan hal itu. Apalagi aku hanya gadis kampung yang tidak ada pengalaman sama sekali di dalam menjalin hubungan dengan seorang pria kota apalagi melakukan adegan seperti dalam cerita sex, walaupun pernah dulu di kampung aku menjalin hubungan dengan seorang pemuda yang bernama Iman tapi hubungan kami biasa saja tanpa ada adegan ciuman atau lainnya.
Karena mas Rio sering mengobrol lama dengaku akhirnya akupun mau ketika dia mengajakku jalan bareng. Sampai akhirnya dia menyatakan cinta padaku, saat itu aku tidak berpikir panjang karena menurutku mas Rio adalah sosok laki-laki yang bertanggung jawab. Hingga kamipun resmi berpacaran dan sejak berpacaran dengan mas Rio dia sering memberikan hadiah padaku entah itu berupa makanan maupun pakaian.
Walau sebenarnya aku tidak suka dengan jenis pakaian yang dia berikan padaku, karena kebanyakan terlalu terbuka menurutku tapi karena aku takut mengecewakan mas Rio akhirnya aku tetap memakainya. Dan karena itu aku seringkali menjadi lebih sering lagi di goda banyak laki-laki, tapi sepertinya hal itu tidak membuat mas Rio marah apalagi cemburu. Saat aku tanya dia menjawab kalau dia senang berarti banyak yang suka ceweknya.
Sampai pada suatu hari aku pergi jalan bareng dengan mas Rio saat itu malam minggu. Kami pergi ke sebuah cafe dan nonton sampai akhirnya kamipun pulang karena waktu telah larut juga, tapi mas Rio mengajakku ke sebuah home stay dan aku langsung menolaknya tapi karena dia memaksa akhirnya akupun mau apalagi dia bilang hanya untuk menemui temannya yang ada di sana. Sebenarnya aku takut juga karena baru pertama kali aku masuk dalam home stay.
Ketika mas Rio mengajakku masuk akupun mengikutinya dan benar saja dia tidak menemui seseorang di dalam kamar itu. Karena begitu dia pegang tanganku diapun menarik tubuhku lalu memelukku sambil berkata “Nisa… aku benar-benar sayang sama kamu.. aku tidak mau kehilangan kamu sayang..” Kata-kata yang keluar dari dalam mulutnya itulah yang akhirnya meluluhkan hatiku, dan akupun terdiam ketika dia melakukan hal yang lebih gila padaku.
Mas Rio melepas pakaianku dengan sedikit kasar, dan dalam sekejap akupun sudah bugil tanpa busana sehelaipun. Dan dengan cepatnya mas Rio melabuhkan ciumannya pada mulutku dengan lembut juga dia mengulumnya sampai-sampai aku kehilangan rasa maluku, akupun mendesah menikmaati setiap sentuhan yang di lakukan oleh mas Rio apalagi ketika mulutnya beralih pada toketku membuat aku menggelinjang di buatnya.
Bagai pemain dalam adegan cerita sex akupun mendesah “OOOuuugghhhh…. ooouuuggghhhh….. ooouuuggghhhhh….. aaaaagggghhhh….. ooouuuggghhhh.. mas.. Rio… aaagghhhh..” Desahku semakin panjang karena begitu menikmati sentuhan pada area sensitifku, denngan bergantian menjilat serta mengulum putingku mas Rio juga melepas pakaian yang dia pakai sambil terus melumat kedua putingku.
Kemudian dia merebahkan tubuhku dan mengacungkan kontolnya pada lubang memekku “Ooouugghh.. saaaaaakiit.. maaas… aaaaaggggghhh… aaaagggghhh… aaaaggghhh…” Awalnya benar-benar terasa sakit namun ketika kontol itu sudah dapat menerobos memekku, dan mas Rio mulai bergerak di atas tubuhku. Akupun memejamkan mata karena kenikmatan yang aku rasakan dari goyangan mas Rio yang terasa begitu nikmat.
Mas Rio menarik tanganku kebelakang saat posisiku sedang menungging, Dia hentakan kontolku pada memekku melalui belakang. Bahkan aku rasa dia agak kasar melakukannya tapi aku masih bisa menikmati kenikmatan “OOoouugghhh…..ooouugghh… aaaaggghhh… aaaaggghhh… aaaaagggghh… teruuus.. maaaas… aaaaggghhh..” Semakin keras dia bergerak di atas tubuhku sampai akhirnya kembali dia menyuruhku untuk terlentang.
Dengan perlahan aku kembali terlentang dan mas Rio menindih tubuhku dengan memasukan kontolnya kembali. Akupun kembali mendesah karena kali ini goyangannya begitu keras dalam memekku yang sudah mulai basah “OOOUuggh… eeeeuuummmppphh… eeeuuummmppphhhh… aaaaaggghhhh….” Dan setelah agak lama juga dia melakukan beberapa posisi seperti dalam adegan cerita sex akhirnya mas Rio semakin tegang.
Memenangkan Banyak Uang Dapatkan di Jawapoker88
Dia tekan lebih dalam kontolnya dan memeluk tubuhku dengana eratnya “Aaaaaggghh… aaaggghh… Naay… aaggggghh… aaaaku… suuudaah.. aaggghhhh..” Muncrat sesuatu yang hangat dari dalam  kontolnya yang seakan memenuhi rongga kemaluanku, akupun merasakan puncak kenikmatan juga. Sampai akhirnya kamipun saling berdekapan karena sama-sama tidak lagi bertenaga kamipun tertidur di dalam kamar home stay tersebut.
Bukan hanya sekali duakali kami melakukan adegan seperti dalam cerita sex tersebut. Tapi hampir setiap hari mas Rio mengajakku entah itu di sebuah penginapan ataupun di tempat lain, yang penting ada kesempatan dia pasti melakukannya. Dan yang membuatku kecewa karena akhirnya dia menjualku pada temannya, dan karena itu juga akhirnya sampai saat ini aku menjadi seorang gadis panggilan meskipun tidak lagi berhubungan dengan mas Rio.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar