Sebelumnya
aku tidak pernah menduga kalau aku akan menjadi gadis penghibur dan banyak
melalukan adegan seperti dalam sebuah cerita sex, karena awalnya aku pergi
merantau ke kota ini hanya untuk membantu perekonomian keluargaku. Namaku Nisa
aku seorang gadis kampung yang datang ke kota besar ini dengan modal tekad,
karena aku tidak pernah sedikitpun memiliki pengalaman bekerja apalagi di luar
kota. Lulus dari SMU akupun berangkat hanya dengan membawa sedikit uang waktu
itu.
Banyak
kisah perjalanan hidupku begitu aku sampai di kota ini, namun singkatnya akupun
dapat sebuah pekerjaan yakni menjadi seorang pencuci piring di sebuah rumah
makan. Meskipun capek hari-hari yang aku lalui tapi aku tetap mencoba bertahan,
yang
Apalagi usiaku baru menginjak 19
tahun waktu itu. Sehingga banyak cowok yang mencoba menggodaku tapi aku masih
fokus pada pekerjaan malah dalam hati aku ingin segera mendapatkan pekerjaan
yang lain, karena capek juga harus bercibaku dengan piring kotor yang tidak ada
habisnya. Sampai akhirnya aku mengenal sosok cowok yang begitu baik dan sangat
sopan padaku sungguh beda dengan laki-laki lain yang mencoba dekat padaku. Bergabung di situ Poker Terpecaya Jawapoker88
Aku biasa memanggilnya mas Rio,
dia bekerja di salah satu pertokoan yang dekat dengan rumah makan tempatku
bekerja. Karena mas Rio merupakan salah satu pelanggan tempatku bekerjaa
sehingga kamipun jadi lebih sering mengobrol dan aku lihat pemilik rumah makan
tempatku bekerja tidak mempermasalahkan hal itu, mungkin karena dia mengenal
mas Rio dari dulu dan mas Rio juga selalu membawa teman-temannya untuk makan di
tempat ini.
Diapun seringkali memberikan
perhatian lebih padaku, dan aku begitu senang dia melakukan hal itu. Apalagi
aku hanya gadis kampung yang tidak ada pengalaman sama sekali di dalam menjalin
hubungan dengan seorang pria kota apalagi melakukan adegan seperti dalam cerita
sex, walaupun pernah dulu di kampung aku menjalin hubungan dengan seorang
pemuda yang bernama Iman tapi hubungan kami biasa saja tanpa ada adegan ciuman
atau lainnya.
Karena mas Rio sering mengobrol
lama dengaku akhirnya akupun mau ketika dia mengajakku jalan bareng. Sampai
akhirnya dia menyatakan cinta padaku, saat itu aku tidak berpikir panjang
karena menurutku mas Rio adalah sosok laki-laki yang bertanggung jawab. Hingga
kamipun resmi berpacaran dan sejak berpacaran dengan mas Rio dia sering
memberikan hadiah padaku entah itu berupa makanan maupun pakaian.
Walau sebenarnya aku tidak suka
dengan jenis pakaian yang dia berikan padaku, karena kebanyakan terlalu terbuka
menurutku tapi karena aku takut mengecewakan mas Rio akhirnya aku tetap
memakainya. Dan karena itu aku seringkali menjadi lebih sering lagi di goda
banyak laki-laki, tapi sepertinya hal itu tidak membuat mas Rio marah apalagi
cemburu. Saat aku tanya dia menjawab kalau dia senang berarti banyak yang suka
ceweknya.
Sampai pada suatu hari aku pergi
jalan bareng dengan mas Rio saat itu malam minggu. Kami pergi ke sebuah cafe
dan nonton sampai akhirnya kamipun pulang karena waktu telah larut juga, tapi
mas Rio mengajakku ke sebuah home stay dan aku langsung menolaknya tapi karena
dia memaksa akhirnya akupun mau apalagi dia bilang hanya untuk menemui temannya
yang ada di sana. Sebenarnya aku takut juga karena baru pertama kali aku masuk
dalam home stay.
Ketika mas Rio mengajakku masuk
akupun mengikutinya dan benar saja dia tidak menemui seseorang di dalam kamar
itu. Karena begitu dia pegang tanganku diapun menarik tubuhku lalu memelukku
sambil berkata “Nisa… aku benar-benar sayang sama kamu.. aku tidak mau
kehilangan kamu sayang..” Kata-kata yang keluar dari dalam mulutnya itulah yang
akhirnya meluluhkan hatiku, dan akupun terdiam ketika dia melakukan hal yang
lebih gila padaku.
Mas Rio melepas pakaianku dengan
sedikit kasar, dan dalam sekejap akupun sudah bugil tanpa busana sehelaipun.
Dan dengan cepatnya mas Rio melabuhkan ciumannya pada mulutku dengan lembut
juga dia mengulumnya sampai-sampai aku kehilangan rasa maluku, akupun mendesah
menikmaati setiap sentuhan yang di lakukan oleh mas Rio apalagi ketika mulutnya
beralih pada toketku membuat aku menggelinjang di buatnya.
Bagai pemain dalam adegan cerita
sex akupun mendesah “OOOuuugghhhh…. ooouuuggghhhh….. ooouuuggghhhhh…..
aaaaagggghhhh….. ooouuuggghhhh.. mas.. Rio… aaagghhhh..” Desahku semakin
panjang karena begitu menikmati sentuhan pada area sensitifku, denngan
bergantian menjilat serta mengulum putingku mas Rio juga melepas pakaian yang
dia pakai sambil terus melumat kedua putingku.
Kemudian dia merebahkan tubuhku
dan mengacungkan kontolnya pada lubang memekku “Ooouugghh.. saaaaaakiit..
maaas… aaaaaggggghhh… aaaagggghhh… aaaaggghhh…” Awalnya benar-benar terasa sakit
namun ketika kontol itu sudah dapat menerobos memekku, dan mas Rio mulai
bergerak di atas tubuhku. Akupun memejamkan mata karena kenikmatan yang aku
rasakan dari goyangan mas Rio yang terasa begitu nikmat.
Mas Rio menarik tanganku
kebelakang saat posisiku sedang menungging, Dia hentakan kontolku pada memekku
melalui belakang. Bahkan aku rasa dia agak kasar melakukannya tapi aku masih
bisa menikmati kenikmatan “OOoouugghhh…..ooouugghh… aaaaggghhh… aaaaggghhh…
aaaaagggghh… teruuus.. maaaas… aaaaggghhh..” Semakin keras dia bergerak di atas
tubuhku sampai akhirnya kembali dia menyuruhku untuk terlentang.
Dengan perlahan aku kembali
terlentang dan mas Rio menindih tubuhku dengan memasukan kontolnya kembali.
Akupun kembali mendesah karena kali ini goyangannya begitu keras dalam memekku
yang sudah mulai basah “OOOUuggh… eeeeuuummmppphh… eeeuuummmppphhhh…
aaaaaggghhhh….” Dan setelah agak lama juga dia melakukan beberapa posisi
seperti dalam adegan cerita sex akhirnya mas Rio semakin tegang.
Memenangkan Banyak Uang Dapatkan di Jawapoker88
Dia tekan lebih dalam kontolnya
dan memeluk tubuhku dengana eratnya “Aaaaaggghh… aaaggghh… Naay… aaggggghh…
aaaaku… suuudaah.. aaggghhhh..” Muncrat sesuatu yang hangat dari dalam
kontolnya yang seakan memenuhi rongga kemaluanku, akupun merasakan puncak
kenikmatan juga. Sampai akhirnya kamipun saling berdekapan karena sama-sama
tidak lagi bertenaga kamipun tertidur di dalam kamar home stay tersebut.
Bukan hanya sekali duakali kami
melakukan adegan seperti dalam cerita sex tersebut. Tapi hampir setiap hari mas
Rio mengajakku entah itu di sebuah penginapan ataupun di tempat lain, yang
penting ada kesempatan dia pasti melakukannya. Dan yang membuatku kecewa karena
akhirnya dia menjualku pada temannya, dan karena itu juga akhirnya sampai saat
ini aku menjadi seorang gadis panggilan meskipun tidak lagi berhubungan dengan
mas Rio.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar