Pecah Perawan Rini Ketika Dientot Om Bayu
Kali
ini merupakan sebuah pengalamanku yang pernah aku rasakan saat aku bersama om. Om
yang saya suka. Namaku Rini, usiaku sekarang 16 tahun, aku bersekolah di sebuah
SMA yang termasuk besar di Jakarta.
Kali
ini akan kuceritakan tentang cerita panasku pengalaman ketika aku masih SMU
dan belum tahu apapun tentang yang namanya seks. Oh ya, kata temen-temen sih aku memiliki wajahyang cantik, dengan rambut sebahu, kulitku kuning langsat, tinggi 163 cm, dengan tubuh yang langsing dan seksi.
dan belum tahu apapun tentang yang namanya seks. Oh ya, kata temen-temen sih aku memiliki wajahyang cantik, dengan rambut sebahu, kulitku kuning langsat, tinggi 163 cm, dengan tubuh yang langsing dan seksi.
Aku ingin
menceritakan pengalaman dewasa yang pertama justru dari teman baik ayahku sendiri. Peristiwa yang tak layak dilakukan ini yang disebut juga cerita
panas ini terjadi ketika aku baru saja akan masuk kelas 1 SMP, ketika aku masih
tinggal di Yogya. Teman ayah itu bernama Om Bayu dan aku sendiri memanggilnya
Om.
Karena
hubungan yang sudah sangat dekat dengan Om Bayu, ia sudah dianggap seperti
saudara sendiri di rumahku. Om Bayu wajahnya sangat tampan, wajahnya tampak
jauh lebih muda dari ayahku, karena memang usianya berbeda agak jauh. Usia Om
Bayu ketika itu sekitar 28 tahun. Selain tampan, Om Bayu memiliki tubuh yang
tinggi tegap dengan dada yang bidang.
Kejadian
ini bermula ketika liburansemester. Waktu itu kedua orang tuaku harus pergi ke
Madiun karena ada perayaan pernikahan saudara. Karena kami dan Om Bayu cukup
dekat, maka aku minta kepada orang tuaku untuk menginapa saja di rumah Om Bayu
yang tidak jauh dari rumahku selama 5 hari itu. Om Bayu sudah menikah, tetapi
belum punya anak. Istrinya adalah seorang karyawan perusahaan swasta, sedangkan
Om Bayu tidak mempunyai pekerjaan tetap.
Yuk Join di Situs JawaPoker88
Dia
adalah seorang makelar mobil. Hari-hari pertama kulewati dengan ngobrol-ngobrol
sambil bercanda-ria, setelah istri Om Bayu pergi ke kantor. Om Bayu sendiri
karena katanya tidak ada order untuk mencari mobil, jadi tetap di rumah sambil
menunggu telepon kalau-kalau ada langganannya yang mau mencari mobil. Untuk
melewatkan waktu, sering juga kami bermain bermacam permainan seperti halma
atau monopoli, karena memang Om Bayu orangnya sangatpintar bergaul dengan siapa
saja.
Ketika
suatu hari, setelah makan siang, tiba- tiba Om Bayu berkata kepadaku, “Rin…
kita main dokter-dokteran yuk.., sekalian Rini, Om periksa beneran, mumpung
gratis”.
Memang
kata ayah dahulu Om Bayu pernah kuliah di fakultas kedokteran, namun putus di
tengah jalan karena menikah dan kesulitan biaya kuliah.
“Ayoo…”,
sambutku dengan polos tanpa curiga.
Kemudian
Om Bayu mengajakku ke kamarnya, lalu mengambil sesuatu dari lemarinya, rupanya ia
mengambil stetoskop, mungkin bekas yang dipakainya ketika kuliah dulu.
Yuk Join di Situs JawaPoker88
“Nah
Rin, kamu buka deh bajumu, terus tiduran di ranjang”.
Mula-mula
aku agak ragu-ragu. Tapi setelah melihat mukanya yang bersungguh- sungguh
akhirnya aku menurutinya.
“Baik
Om”, kataku, lalu aku membuka kaosku, dan mulai hendak berbaring.
Namun
Om Bayu bilang, “Lho… BH-nya sekalian dibuka dong.. biar Om gampang meriksanya”.
Aku
yang waktu itu masih polos, dengan lugunya aku membuka BH-ku, sehingga kini terlihatlah
buah dadaku yang masih mengkal.
“Wah…
kamu memang benar-benar cantik Rin…”, kata Om Bayu.
Kulihat
matanya tak berkedip memandang buah dadaku dan aku hanya tertunduk malu.
Yuk Join di Situs JawaPoker88
Setelah
telentang di atas ranjang, dengan hanya memakai rok mini saja, Om Bayu mulai
memeriksaku. Mula-mula ditempelkannya stetoskop itu di dadaku, rasanya dingin,
lalu Om Bayu menyuruhku bernafas sampai beberapa kali, setelah itu Om Bayu
mencopot stetoskopnya. Kemudian sambil tersenyum kepadaku, tangannya menyentuh
lenganku, lalu mengusap-usapnya dengan lembut.
“Waah…
kulit kamu halus ya, Rin… kamu pasti rajin merawatnya”, katanya.
Aku
diam saja, aku hanya merasakan sentuhan
dan usapan lembut Om Bayu. Kemudian usapan itu bergerak naik ke pundakku.
Setelah itu tangan Om Bayu merayap mengusap perutku. Aku hanya diam saja
merasakan perutku diusap-usapnya, sentuhan Om Bayu benar-benar terasa lembut.
Dan lama-kelamaan terus terang aku mulai jadi agak terangsang oleh sentuhannya,
sampai-sampai bulu tanganku merinding dibuatnya.
Lalu
Om Bayu menaikkan usapannya ke pangkal bawah buah dadaku yang masih mengkal itu,
mengusap mengitarinya, lalu mengusap buah dadaku. Ih… baru kali ini aku merasakan
yang seperti itu, rasanya halus, lembut, dan geli, bercampur menjadi satu. Namun
tidak lama kemudian, Om Bayu menghentikan usapannya. Dan aku kira… yah hanya
sebatas ini perbuatannya. Tapi kemudian om Bayu bergerak ke arahkakiku.
“Nah..
sekarang Om periksa bagian bawah yah…”, katanya.
Setelah
diusap-usap seperti tadi yang terus terang membuatku agak terangsang, aku hanya
bisa mengangguk pelan saja. Saat itu aku masih mengenakan rok miniku, namun tiba-tiba
Om Bayu menarik dan meloloskancelana dalamku. Tentu saja aku keget setengah
mati.
Yuk Join di Situs JawaPoker88
“Ih…
Om kok celana dalam Rini dibuka…?”, kataku dengan gugup.
“Lho…
kan mau diperiksa.. pokoknya Rini tenang aja…”, katanya dengan suara lembut sambil
tersenyum, namun tampaknya mata dan senyum Om Bayu penuh dengan maksud
tersembunyi.
Tetapi
saat itu aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Setelah celana dalamku
diloloskan oleh Om Bayu, dia duduk bersimpuh di hadapan kakiku. Matanya tak
berkedip menatap vaginaku yang masih mungil, dengan bulu-bulunya yang masih
sangat halus dan tipis.
Lalu
kedua kakiku dinaikkan ke pahanya, sehingga pahaku menumpang di atas pahanya.
Lalu Om Bayu mulai mengelus-elus betisku, halus dan lembut sekali rasanya, lalu
diteruskan dengan perlahan-lahan meraba-raba pahaku bagian atas, lalu ke paha
bagian dalam. Hiii… aku jadi merinding rasanya.
“Ooomm…”,
suaraku lirih.
“Tenang
sayang.. pokoknya nanti kamu merasa nikmat…”, katanya sambil tersenyum.
Om
Bayu lalu mengelus-elus selangkanganku, perasaanku jadi makin tidak karuan
rasanya. Kemudian dengan jari telunjuknya yang besar, Om Bayu menggesekkannya
ke bibir vaginaku dari
bawah ke atas. “Aahh… Oooomm…”, jeritku lirih.
bawah ke atas. “Aahh… Oooomm…”, jeritku lirih.
“Sssstt…
hmm… nikmat.. kan…?”, katanya.
Yuk Join di Situs JawaPoker88
Mana
mampu aku menjawab, malahan Om Bayu mulai meneruskan lagi menggesekkan jarinya
berulang-ulang. Tentu saja ini membuatku makin tidak karuan, aku menggelinjang-gelinjang,
menggeliat-geliat kesana kemari.
“Ssstthh…
aahh… Ooomm… aahh…”, eranganku terdengar lirih, dunia serasa berputar-putar,
kesadaranku bagaikan terbang ke langit.
Vaginaku
rasanya sudah basah sekali karena aku memang benar- benar sangat terangsang
sekali. Setelah Om Bayu merasa puas dengan permainan jarinya, dia menghentikan sejenak
permainannya itu, tapi kemudian wajahnya mendekati wajahku.
Aku
yang belum berpengalaman sama sekali, dengan pikiran yang antara sadar dan
tidak sadar, hanya bisa melihatnya pasrah tanpa mengerti apa yang sebenarnya
sedang terjadi. Wajahnya semakin dekat, kemudian bibirnya mendekati bibirku,
lalu ia mengecupku dengan lembut, rasanya geli, lembut, dan basah.
Yuk Join di Situs JawaPoker88
Namun
Om Bayu bukan hanya mengecup, ia lalu melumat habis bibirku sambil memainkan
lidahnya. Hiii… rasanya jadi makin geli… apalagi ketika lidah Om Bayu memancing
lidahku, sehingga aku tidak tahu kenapa, secara naluri jadi terpancing,
sehingga lidahku dengan lidah Om Bayu saling bermain, membelit-belit, tentu
saja aku jadi semakin nikmat kegelian.
Kemudian
Om Bayu mengangkat wajahnya dan memundurkan badannya. Entah permainan apa lagi
yang akan diperbuatnya pikirku, aku toh sudah pasrah. Dan eh… gila… tiba-tiba
badannya dimundurkan ke bawah dan Om Bayu tengkurap diantara kedua kakiku yang
otomatis terkangkang.
Kepalanya
berada tepat di atas kemaluanku dan Om Bayu dengan cepat menyeruakkan kepalanya
ke selangkanganku. Kedua pahaku dipegangnya dan diletakkan di atas pundaknya,
sehingga kedua paha bagian dalamku seperti menjepit kepala Om Bayu. Aku sangat
terkejut dan mencoba memberontak, akan tetapi kedua tangannya memegang pahaku
dengan kuat, lalu tanpa sungkan-sungkan lagi Om Bayu mulai menjilati bibir
vaginaku.
“Aaa…
Ooomm…!”, aku menjerit, walaupun lidah Om Bayu terasa lembut, namun jilatannya
itu terasa menyengat vaginaku dan menjalar ke seluruh tubuhku.
Namun
Om Bayu yang telah berpengalaman itu, justru menjilati habis-habisan bibir vaginaku,
lalu lidahnya masuk ke dalam vaginaku, dan menari nari di dalam vaginaku. Lidah
Om Bayu mengait-ngait kesana kemari menjilat-jilat seluruh dinding vaginaku.
Yuk Join di Situs JawaPoker88
Tentu
saja aku makin menjadi- jadi, badanku menggeliat-geliat dan terhentak-hentak,
sedangkan kedua tanganku mencoba mendorong kepalanya dari kemaluanku. Akan
tetapi usahaku itu sia-sia saja, Om Bayu terus melakukan aksinya dengan ganas.
Aku hanya bisa menjerit-jerit tidak karuan.
“Aahh…
Ooomm… jaangan… jaanggann… teeerruskaan… ituu… aa… aaku… nndaak… maauu..
geellii… stooopp… tahaann… aahh!”.
Aku menggelinjang-gelinjang seperti kesurupan,
menggeliat kesana kemari antara mau dan tidak.
Biarpun
ada perasaan menolak akan tetapi rasa gel bercampur dengan kenikmatan yang teramat
sangat mendominasi seluruh badanku. Om Bayu dengan kuat memeluk kedua pahaku
diantara pipinya, sehingga walaupun aku menggeliat kesana kemari namun Om Bayu
tetap mendapatkan yang diinginkannya. Jilatan-jilatan Om Bayu benar-benar
membuatku bagaikan orang lupa daratan.
Vaginaku
sudah benar-benar banjir dibuatnya. Hal ini membuat Om Bayu menjadi semakin
liar, ia bukan Cuma menjilat-jilat, bahkan menghisap, menyedot-nyedot vaginaku.
Cairan lendir vaginaku bahkan disedot Om Bayu habis- habisan. Sedotan Om Bayu
di vaginaku sangat kuat, membuatku jadi semakin kelonjotan.
Kemudian
Om Bayu sejenak menghentikan jilatannya. Dengan jarinya ia membuka bibir vaginaku,
lalu disorongkan sedikit ke atas. Aku saat itu tidak tahu apa maksud Om Bayu,
rupanya Om Bayu mengincar clitorisku. Dia menjulurkan lidahnya lalu dijilatnya
clitorisku.
Yuk Join di Situs JawaPoker88
“Aahh…”,
tentu saja aku menjerit keras sekali. Aku merasa seperti kesetrum karena ternyata
itu bagian yang paling sensitif buatku. Begitu kagetnya aku merasakannya, aku
sampai mengangkat pantatku. Om Bayu malah menekan pahaku ke bawah, sehingga
pantatku nempel lagi ke kasur, dan terus menjilati clitorisku sambil dihisap- hisapnya.
“Aa…
Ooomm… aauuhh… aahh… !”, jeritku semakin menggila. Tiba-tiba aku merasakan
sesuatu yang teramat sangat, yang ingin keluar dari dalam vaginaku, seperti mau
pipis, dan aku tak kuat menahannya, namun Om Bayu yang sepertinya sudah tahu,
malahan menyedot clitorisku dengan kuatnya.
“Ooomm…
aa… !”, tubuhku terasa tersengat tegangan tinggi, seluruh tubuhku menegang, tak
sadar kujepit dengan kuat pipi Om Bayu dengan kedua pahaku di selangkanganku.
Lalu
tubuhku bergetar bersamaan dengan keluarnya cairan vaginaku banyak sekali, dan
tampaknya Om Bayu tidak menyia-nyiakannya. Disedotnya vaginaku, dihisapnya
seluruh cairan vaginaku. Tulang-tulangku terasa luluh lantak, lalu tubuhku
terasa lemas sekali. Aku tergolek lemas. Om Bayu kemudian bangun dan mulai melepaskan
pakaiannya.
Aku,
yang baru pertama kali mengalami orgasme, merasakan badanku lemas tak
bertenaga, sehingga hanya bisa memandang saja apa yang sedang dilakukan oleh Om
Bayu. Mula- mula Om Bayu membuka kemejanya yang dilemparkan ke sudut kamar,
kemudian secara cepat dia melepaskan celana panjangnya, sehingga sekarang dia
hanya memakai CD saja.
Yuk Join di Situs JawaPoker88
Aku
agak ngeri juga melihat badannya yang tinggi besar itu tidak berpakaian. Akan
tetapi ketika tatapan mataku secara tak sengaja melihat ke bawah, aku sangat
terkejut melihat tonjolan besar yang masih tertutup oleh CD-nya, mencuat ke
depan. Kedua tangan Om Bayu mulai menarik CD-nya ke bawah secara perlahan-lahan,
sambil matanya terus menatapku.
Pada
waktu badannya membungkuk untuk mengeluarkan CD-nya dari kedua kakinya, aku
belum melihat apa-apa, akan tetapi begitu Om Bayu berdiri tegak, darahku mendadak
serasa berhenti mengalir dan mukaku menjadi pucat karena terkejut melihat benda
yang berada diantara kedua paha atas Om Bayu. Benda tersebut bulat, panjang dan
besar dengan bagian ujungnya yang membesar bulat berbentuk topi baja tentara.
Benda
bulat panjang tersebut berdiri tegak menantang ke arahku, panjangnya kurang
lebih 20 cm dengan lingkaran sebesar 6 cm bagian batangnya dilingkarin urat
yang menonjol berwarna biru, bagian ujung kepalanya membulat besar dengan warna
merah kehitam-hitaman mengkilat dan pada bagian tengahnya berlubang dimana terlihat
ada cairan pada ujungnya.
Rupanya
begitu yang disebut kemaluan laki-laki, tampaknya menyeramkan. Aku menjadi ngeri,
sambil menduga-duga, apa yang akan dilakukan Om Bayu terhadapku dengan
kemaluannya itu.
Melihat ekspresi mukaku itu, Om Bayu hanya tersenyum-senyum saja dan tangan kirinya memegang batang kemaluannya, sedangkan tangan kanannya mengelus-elus bagian kepala kemaluannya yang kelihatan makin mengkilap saja.
Melihat ekspresi mukaku itu, Om Bayu hanya tersenyum-senyum saja dan tangan kirinya memegang batang kemaluannya, sedangkan tangan kanannya mengelus-elus bagian kepala kemaluannya yang kelihatan makin mengkilap saja.
Om
Bayu kemudian berjalan mendekat ke arahku yang masih telentang lemas di atas
tempat tidur. Kemudian Om Bayu menarik kedua kakiku, sehingga menjulur ke
lantai sedangkan pantatku berada tepat di tepi tempat tidur. Kedua kakiku dipentangkannya,
sehingga kedua pahaku sekarang terbuka lebar. Aku tidak bisa berbuat apa-apa,
karena badanku masih terasa lemas.
Yuk Join di Situs JawaPoker88
Mataku
hanya bisa mengikuti apa yang sedang dilakukan oleh Om Bayu. Kemudian dia
mendekat dan berdiri tepat diantara kedua pahaku yang sudah terbuka lebar itu.
Dengan berlutut di lantai di antara kedua pahaku, kemaluannya tepat berhadapan
dengan kemaluanku yang telah terpentang itu. Tangan kirinya memegang pinggulku
dan tangan kanannya memegang batang kemaluannya.
Kemudian
Om Bayu menempatkan kepala kemaluannya pada bibir kemaluanku yang belahannya
kecil dan masih tertutup rapat. Kepala kemaluannya yang besar itu mulai digosok-gosokannya
sepanjang bibir kemaluanku, sambil ditekannya perlahan- lahan. Suatu perasaan
aneh mulai menjalar ke keseluruhan tubuhku, badanku terasa panas dan kemaluanku
terasa mulai mengembung.
Aku agak menggeliat-geliat kegelian atas
perbuatan Om Bayu itu dan rupanya reaksiku itu makin membuat Om Bayu makin
terangsang. Dengan mesra Om Bayu memelukku, lalu mengecup bibirku.
“Gimana
Rin… nikmat kan…?”, bisik Om Bayu mesra di telingaku, namun aku sudah tak mampu
menjawabnya.
Nafasku
tinggal satu-satu, aku hanya bisa mengangguk sambil tersipu malu. Aku sudah
tidak berdaya diperlakukan begini oleh Om Bayu dan tidak pernah kusangka,
karena sehari- hari Om Bayu sangat sopan dan ramah. Selanjutnya tangan Om Bayu
yang satu merangkul pundakku dan yang satu dibawah memegang penisnya sambil digosok-gosokkan
ke bibir kemaluanku.
Yuk Join di Situs JawaPoker88
Hal ini
makin membuatku menjadi lemas ketika merasakan kemaluan yang besar menyentuh
bibir kemaluanku. Aku merasa takut tapi kalah dengan nikmatnya permainan Om
Bayu, di samping pula ada perasaan bingung yang melanda pikiranku.
Kemaluan
Om Bayu yang besar itu sudah amat keras dan kakiku makin direnggangkan oleh Om
Bayu sambil salah satu dari pahaku diangkat sedikit ke atas. Aku benar-benar
setengah sadar dan pasrah tanpa bisa berbuat apa-apa.
Kepala
kemaluannya mulai ditekan masuk ke dalam lubang kemaluanku dan dengan sisa tenaga
yang ada, aku mencoba mendorong badan Om Bayu untuk menahan masuknya kemaluannya
itu, tapi Om Bayu bilang tidak akan dimasukkan semua cuma ditempelkan saja.
Saya
membiarkan kemaluannya itu ditempelkan di bibir kemaluanku. Tapi selang tak
lama kemudian perlahan- lahan kemaluannya itu ditekan-tekan ke dalam lubang
vaginaku, sampai kepala penisnya sedikit masuk ke bibir dan lubang vaginaku.
Kemaluanku
menjadi sangat basah, dengan sekali dorong kepala penis Om Bayu ini masuk ke
dalam lubang vaginaku. Gerakan ini membuatku terkejut karena tidak menyangka Om
Bayu akan memasukan penisnya ke dalam kemaluanku seperti apa yang dikatakan
olehnya.
Yuk Join di Situs JawaPoker88
Sodokan
penis Om Bayu ini membuat kemaluanku terasa mengembang dan sedikit sakit.
Seluruh kepala penis Om Bayu sudah berada di dalam lubang kemaluanku dan
selanjutnya Om Bayu mulai
menggerakkan kepala penisnya masuk dan keluar dan selang sesaat aku mulai menjadi biasa lagi. Perasaan nikmat mulai menjalar ke seluruh tubuhku, terasa ada yang mengganjal dan membuat kemaluanku serasa penuh dan besar.
menggerakkan kepala penisnya masuk dan keluar dan selang sesaat aku mulai menjadi biasa lagi. Perasaan nikmat mulai menjalar ke seluruh tubuhku, terasa ada yang mengganjal dan membuat kemaluanku serasa penuh dan besar.
Tanpa
sadar dari mulutku keluar suara, “Ssshh… ssshh… aahh… ooohh… Ooomm… Ooomm…
eennaak… eennaak… !”
Aku
mulai terlena saking nikmatnya dan pada saat itu, tiba-tiba Om Bayu mendorong
penisnya dengan cepat dan kuat, sehingga penisnya menerobos masuk lebih dalam
lagi dan merobek selaput daraku dan akupun menjerit karena terasa sakit pada
bagian dalam vaginaku oleh penis Om Bayu yang terasa membelah kemaluanku.
“Aadduuhh…
saakkiiitt… Ooomm… sttooopp… sttooopp… jaangaan… diterusin”, aku meratap dan
kedua tanganku mencoba mendorong badan Om Bayu, tapi sia-sia saja.
Om
Bayu mencium bibirku dan tangannya yang lain mengelus-elus buah dadaku untuk
menutupi teriakan dan menenangkanku. Tangannya yang lain menahan bahuku
sehingga aku tidak dapat berkutik. Badanku hanya bisa menggeliat- geliat dan
pantatku kucoba menarik ke atas tempat tidur untuk menghindari tekanan penis Om
Bayu ke dalam liang vaginaku.
Yuk Join di Situs JawaPoker88
Tapi
karena tangan Om Bayu menahan pundakku maka aku tidak dapat menghindari
masuknya penis Om Bayu lebih dalam ke liang vaginaku. Rasa sakit masih terasa
olehku dan Om Bayu membiarkan penisnya diam saja tanpa bergerak sama sekali
untuk membuat kemaluanku terbiasa dengan penisnya yang besar itu.
“Om…
kenapa dimasukkan semua… kan… janjinya hanya digosok-gosok saja?”, kataku
dengan memelas, tapi Om Bayu tidak bilang apa-apa hanya senyum-senyum saja.
Aku
merasakan kemaluan Om Bayu itu terasa besar dan mengganjal rasanya memadati
seluruh relung-relung di dalamvaginaku. Serasa sampai ke perutku karena panjangnya
penis Om Bayu tersebut. Waktu saya mulai tenang, Om Bayu kemudian mulai
memainkan pinggulnya maju mundur sehingga penisnya memompa kemaluanku.
Badanku
tersentak-sentak dan menggelepar-gelepar, sedang dari mulutku hanya bisa keluar
suara, “Ssshh… ssshh… ooohh… ooohh…”
Dan
tiba-tiba perasaan dahsyat melanda keseluruhan tubuhku. Bayangan hitam menutupi
seluruh pandanganku. Sesaat kemudian kilatan cahaya serasa berpendar di mataku.
Sensasi itu sudah tidak bisa dikendalikan lagi oleh pikiran normalku. Seluruh tubuhku
diliputi sensasi yang siap meledak. Buah dadaku terasa mengeras dan puting
susuku menegang ketika sensasi itu kian menguat, membuat tubuhku
terlonjak-lonjak di atas tempat tidur.
Yuk Join di Situs JawaPoker88
Seluruh
tubuhku meledak dalam sensasi, jari-jariku menggengam alas tempat tidur
erat-erat. Tubuhku bergetar, mengejang, meronta di bawah tekanan tubuh Om Bayu
ketika aku mengalami orgasme yang dahsyat. Aku merasakan kenikmatan berdesir
dari vaginaku, menghantarkan rasa nikmat ke seluruh tubuhku selama beberapa
detik.
Terasa
tubuhku melayang-layang dan tak lama kemudian terasa terhempas lemas tak berdaya,
tergeletak lemah di atas tempat tidur dengan kedua tangan yang terentang dan
kedua kaki terkangkang menjulur di lantai.
Melihat
keadaanku, Om Bayu makin terangsang. Dengan ganasnya dia mendorong pantatnya
menekan pinggulku rapat-rapat sehingga seluruh batang penisnya terbenam dalam
kemaluanku. Aku hanya bisa menggeliat lemah karena setiap tekanan yang
dilakukannya, terasa clitorisku tertekan dan tergesek-gesek oleh batang
penisnya yang besar dan berurat itu.
Hal
ini menimbulkan kegelian yang tidak terperikan. Hampir sejam lamanya Om Bayu mempermainkanku
sesuka hatinya. Dan saat itu pula aku beberapa kali mengalami orgasme. Dan setiap
itu terjadi, selama 1 menit aku merasakan vaginaku berdenyut- denyut dan menghisap
kuat penis Om Bayu, sampai akhirnya pada suatu saat Om Bayu berbisik dengan
sedikit tertahan.
“Ooohh…
Riiinn… Riiinnn… aakkuu… maau… keluar!.. Ooohh… aahh… hhmm… ooouuhh!”.
Tiba-tiba
Om Bayu bangkit dan mengeluarkan penisnya dari vaginaku. Sedetik kemudian…
cret… crett… crett… spermanya berloncatan dan tumpah tepat di atas perutku.
Tangannya dengan gerakan sangat cepat mengocok-ngocok batang penisnya seolah
ingin mengeluarkan semua spermanya tanpa sisa.
Yuk Join di Situs JawaPoker88
“Aahh…”,
Om Bayu mendesis panjang dan kemudian menarik napas lega.
Dibersihkannya
sperma yang tumpah di perutku. Setelah itu kami tergolek lemas sambil mengatur
napas kami yang masih agak memburu sewaktu mendaki puncak kenikmatan tadi.
Dipandanginya wajahkuyang masih berpeluh untuk kemudian disekanya. Dikecupnya
lembut bibirku dan tersenyum.
“Terima
kasih sayang…”, bisik Om Bayu dengan mesra. Dan akhirnya aku yang sudah amat
lemas terlelap di pelukan Om Bayu. Setelah kejadian itu, pada mulanya aku benar-benar
merasa gamang. Perasaan- perasaan aneh berkecamuk dalam diriku, walaupun ketika
waktu itu, saat aku bangun dari tidurku Om Bayu telah berupaya menenangkanku
dengan lembut.
Namun
entah kenapa, setelah beberapa hari kemudian, kok rasanya aku jadi kepengin
lagi. Memang kalau diingat-ingat sebenarnya nikmat juga sih. Jadi sepulang sekolah
aku mampir ke rumah Om Bayu, tentu saja aku malu mengatakannya.
Aku hanya
pura-pura ngobrol kesana kemari, sampai akhirnya Om Bayu menawarkan lagi untuk
main-main seperti kemarin dulu, barulah aku menjawabnya dengan mengangguk
malu-malu. Begitulah kisah pengalamanku, ketika pertama kalinya aku merasakan kenikmatan
hubungan seks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar